Metaplanet Kini Genggam Bitcoin Senilai Rp 22,40 Triliun

13 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Metaplanet yang berkantor pusat di Jepang telah mengakuisisi 2.205 bitcoin (BTC) sebagai bagian dari strategi treasury bitcoin yang sedang berlangsung. Dengan demikian, total kepemilikan Metaplanet di bitcoin menjadi 15.555 BTC.

Mengutip Yahoo Finance, Rabu (9/7/2025), pembelian terakhir dilakukan pada rata-rata harga 15,64 juta yen per bitcoin dengan total sekitar 34,49 miliar yen atau USD 213 juta. Jumlah itu setara Rp 3,45 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.233). Hal itu mendorong total investasi bitcoin Metaplanet menjadi 225,82 miliar yen atau USD 1,38 miliar. Jumlah itu setara Rp 22,40 triliun. Rata-rata harga pembelian oleh Metaplanet sebesar 14,52 juta yen per BTC.

Metaplanet memakai metrik khusus yang disebut BTC yield untuk melacak nilai pemegang saham terkait dengan dilusi. Untuk kuartal yang berakhir pada 30 Juni, perusahaan melaporkan BTC yield sebesar 95,6% setelah yield 309,8% pada kuartal sebelumnya. BTC yield mencerminkan perubahan persentase kepemilikan bitcoin per saham yang sepenuhnya terdilusi, mengisolasi efek tindakan treasury yang meningkatkan nilai.

Perusahaan juga melacak BTC gain dan BTC yen gain yang menunjukkan yield itu menjadi peningkatan hipotetis BTC dan kinerja dalam denominasi yen, masing-masing untuk memberi gambaran investor yang lebih jelas tentang keseluruhan strategi.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

93% Investor Bitcoin Cuan, Meski Harga BTC Tertahan di Zona Konsolidasi

Sebelumnya, harga Bitcoin (BTC) masih menunjukkan kekuatan di tengah koreksi jangka pendek yang melanda pasar kripto. Berdasarkan data platform analitik blockchain IntoTheBlock, lebih dari 93% pemegang Bitcoin saat ini berada dalam posisi “In the Money” alias sedang menikmati keuntungan.

Mengutip U.Today, Senin (7/7/2025), tak hanya itu, dominasi Bitcoin terhadap pasar kripto secara keseluruhan juga meningkat pesat hingga menyentuh angka 64%, menurut CoinMarketCap. Metrik ini menggambarkan proporsi kapitalisasi pasar Bitcoin dibandingkan total kapitalisasi seluruh aset kripto yang beredar.

Peningkatan dominasi ini menandakan bahwa BTC mengalami penurunan yang lebih kecil atau bahkan kenaikan harga, dibandingkan aset kripto lainnya (altcoin). Fenomena ini sekaligus mencerminkan pergeseran sentimen investor ke arah Bitcoin sebagai aset yang dianggap lebih aman di tengah volatilitas pasar.

Namun di sisi lain, permintaan terhadap Bitcoin justru tercatat mengalami kontraksi. Data dari CryptoQuant menunjukkan bahwa dalam 30 hari terakhir, terjadi penurunan permintaan bersih sebesar 895.000 BTC. Penurunan ini cenderung menahan efek bullish yang biasanya didorong oleh pembelian institusional.

Meskipun aksi akumulasi oleh investor besar—seperti perusahaan Strategy (MicroStrategy)—masih berlangsung, pertumbuhan permintaan tidak cukup untuk mengangkat harga secara signifikan.

Bitcoin Terjebak di Persimpangan Tren

Kondisi pasar global juga menunjukkan sinyal kontras. Di saat indeks saham AS seperti S&P 500 dan Nasdaq Composite mencetak rekor tertinggi pada penutupan Jumat lalu, Bitcoin justru belum mampu mengikuti reli tersebut.

Selama paruh pertama tahun 2025, harga BTC memang sudah naik sekitar 15%. Namun, angka ini masih jauh dari ekspektasi pelaku pasar yang terbiasa melihat lonjakan besar dalam dunia kripto. Salah satu alasan yang mungkin adalah menurunnya antusiasme investor ritel, sehingga pergerakan harga lebih banyak didorong oleh aksi para "paus" atau pemegang besar.

Per hari ini, Bitcoin diperdagangkan di kisaran USD 108.081. Dari sisi teknikal, grafik mingguan menunjukkan kecenderungan netral. Jika tidak ada pemicu baru dalam waktu dekat, Bitcoin kemungkinan besar akan bergerak datar dalam kisaran sempit USD 107.000 hingga USD 110.000.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |