Tingkat Volatilitas Zcash Ekstrem, Miliarder Bitcoin Ini Peringatkan Investor Tarik Aset dari Bursa

3 weeks ago 12

Liputan6.com, Jakarta - Miliarder Bitcoin Arthur Hayes memperingatkan para investor agar segera menarik kepemilikan Zcash mereka dari bursa, di tengah meningkatnya volatilitas pada koin privasi tersebut. Dalam unggahannya di X pada Rabu, mantan bos BitMEX itu meminta hampir 766 ribu pengikutnya untuk memindahkan Zcash mereka ke dompet self-custodial.

“Jika Anda menyimpan ZEC di CEX, tarik ke wallet self-custodial dan lindungi aset Anda,” tulis Hayes, merujuk pada bursa tersentralisasi seperti Coinbase dan Binance.

Dilansir dari Yahoo Finance, Jumat (14/11/2025), data CoinGecko mencatat Zcash, aset kripto terbesar ke-24 berdasarkan kapitalisasi pasar, naik lebih dari 10% dalam 24 jam terakhir dan kini diperdagangkan di atas USD 537 atau Rp 8,98 juta (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.728).

Namun, sebelum menguat kembali, token ini sempat anjlok ke USD 430 atau Rp 7,1 juta pada Rabu pagi, mengalami penurunan hingga 30% dari level tertinggi pekan lalu. Aset ini juga merosot jauh dari rekor tertinggi sepanjang masa di USD 3.192 atau Rp 53,3 juta yang dicapai pada 2016.

Hayes, yang awal tahun ini diberi pengampunan oleh Presiden AS Donald Trump, juga menulis tentang Zcash pada Selasa. Ia berspekulasi terkait pergerakan harga aset tersebut dan sedang mempertimbangkan untuk menambah kepemilikan.

Peringatan Hayes pada Rabu sejalan dengan pandangan para analis besar di industri kripto. Para analis ini menilai, menyimpan aset tersebut di bursa terpusat adalah hal yang berisiko tinggi karena platform tersebut rentan terhadap peretasan.

Dilansir dari Yahoo Finance, Hayes dikenal sebagai sosol yang vokal terhadap berbagai isu terkait aset digital dan sering mengeluarkan prediksi berani tentang dua kripto terbesar di pasar, Bitcoin dan Ethereum.

Sebagai koin privasi, Zcash memungkinkan pengguna melakukan transaksi yang terenkripsi menggunakan zero-knowledge proofs, teknologi kriptografi yang memungkinkan verifikasi data tanpa perlu mengungkapkan detail pribadi.

Harga Sempat Naik

Selama ini, banyak analis pasar menyarankan agar koin privasi ini tidak disimpan di bursa terpusat karena sifatnya yang mengutamakan anonimitas. Bursa terpusat cenderung mencatat detail pribadi pelanggan dalam proses verifikasi datanya, mulai dari nama, alamat, hingga informasi kartu kredit. Hal ini tentu bertentangan dengan prinsip dan tujuan anonimitas dari Zcash.

Zcash sempat mencatat kenaikan harga bulan lalu di tengah kekhawatiran terkait kemampuan pemerintah dalam melacak aktivitas pengguna Bitcoin, transaksi BTC bersifat transparan.

Menanggapi hal itu, pengusaha sekaligus pendiri AngelList, Naval Ravikant, menulis “Jika Bitcoin adalah asuransi terhadap fiat, maka Zcash adalah asuransi terhadap Bitcoin.”

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Ripple Labs Incar Sektor Keuangan Tradisional Usai Taklukan Industri Kripto

Sebelumnya, Ripple Labs, perusahaan yang dikenal sebagai pengembang di balik mata uang digital XRP, kini menegaskan ambisinya untuk melangkah lebih jauh dari sekedar dunia kripto.

Setelah menorehkan prestasi besar sebagai salah satu pemain utama di industri aset digital global, Ripple kini mengalihkan fokusnya untuk menjembatani dua dunia yang selama ini dianggap bertolak belakang antara kripto dan keuangan tradisional. Demikian mengutip dari CNBC, Rabu (12/11/2025).

Langkah besar ini diungkapkan langsung oleh CEO Ripple, Brad Garlinghouse, kepada CNBC di sela-sela konferensi Rpple Swell 2025 yang digelar di New York. Menurut dia, perusahaan tengah memperluas portofolio bisnisnya engan menghadirkan layanan keuangan tradisional yang dibangun di atas infrastruktur blockchain, sebuah teknologi yang kini mulai diterima oleh banyak institusi keuangan besar di dunia.

Langkah Agresif Ripple

“Saya ingin melihat Ripple berinvestasi di masa depan dan bergerak maju mengikuti perkembangan pasar,” ujar Garlinghouse, Selasa.

"Aset yang kami beli berada di sisi keuangan tradisional, sehingga kami dapat menghadirkan solusi berbasis kripto ke dunia keuangan tradisional tersebut."

Garlinghouse menegaskan, ekspansi ke sektor keuangan tradisional merupakan bagian dari visi jangka panjang Ripple untuk memperkuat peran teknologi blockchain dalam sistem keuangan global.

Langkah agresif Ripple ini menandai babak baru dalam strategi perusahaan untuk memperkuat posisi di ekosistem keuangan digital, Ripple berupaya menjadi jembatan utama antara inovasi blockchain dan kebutuhan dunia finansial konvensional.

Akuisisi dan Peluncuran Ripple Prime

Selama 2025, Ripple melakukan serangkaian akuisisi strategis dengan total nilai mendekati USD 4 miliar atau Rp 66,7 triliun. Pada April, perusahaan mengakuisisi Hidden Road, salah satu perusahaan pialang utama, dengan nilai hampir USD 1,3 miliar atau Rp 21,6 triliun.

Tak berhenti di situ, Ripple juga mengakuisisi GTreasury, perusaahaan perangkat lunak keuangan, senilai lebih dari USD 1 miliar pada musim gugur.

Langkah besaar lainnya adalah peluncuran Ripple Prime, sebuah perusahaan pialang yang menyediaakan akses perdagangan pasar spot over-the-counter (OTC) untuk berbagai token digital. Ripple Prime berhasil mengumpulkan dana segar sebesar USD 500 juta atau Rp 8,3 triliun, sekaligus mendorong valuasi pasar Ripple mencapai USD 40 miliar atau Rp 667,6 triliun.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |