The Fed Longgarkan Aturan Kripto, Bank AS Bisa Adopsi Bitcoin dan Ethereum

Liputan6.com, Jakarta - Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) resmi melonggarkan kebijakan terkait aktivitas kripto bagi bank negara bagian AS. Pada 18 Desember, The Fed mengumumkan penarikan kebijakan ketat yang diterbitkan pada 2023 dan menggantinya dengan kerangka aturan baru yang lebih fleksibel.

Dikutip dari coinmarketcap, Kamis (18/12/2025), perubahan ini menandai arah baru regulasi kripto di Amerika Serikat. Bank-bank negara bagian kini memiliki peluang lebih besar untuk mengintegrasikan aset digital seperti Bitcoin, Ethereum, hingga stablecoin ke dalam operasional mereka, tentunya dengan tetap memperhatikan manajemen risiko.

Langkah The Fed ini dinilai sebagai sinyal bahwa regulator mulai menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi keuangan. Selama ini, kebijakan 2023 dianggap membatasi ruang gerak bank negara bagian dalam mengelola atau menyimpan aset digital di neraca keuangan mereka.

Dengan aturan baru yang lebih adaptif, sektor perbankan diharapkan dapat memanfaatkan inovasi blockchain tanpa mengorbankan stabilitas sistem keuangan.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Dalam panduan, The Fed menegaskan bahwa bank tetap diwajibkan memenuhi kriteria risiko tertentu sebelum mengadopsi aset kripto. Artinya, meski peluang terbuka, pengawasan tetap menjadi prioritas utama.

Langkah ini juga sejalan dengan sikap regulator lain di AS. Sebelumnya, Office of the Comptroller of the Currency (OCC) telah mengizinkan bank nasional untuk menyimpan aset digital, memberikan preseden penting bagi integrasi kripto ke sektor perbankan.

The Fed menyatakan bahwa inovasi teknologi dapat memberikan manfaat nyata bagi industri perbankan dan nasabah. Dalam pernyataan resminya, The Fed menegaskan:

"Teknologi baru menawarkan efisiensi bagi perbankan serta produk dan layanan yang lebih baik bagi nasabah. Dengan membuka jalur bagi produk dan layanan inovatif yang bertanggung jawab, Dewan membantu memastikan sektor perbankan tetap aman dan sehat, sekaligus modern, efisien, dan efektif."

Respons pasar terhadap kebijakan ini cenderung positif, meskipun belum banyak komentar langsung dari tokoh industri kripto. Secara umum, pelaku institusi menyambut kebijakan tersebut dengan sikap optimistis namun tetap berhati-hati.

Sebagai catatan, kebijakan ketat The Fed pada 2023 sempat membatasi kemampuan bank negara bagian untuk memasukkan aset digital ke dalam neraca keuangan mereka. Aturan tersebut kini resmi dibalik melalui panduan baru 2025.

Mengacu data CoinMarketCap, harga Bitcoin (BTC) tercatat berada di level USD 86.072,75 dengan kapitalisasi pasar mencapai USD 1,72 triliun dan dominasi pasar sebesar 59,15%. Dalam 24 jam terakhir, BTC mengalami koreksi 1,79%, dengan volume transaksi harian mencapai USD 43,68 miliar atau berubah 5,69%.

Riset Coincu menilai pelonggaran kebijakan ini berpotensi mendorong adopsi aset digital di sistem perbankan tradisional. Ke depan, bank-bank dapat mulai beralih ke solusi berbasis blockchain yang lebih terintegrasi, sejalan dengan tren global.

Meski demikian, dampak jangka panjang kebijakan ini tetap bergantung pada penerapan manajemen risiko serta kondisi eksternal, termasuk pelajaran dari kasus kegagalan Silicon Valley Bank (SVB) yang sebelumnya menjadi sorotan The Fed.