Sinyal Bahaya? Investor Besar Bitcoin Bertaruh Miliaran Penurunan Harga Kripto

3 days ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin kembali melemah dalam beberapa hari terakhir. Di tengah tekanan tersebut, sosok investor besar atau whale misterius kembali menjadi sorotan. Kali ini, ia menggandakan aksinya dengan membuka posisi jual hingga ratusan juta dolar AS.

Dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (23/10/2025), data blockchain menunjukkan, investor dengan aset sekitar USD 11 miliar membuka posisi short dengan leverage senilai USD 235 juta terhadap Bitcoin pada awal pekan ini.

Langkah ini memicu kekhawtiran di pasar digital dan menimbulkan spekulasi bahwa para investor besar tengah bersiap menghadapi potensi penurunan lanjutan akibat tarif impor dan berlarutnya shutdown pemerintahan AS.

Menurut platform analisis Hypurrscan, posisi short tersebut dibuka ketika harga Bitcoin berada di kisaran USD 111.190 dengan leverage 10 kali. Dengan skema ini, investor berpotensi meraup keuntungan miliaran dolar jika harga terus menurun.

Saat ini, posisinya sudah mulai mencetak laba karena harga Bitcoin bergerak di kisaran USD 108.000.

“Whale yang sebelumnya meraup keuntungan USD 200 juta saat Bitcoin anjlok ke USD 100.000, kini memindahkan USD 30 juta ke Hyperliquid dan kembali melakukan short,” tulis Arkham Intelligence melalui akun X

Pekan lalu, aset yang sama dikabarkan mencetak laba lebih dari USD 200 juta setelah dengan tepat memprediksi penurunan tajam harga Bitcoin. Kini, langkahnya kembali menimbulkan spekulasi bahwa pelemahan nilai masih berlanjut dan Bitcoin belum mampu keluar dari siklus penurunan berulang.

Promosi 1

Pergerakan Whale Tunjukkan Strategi Pemain Besar

Investor ini pertama kali menarik perhatian publik pada September lalu setelah memindahkan USD 5 miliar aset Bitcoin ke Ethereum (ETH). Langkah tersebut sempat menjadikannya salah satu pemegang ETH non korporasi terbesar, bahkan melampaui kepemilikan Sharplink.

Namun, tidak semua investor besar Bitcoin merasakan keuntungan serupa. Kelompok whale saat ini tengah menanggung kerugian hingga USD 6,95 miliar. Kondisi ini terjadi karena harga Bitcoin melemah dan berada di bawah rata-rata harga akumulasi mereka, yakni di kisaran USD 113.000.

“Bitcoin saat ini tengah diperdagangkan di bawah rata-rata harga kepemilikan, membuat para whale menanggung unrealized loss terbesar sejak Oktober 2023,” tulis CryptoQuant di X.

Laporan dari Glassnode juga menunjukkan peningkatan kepemilikan dari investor jangka pendek, yang umumnya bersifat spekulatif. Usai terjadinya likuidasi pada posisi long yang berlebih, mereka terlihat kembali memanfaatkan peluang di pasar.

Analis: Pasar Sedang “Membersihkan Diri”

Analis dari 99Bitcoins menilai gejolak harga yang terjadi belakangan ini bukan disebabkan oleh kepanikan, melainkan proses “pembersihan” pasar dari posisi leverage berlebih. Meski demikian, belum ada jaminan bahwa Bitcoin akan segera keluar dari tekanan.

“Pasar sedang berusaha menstabilkan diri, tetapi risiko pergerakan tajam masih terbuka,” ungkap analis tersebut. Mereka memperkirakan level krusial Bitcoin selanjutnya berada di sekitar USD 112.000, di mana potensi likuidasi besar bisa memicu fluktuasi harga intraday yang signifikan.

Menurut data Trading View, jika harga gagal bertahan di level tersebut, potensi titik pantulan berikutnya berada di kisaran USD 108.000 dan USD 104.000. Hal ini diperkuat oleh garis rata-rata pergerakan dalam 200 hari. 

Langkah berani investor besar mesterius ini menjadi indikator penting bagi pelaku pasar. Entah karena insting tajam, keberuntungan, atau strategi jangka panjang, setiap pergerakan sang investor kini dianggap sebagai cerminan sentimen para pemain besar terhadap arah harga Bitcoin.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |