Lebih Bahagia Sendiri, Ini 4 Kepribadian MBTI yang Lebih Nyaman Jadi Jomblo

10 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Dalam kehidupan, banyak individu beranggapan bahwa kebahagiaan terletak pada hubungan cinta. Namun, ada sebagian orang yang justru merasa lebih bahagia dan damai saat hidup sendiri, tanpa pasangan.

Tak sedikit yang memilih untuk fokus pada diri sendiri, menikmati kebebasan, serta mengembangkan potensi pribadi di luar hubungan cinta.

Keputusan untuk menjadi single bukanlah bentuk penolakan terhadap cinta, melainkan pilihan sadar yang memberikan ruang lebih luas untuk tumbuh dan mengenal diri sendiri. Menariknya, keputusan ini ternyata bisa dipengaruhi oleh kepribadian seseorang.

Menurut hasil studi yang dilansir dari situs Elite Daily, Senin (30/6/2025), terdapat empat tipe kepribadian Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) yang cenderung lebih nyaman menjalani kehidupan sebagai seorang single.

Bukan karena tidak ingin punya pasangan, tetapi karena karakter dan preferensi mereka membuat kehidupan sendiri terasa lebih memuaskan.

Oleh karena itu, ketahui beberapa tipe kepribadian MBTI yang lebih senang menikmati hidup sebagai single:

Posisi tidur dapat mengungkapkan kepribadian seseorang. Yuk, cari tahu posisi tidur dan temukan kepribadianmu.

1. INFP

INFP dikenal sebagai pribadi yang penuh imajinasi, peka terhadap perasaan dan sangat idealis dalam melihat dunia, termasuk soal cinta. Mereka memiliki pandangan romantis yang tinggi dan kerap membayangkan hubungan yang sempurna—bukan sekadar hubungan yang biasa-biasa saja.

Karena ekspektasi mereka yang tinggi terhadap pasangan dan hubungan, INFP cenderung sulit merasa puas atau cocok dengan seseorang.

Mereka lebih memilih menunggu seseorang yang benar-benar bisa memenuhi ekspektasi emosional dan intelektual mereka, daripada menjalin hubungan yang terasa dangkal.

Karakter INFP yang cenderung pendiam dan pemalu juga membuat mereka tidak mudah membuka diri.

Mereka sering menunggu orang lain untuk mengambil langkah pertama. Dalam banyak kasus, INFP merasa lebih nyaman sendiri, karena bisa fokus mengejar impian, berkarya, dan memperkaya kehidupan batin mereka.

2. ISFJ

ISFJ adalah pribadi yang sangat setia, penuh perhatian dan menghargai nilai-nilai tradisional dalam hidup.

Dalam hal cinta, mereka menganggap komitmen sebagai sesuatu yang serius dan tidak bisa dianggap remeh. Namun, sisi lain dari ISFJ adalah sifatnya yang sangat tertutup, membuat mereka sulit untuk membuka hati kepada orang baru.

Mereka sangat berhati-hati dalam memilih pasangan. ISFJ tidak suka konflik, tidak suka drama, dan lebih memilih menjaga keharmonisan hubungan dengan cara menyembunyikan perasaannya sendiri. Hal ini kadang membuat pasangan kesulitan memahami apa yang sebenarnya dirasakan oleh ISFJ.

ISFJ juga punya kecenderungan perfeksionis dan tidak mudah berkompromi, terutama jika menyangkut nilai-nilai hidup yang mereka pegang teguh. Karena itu, mereka cenderung menetapkan standar tinggi terhadap pasangan.

Mereka akan lebih memilih sendiri daripada harus menjalin hubungan dengan orang yang tidak sejalan.

3. ISTP

Orang dengan kepribadian ISTP dikenal sebagai sosok yang spontan, mandiri, dan menyukai kebebasan. Mereka lebih suka menjalani hidup tanpa terlalu banyak perencanaan atau komitmen jangka panjang.

Bagi ISTP, hidup adalah tentang “menikmati saat ini,” bukan memikirkan masa depan yang belum tentu terjadi.

Karakter ISTP yang tidak mudah diprediksi membuat mereka sulit beradaptasi dalam hubungan romantis yang menuntut stabilitas dan konsistensi. Mereka bisa tertarik pada seseorang, namun tetap membutuhkan ruang pribadi yang luas agar tetap merasa nyaman.

Komitmen jangka panjang seperti pernikahan sering kali terasa terlalu mengikat bagi ISTP. Mereka lebih memilih hubungan yang fleksibel atau bahkan memilih untuk tetap sendiri, hingga benar-benar menemukan seseorang yang bisa menghargai kemandirian mereka.

4. ESFP

ESFP adalah tipe kepribadian yang ceria, penuh semangat, dan mencintai kebebasan. Mereka menikmati hidup dengan spontan, gemar bersosialisasi, dan sangat menghargai kebebasan berekspresi.

Namun, dalam hal hubungan asmara, ESFP bisa menjadi pribadi yang kurang sabar menghadapi konflik atau drama yang sering kali muncul dalam hubungan.

Bagi ESFP, hidup adalah tentang pengalaman dan petualangan. Mereka lebih senang menghabiskan waktu dengan teman-teman atau menjelajahi hal-hal baru, ketimbang harus berurusan dengan tekanan emosional atau komitmen yang mengekang.

Meskipun bukan berarti mereka tidak ingin menjalin hubungan, ESFP lebih memilih menunggu sampai mereka benar-benar siap. Hingga saat itu tiba, mereka cenderung menikmati status single sebagai masa paling bebas dan menyenangkan dalam hidup mereka.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |