Ripple Labs Incar Sektor Keuangan Tradisional Usai Taklukan Industri Kripto

Liputan6.com, Jakarta - Ripple Labs, perusahaan yang dikenal sebagai pengembang di balik mata uang digital XRP, kini menegaskan ambisinya untuk melangkah lebih jauh dari sekedar dunia kripto.

Setelah menorehkan prestasi besar sebagai salah satu pemain utama di industri aset digital global, Ripple kini mengalihkan fokusnya untuk menjembatani dua dunia yang selama ini dianggap bertolak belakang antara kripto dan keuangan tradisional. Demikian mengutip dari CNBC, Rabu (12/11/2025).

Langkah besar ini diungkapkan langsung oleh CEO Ripple, Brad Garlinghouse, kepada CNBC di sela-sela konferensi Rpple Swell 2025 yang digelar di New York. Menurut dia, perusahaan tengah memperluas portofolio bisnisnya engan menghadirkan layanan keuangan tradisional yang dibangun di atas infrastruktur blockchain, sebuah teknologi yang kini mulai diterima oleh banyak institusi keuangan besar di dunia.

“Saya ingin melihat Ripple berinvestasi di masa depan dan bergerak maju mengikuti perkembangan pasar,” ujar Garlinghouse, Selasa.

"Aset yang kami beli berada di sisi keuangan tradisional, sehingga kami dapat menghadirkan solusi berbasis kripto ke dunia keuangan tradisional tersebut."

Garlinghouse menegaskan, ekspansi ke sektor keuangan tradisional merupakan bagian dari visi jangka panjang Ripple untuk memperkuat peran teknologi blockchain dalam sistem keuangan global.

Langkah agresif Ripple ini menandai babak baru dalam strategi perusahaan untuk memperkuat posisi di ekosistem keuangan digital, Ripple berupaya menjadi jembatan utama antara inovasi blockchain dan kebutuhan dunia finansial konvensional.

Selama 2025, Ripple melakukan serangkaian akuisisi strategis dengan total nilai mendekati USD 4 miliar atau Rp 66,7 triliun. Pada April, perusahaan mengakuisisi Hidden Road, salah satu perusahaan pialang utama, dengan nilai hampir USD 1,3 miliar atau Rp 21,6 triliun. Tak berhenti d isitu, Ripple juga mengakuisisi GTreasury, perusaahaan perangkat lunak keuangan, senilai lebih dari USD 1 miliar pada musim gugur.

Langkah besaar lainnya adalah peluncuran Ripple Prime, sebuah perusahaan pialang yang menyediaakan akses perdagangan pasar spot over-the-counter (OTC) untuk berbagai token digital. Ripple Prime berhasil mengumpulkan dana segar sebesar USD 500 juta atau Rp 8,3 triliun, sekaligus mendorong valuasi pasar Ripple mencapai USD 40 miliar atau Rp 667,6 triliun.

Kebijakan pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump yang lebih loyal terhadap aset digital memberi angin segar bagi perusahaan seperti Ripple. Kini, beberapa bank besar seperti Bank of America, Citigroup, dan JPMorgan mulai mengeksplorasi potensi stablecoin dan layanan penyimpanan aset kripto untuk klien institusional.

Namun, Garlinghouse menilai masih ada tantangan besar dalam upaya membangun kolaborasi antara kripto dan lembaga keuangan konvensional. Salah satu hamabtana terbesar adalah ketidakpastian regulasi di Amerika Serikat.

“Sampai kita mendapatkan persetujuan hukum itu, akan sulit,” kata Garlinghouse. “Bank-bank mencari dan membutuhkan kejelasan itu agar mereka benar-benar bisa bertindak.”

Meskipun XPR diperdagangkan stagnan sepanjang 2025, Garlinghouse optimis pada peningkatat kerja sama dan perluasan ultilitas token melalui XRP Ledger akan memperkuat posisi ekosistem XRP di masa depan.

Selain memperluas layanan internal, Ripple juga berencana menandatangani kesepakatan dengan berbagai lembaga kripto besar untuk memanfaatkan XRP Ledger-nya ke lembaga kripto yang lebih besar.

“Semakin banyak utilitas yang dapat kita bangun dan benar-benar meningkatkan skala solusi yang memanfaatkan XRP pada intinya, semakin baik pula manfaatnya bagi ekosistem XRP,” ujar Garlinghouse.

XRP telah diperdagangkan secara sideways selama sebagian besar tahun 2025, bahkan ketika ether dan bitcoin mencapai rekor tertinggi masing-masing sekitar USD 3,9 ribu dan USD 126 ribu.

Dengan strategi ekspansi yang agresif dan visi untuk menjembatani dua dunia keuangan, Ripple tampaknya siap mengubah lanskap industri global, dari sekadar pemain kripto menjadi raksasa finansial berbasis blockchain yang memimpin era baru keuangan digital.