Investor Institusi Bakal Jadi Pendorong Fase Pertumbuhan Kripto

7 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - CEO Tokocrypto, Calvin Kizana menilai, meningkatnya kepercayaan perusahaan terhadap kripto menandai fase pertumbuhan bagi industri aset digital nasional.

Hal ini seiring laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai sejumlah perusahaan minat terhadap kripto sebagai bagian dari portofolionya.

"Apa yang disampaikan OJK merupakan validasi kuat bahwa aset kripto semakin diterima sebagai instrumen investasi yang kredibel," kata Calvin seperti dikutip dari keterangan resmi, Minggu (7/12/2025).

“Meski jumlah investor institusional masih ratusan, dampaknya terhadap pasar bisa sangat signifikan karena institusi biasanya memiliki kapasitas investasi jauh lebih besar dibandingkan investor ritel.”

Calvin mengatakan, transaksi di platform Tokocrypto saat ini hampir 50 persen berasal dari investor institusi, dengan nilai yang dapat mencapai triliunan rupiah. Artinya, meskipun jumlah pelaku institusional masih relatif kecil, kontribusi mereka terhadap volume dan stabilitas pasar sangat besar.

Dukungan institusi juga menunjukkan tingkat kepercayaan yang semakin kuat terhadap aset digital di Indonesia, sekaligus menjadi indikator pasar kripto domestik tengah bergerak menuju fase pertumbuhan yang lebih matang dan berkelanjutan.

Calvin menambahkan, legalitas yang diperkuat melalui POJK No. 27/2024 membuat perusahaan lebih yakin untuk mulai mengeksplorasi aset kripto, baik untuk diversifikasi portofolio maupun sebagai bagian dari strategi inovasi keuangan.

“Kami melihat perusahaan, baik domestik maupun global, semakin matang dalam pendekatan mereka terhadap aset kripto. Mereka tidak lagi melihatnya sebagai tren sesaat, tetapi sebagai komponen serius dalam manajemen aset modern,” jelas Calvin.

Momentum Transformasi

Tokocrypto, sebagai salah satu pedagang aset kripto terbesar di Indonesia, menyatakan komitmennya untuk mendukung ekosistem yang aman, transparan, dan selaras dengan peraturan OJK.

"Tokocrypto siap menjadi jembatan bagi institusi yang ingin masuk ke ranah aset digital dengan aman dan patuh regulasi,” ujar Calvin.

“Ini momentum transformasi besar bagi industri keuangan Indonesia, dan kami ingin menjadi bagian dari akselerasinya.”

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Generasi Muda AS Sulit Beli Rumah Kini Beralih ke Kripto

Sebelumnya, generasi muda Amerika Serikat (AS) kini beralih ke kripto. Langkah generasi muda AS ini seiring semakin jauhnya untuk memiliki rumah. Gen Z disalahkan karena boros, malas dan cenderung you only live once (Yolo) terhadap investasi berisiko seperti kripto dan token non-fungible (NFT).

Namun, anak muda telah menerima label ini dan perilaku mereka bahkan dapat dikatakan rasional. Hal ini seiring memburuknya kondisi ekonomi, termasuk semakin mahalnya harga rumah. Hal ini merupakan temuan dari laporan Financial Times terbaru oleh John Burn-Murdoch. Demikian mengutip Yahoo Finance, Senin (1/12/2025), 

Dua ekonom Seung Hyeong Lee dari Northwestern University dan Younggeun Yoo dari University of Chicago baru-baru ini menerbitkan sebuah studi yang menunjukkan lebih sedikit pekerjaan, lebih banyak waktu luang dan investasi dalam aset keuangan berisiko seperti kripto semuanya sangat umum di kalangan anak muda yang tidak mampu membeli rumah.

Sebaliknya, menurut riset tersebut, mereka yang memiliki rumah atau berprospek untuk segera memiliki rumah mengambil lebih sedikit risiko.

Jika tabungan tetap dan akumulasi aset tradisional tidak lagi cukup untuk mengamankan rumah, beberapa rumah tangga mungkin akan memilih strategi berisiko tinggi dan berimbal hasil tinggi seperti berinvestasi dalam mata uang kripto sebagai pilihan terakhir, menurut studi tersebut.

Harga Properti di AS

Harga rumah di AS naik 2,2% antara kuartal ketiga 2024 dan kuartal ketiga 2025, menurut Indeks Harga Rumah Federal Housing (FHFA) AS (FHFA HPI).

Secara nasional, pasar perumahan AS telah mengalami apresiasi tahunan yang positif setiap kuartal sejak awal 2012.

"Memang wajar meratapi nihilisme ekonomi yang semakin meningkat di kalangan generasi muda, dan bukti menunjukkannya, tetapi mereka hanya memainkan kartu yang telah diberikan kepada mereka,” tulis Burn-Murdoch.

Ketika ia memperluas penelitian ke Inggris, gambaran serupa muncul. Anak muda dengan sedikit atau tanpa prospek untuk memiliki rumah dalam waktu dekat lebih cenderung mengambil risiko keuangan dibandingkan mereka yang berada dalam jangkauan untuk memiliki rumah.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |