Investor Awal BTC Owen Gunden Diduga Cairkan Seluruh Kepemilikan Bitcoin, Segini Nilainya

2 days ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas onchain menunjukan salah satu investor awal Bitcoin (BTC), Owen Gunden, diduga telah mencairkan seluruh kepemilikan BTC yang telah ia simpan selama 14 tahun. Menurut laporan Arkham Intelligence, lebih dari 11.000 BTC senilai sekitar USD 1,3 miliar atau Rp 21,73 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.716) telah dipindahkan dari dompet yang terhubung dengannya sejak akhir Oktober 2025.

Mengutip decrypt, Jumat (21/11/2025), Gunden dikenal sebagai pelaku arbitrase Bitcoin pada fase awal pertumbuhan industri kripto. Dompet yang dilacak Arkham mencatat ia merupakan salah satu dari sedikit individu yang mengumpulkan BTC sejak 2011 dan menahan aset tersebut selama lebih dari satu dekade. 

Peningkatan Aktivitas Transfer ke Kraken

Arkham melaporkan peningkatan signifikan aktivitas dompet Gunden dalam satu bulan terakhir. Termasuk di dalamnya transfer BTC ke platform perdagangan kripto Kraken dengan nilai lebih dari USD 344 juta atau Rp atau Rp 5,75 triliun, di mana transaksi terakhir tercatat sekitar USD 230 juta atau Rp 3,84 triliun.

Meski demikian, pihak Arkham menegaskan tidak ada kepastian semua Bitcoin tersebut telah dijual. Pengiriman ke bursa terpusat dapat berarti penjualan, namun bisa juga sekadar pemindahan aset untuk penyimpanan, diversifikasi, atau akses ke layanan seperti staking.

Lonjakan dan Penurunan Kekayaan Kripto

Kekayaan kripto Gunden mengalami fluktuasi tajam mengikuti volatilitas Bitcoin. Pada Juli 2025, ketika harga BTC berada di level USD 115.000, total aset Bitcoin miliknya sempat bernilai sekitar USD 1,4 miliar menempatkannya sebagai salah satu dari tiga individu terkaya di industri kripto.

Koreksi Bitcoin

Namun, sejak aktivitas pemindahan dana dimulai pada 12 November, valuasi on chain miliknya turun menjadi sekitar USD 561 juta, membuat posisinya merosot ke peringkat delapan pemegang kripto terkaya versi Arkham.

Koreksi Bitcoin 31%, Sentimen Pasar Melemah

Langkah Gunden mencairkan aset terjadi di tengah koreksi besar pada pasar Bitcoin. Harga BTC terkoreksi 31% dari level tertinggi sepanjang masa USD 126.080 menjadi sekitar USD 86.466 dalam lebih dari satu bulan terakhir. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran potensi masuknya pasar ke fase penurunan harga.

Beberapa lembaga investasi besar juga mulai menyesuaikan proyeksi mereka. Ark Invest memangkas target harga jangka panjang Bitcoin dari USD 1,5 juta menjadi USD 1,2 juta, menyoroti meningkatnya dominasi stablecoin dalam transaksi kripto.

Sementara itu, Galaxy Digital menurunkan target harga akhir tahun dari USD 185.000 menjadi USD 120.000, dengan alasan volatilitas pasar yang tidak cukup mendukung kenaikan agresif.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

BTC Anjlok Tajam, Analis Prediksi Harga Bitcoin Bisa Sentuh Level ‘Max Pain’

Sebelumnya, pasar kripto tengah memasuki periode penuh gejolak setelah Bitcoin (BTC) dan aset digital lainnya mengalami penurunan tajam. Harga Bitcoin anjlok lebih dari 30% dari rekor tertinggi, sementara Ether merosot lebih dari 40%.

Penurunan ini dipicu kekhawatiran terkait kebijakan suku bunga The Federal Reserve yang berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS). Kondisi tersebut membuat pelaku pasar kripto mengambil langkah hati-hati di tengah ketidakpastian.

Dikutip dari coinmarketcap, Jumat (21/11/2025), di tengah volatilitas tinggi, analis berupaya memetakan seberapa dalam penurunan BTC bisa terjadi. Kepala Riset Bitwise untuk Eropa, André Dragosch, menilai titik terendah Bitcoin kemungkinan berada pada rentang dua harga dasar institusional besar:

BlackRock iShares Bitcoin Trust (IBIT) di sekitar USD 84.000 dan MicroStrategy di sekitar US$73.000.

“Menurut saya, titik ‘max pain’ akan terjadi ketika harga menyentuh biaya dasar IBIT di 84 ribu atau biaya dasar MSTR di 73 ribu,” ujarnya.

Prediksi ini memberi sinyal bahwa koreksi lebih dalam masih mungkin terjadi, terutama jika pasar terus menanggapi tekanan ekonomi global secara negatif.

Investor Evaluasi Portofolio

Penurunan menuju level harga dasar institusi besar berpotensi membawa dampak luas bagi pasar kripto. Jika BTC mendekati kisaran tersebut, investor dapat terdorong melakukan evaluasi ulang terhadap portofolio mereka.

Tekanan ini sudah terlihat dari arus keluar besar-besaran Bitcoin ETF. IBIT, misalnya, mencatat rekor outflow harian sebesar USD 523 juta, menandakan meningkatnya rasa takut dan ketidakpastian investor.

Dragosch bahkan menyebut level tersebut sebagai “fire sale prices,” mencerminkan kondisi yang bisa menjadi titik reset penuh satu siklus pasar.

Kendati begitu, sebagian pelaku pasar masih memandang jangka panjang Bitcoin secara positif. Nilai fundamental BTC dinilai tetap kuat, khususnya sebagai aset tanpa kendali terpusat yang mampu menyimpan kekayaan digital di tengah perubahan ekonomi global.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |