Harga Bitcoin Anjlok di Bawah USD 103.000, Investor Waspada Tekanan Jual

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin kembali membuat kejutan di pasar kripto. Dalam pergerakan yang mengejutkan, harga Bitcoin (BTC) anjlok menembus level psikologis penting di bawah USD 103.000, memicu kepanikan di kalangan investor.

Berdasarkan data Bitcoin World Market Monitoring, harga BTC saat ini tercatat di kisaran USD 102.974,6 di pasar Binance USDT.

Dikutip dari coinmarketcap, Kamis (6/11/2025), penurunan tajam ini membuat banyak pihak bertanya-tanya, apa penyebab di balik kejatuhan harga Bitcoin kali ini?Analis pasar menilai, koreksi ini dipengaruhi sejumlah faktor, mulai dari perubahan sentimen investor, kondisi ekonomi global, hingga dinamika regulasi di berbagai negara.

Perlu diingat, pasar kripto memang dikenal sangat fluktuatif. Naik turunnya harga merupakan hal yang lumrah di dunia aset digital.

Beberapa faktor utama yang memengaruhi pergerakan harga Bitcoin antara lain:

• Sentimen pasar dan psikologi investor
• Kondisi ekonomi global
• Kebijakan dan regulasi pemerintah
• Volume perdagangan dan likuiditas
• Aktivitas investasi institusional

Bagi investor, penurunan harga di bawah USD 103.000 menjadi titik krusial yang bisa memicu perubahan strategi dalam waktu dekat.

Meski tampak mengkhawatirkan, banyak analis menilai kejatuhan harga ini bisa menjadi momen koreksi sementara, bukan tren jangka panjang. Secara historis, Bitcoin kerap menunjukkan ketahanan luar biasa setelah mengalami tekanan harga.

Investor jangka panjang biasanya melihat kondisi seperti ini sebagai peluang membeli di harga lebih rendah, sementara trader jangka pendek akan menyesuaikan strategi untuk mengelola risiko.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan investor menghadapi volatilitas pasar kripto antara lain:

• Menerapkan strategi dollar-cost averaging untuk merata-rata harga beli
• Menetapkan tujuan investasi yang jelas dan konsisten
• Membangun portofolio yang terdiversifikasi
• Memanfaatkan fitur stop-loss untuk membatasi kerugian

Ke depan, pergerakan harga Bitcoin di level USD 103.000 akan menjadi titik pemantauan penting. Jika harga mampu pulih dengan cepat, ini bisa menandakan adanya dukungan kuat dari pembeli. Namun, jika tembus ke bawah USD 100.000, tekanan jual berpotensi berlanjut.

Bagi investor berpengalaman, fluktuasi seperti ini sudah menjadi bagian dari perjalanan pasar kripto yang dinamis.

Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada Kamis (6/11/2025) pukul 6:15 WIB. Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali menguat. Bitcoin naik 2,43 persen dalam 24 jam, tetapi masih melemah 7,13 persen sepekan. 

Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 103.447 per koin atau setara Rp 1,72 miliar (asumsi kurs Rp 16.676 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) turut menguat. ETH naik 5,06 persen sehari terakhir, tetapi masih melemah 12,72 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 57,06 juta per koin. 

Harga kripto hari ini, Binance coin (BNB) kembali pulih. Dalam 24 jam terakhir BNB menguat 2,56 persen, tetapi masih melemah 13,89 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 15,9 juta per koin.