Coinbase Rilis Platform Baru untuk Akses Awal ke Token Digital

Liputan6.com, Jakarta - Coinbase Global akan meluncurkan platform baru yang memungkinkan investor individu membeli token digital sebelum terdaftar di bursa kripto itu.

Mengutip Channel News Asia, Selasa (11/11/2025), meningkatnya minat dari investor ritel dan institusional telah mendorong perdagangan aset digital sehingga para pelaku industri mapan di sektor ini ingin memperluas layanan untuk memasuki pasar multi-triliunan dolar AS tersebut.

Coinbase akan menyelenggarakan sekitar satu penjualan token per bulan di platform barunya menggunakan algoritma untuk menentukan bagaimana token dialokasikan kepada investor.

Investor akan dapat mengajukan permintaan pembelian selama kurun waktu satu minggu. “Penerbit token yang memasuki pasar saat ini kesulitan untuk menempatkan token mereka di tangan pengguna sambil membangun likuiditas bursa yang mendalam. Coinbase mengubah hal itu,” demikian disampaikan Coinbase dalam sebuah unggahan di blog.

Coinbase menyatakan, peluncuran platform ini akan menandai kesempatan luas pertama sejak 2018 bagi pengguna AS untuk berpartisipasi dalam penjualan token publik.

Penawaran koin perdana (ICO) merupakan metode penggalangan dana yang populer selama booming kripto pada 2017, yang memungkinkan perusahaan menjual token baru kepada investor. Namun, tren ini melambat setelah regulator menyuarakan kekhawatiran tentang perlindungan dan pengungkapan investor.

Coinbase berencana menambahkan fitur ke platform penjualan token dalam beberapa bulan mendatang, termasuk limit order dan alokasi yang lebih tinggi untuk basis pengguna target penerbit.

Pembelian token oleh investor akan dibayar dalam USD Coin, stablecoin yang dipatok dolar AS yang diterbitkan oleh Circle Internet Group, menurut Wall Street Journal, yang pertama kali melaporkan peluncuran tersebut.

Startup blockchain Monad akan menjadi proyek pertama yang menawarkan tokennya melalui platform tersebut minggu depan, menurut laporan WSJ.

Sebelumnya, bursa kripto Coinbase mengumumkan laporan keuangan hingga September 2025. Perseroan mencatat kenaikan laba bersih dan pendapatan.

Laporan keuangan yang positif itu mendorong saham Coinbase naik hampir 3% pada Kamis, 30 Oktober 2025. Coinbase membukukan kinerja keuangan lebih baik dari perkiraan sebagian besar didorong oleh kebangkitan perdagangan kripto ritel dan institusional di platformnya meski token kini hanya salah satu dari beberapa aset yang menjadi inti dari visi “pertukaran segalanya”.

Mengutip CNBC, Jumat (31/10/2025), laba bersih Coinbase naik menjadi USD 432,6 juta (Rp 7,18 triliun, asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.606) atau USD 1,50 per saham pada kuartal yang berakhir 30 September. Laba bersih perseroan naik dari periode sama tahun lalu USD 75,5 juta atau 28 sen per saham, Laba itu melampaui estimasi konsensus sebesar USD 1,10 per saham yang dilaporkan oleh LSEG.

Pendapatan naik menjadi USD 1,87 miliar atau Rp 31,01 triliun dari USD 1,21 miliar atau Rp 20,07 triliun pada kuartal sama tahun lalu. Pendapatan ini juga lebih tinggi dari harapan analis sebesar USD 1,8 miliar. Pendapatan terkait transaksi naik menjadi USD 1 miliar, naik 37% dari kuartal kedua.

Kesuksesan bursa kripto ini terjadi di tengah lonjakan perdagangan kripto yang didorong oleh upaya berkelanjutan regulator federal AS untuk memperketat regulasi terhadap perusahaan aset digital di bawah Presiden Donald Trump.

Selain itu, membaiknya hubungan perdagangan antara AS dan China selama musim panas juga meningkatkan sentimen investor.

Aktivitas institusi di platform Coinbase setelah akusisi bursa derivative Deribit senilai hampir USD 3 miliar juga memberikan keuntungan bagi Coinbase.

Aktivitas perdagangan konsumen di platform melonjak menjadi USD 59 miliar, naik 37% dari kuartal sebelumnya. Pendapatan transaksi dari ritel mencapai USD 844 juta, naik 30% (QoQ).

Di sisi institusional, Coinbase mencatat pendapatan sebesar USD 135 juta dari transaksi pada kuartal ketiga, menandai kenaikan 122% dari kuartal sebelumnya.

Sementara volume perdagangan dari institusi di bursa tersebut naik 22% dari kuartal ke kuartal menjadi USD 236 miliar pada kuartal ketiga.

Meskipun Coinbase mencatat keuntungan yang cukup besar dari transaksi terkait kripto, CEO Brian Armstrong mengatakan kepada investor, token hanyalah salah satu komponen dari strategi "everything exchange" perusahaan yang diluncurkan awal tahun ini.

"'Everything exchange' benar-benar sentral bagi babak selanjutnya dari apa yang sedang kami bangun," kata Armstrong.

Ia mengatakan, perusahaan telah meningkatkan jumlah aset yang dapat diperdagangkan di platformnya menjadi 40.000 dari 300 pada kuartal ketiga.

"Sekarang kami sedang fokus mengerjakan bagian selanjutnya dari itu, karena kami pikir setiap kelas aset akan hadir di rantai, dan pelanggan kami juga menginginkannya," ujar dia.