Bank-Bank di Italia Dukung Rencana Euro Digital

4 weeks ago 19

Liputan6.com, Jakarta - Bank-bank di Italia mendukung upaya Bank Sentral Eropa untuk mengenalkan mata uang digital bank sentral atau central bank digital currency yakni euro digital.

Akan tetapi, menurut Asosiasi Perbankan Italia atau the Italian Banking Association (ABI), bank-bank ingin membagi pengeluaran modal awal bank secara bertahap.

“Bank-bank juga mendukung  proposal itu karena mewujudkan konsep kedaulatan digital,” ujar ABI General Manager Marco Elio Rottigni, seperti dikutip dari laman the Block, ditulis Minggu (9/11/2025).

Komentar Marco Elio Rottigni muncul hanya beberapa minggu setelah Menteri Keuangan Uni Eropa, Presiden Bank Sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) Christine Lagarde, dan Komisaris Eropa Valdis Dombrovskis mencapai kesepakatan kompromoi tentang bagaimana melanjutkan proposal kontroversial itu,

Berdasarkan kesepakatan itu, para menteri keuangan akan memiliki suara dalam menentukan apakah euro digital akan diterbitkan atau tidak dan berapa banyak uang yang dapat disimpan oleh setiap penduduk Uni Eropa dalam euro digital, untuk meredakan kekhawatiran akan terjadinya penarikan dana secara besar-besaran (bank run).

Euro digital saat ini diprediksi meluncur pada 2029, menurut laporan tersebut. Peluncuran itu bergantung pada pengesahan undang-undang Uni Eropa tahun depan dan fase percontohan untuk euro digital pada 2027. Namun, Rottigni mengatakan kepada para wartawan, asosiasi perbankan Italia lebih menyukai pendekatan ganda agar dapat mengimbangi yurisdiksi lain. Amerika Serikat, misalnya, telah mengesahkan Undang-Undang GENIUS yang mengatur stablecoin tahun lalu.

“Kami mendukung pendekatan ganda, mata uang digital bank sentral dan mata uang digital bank komersial yang dapat berkembang lebih cepat, karena yang seharusnya tidak dilakukan Eropa adalah tertinggal,” kata Rottigni.

Ada Penolakan

Namun, rencana tersebut menghadapi penolakan dari bank-bank besar, termasuk Komite Industri Perbankan Jerman dan Anggota Parlemen Eropa (MEP) konservatif Fernando Navarrete, Financial Times baru-baru ini melaporkan.

Navarrete sebelumnya telah menyatakan kekhawatirannya tentang adopsi euro digital, dan baru-baru ini mengusulkan versi proyek yang lebih kecil yang akan memungkinkan euro digunakan untuk pembayaran tanpa koneksi internet, tetapi tidak untuk transaksi waktu nyata lainnya.

"Euro digital seharusnya tidak melayani pembayaran antara perantara keuangan, penyedia layanan pembayaran, dan pelaku pasar lainnya (yaitu pembayaran grosir), yang sistem penyelesaiannya menggunakan uang bank sentral dan yang penggunaan berbagai teknologinya sedang diselidiki lebih lanjut oleh Eurosystem," kata Navarrete dalam sebuah laporan yang diterbitkan minggu lalu.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Bank Sentral Eropa Uji Coba Uang Digital pada 2027

Sebelumnya, Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis, 30 Oktober 2025 menyebutkan dapat meluncurkan uji coba mata uang digital pada 2027.

Peluncuran mata uang digital itu dengan syarat dapat memperoleh persetujuan tepat waktu dari para anggota parlemen untuk proyek yang dianggap vital bagi otonomi keuangan zona euro. Demikian mengutip laman Channel News Asia, Jumat (30/10/2025).

ECB telah mempresentasikannya sebagai alternatif strategis bagi alat pembayaran swasta yang didominasi AS seperti kartu kredit dan stablecoin. Ini sebuah langkah yang menurut ECB semakin penting di era ketegangan geopolitik yang semakin meningkat, di mana otonomi dan ketahanan keuangan dipandang sebagai kunci untuk menjaga kedaulatan ekonomi Eropa.

Setelah empat tahun studi dan persiapan, ECB menyatakan sedang mempertimbangkan untuk melaksanakan uji coba, yang berarti beberapa transaksi dalam euro digital dapat dilakukan paling cepat pada pertengahan 2027, sebelum peluncuran skala penuh dua tahun kemudian.

"Uji coba dan transaksi awal dapat dilakukan pada pertengahan tahun 2027," kata ECB dalam sebuah pernyataan.

"Seluruh Eurosystem seharusnya siap untuk potensi penerbitan pertama euro digital pada 2029."

Kekuatiran Anggota Parlemen

Namun, hal ini bergantung pada anggota parlemen Uni Eropa  yang meliputi Parlemen Eropa, dewan, dan komisi  yang mengesahkan undang-undang yang menyediakan dasar bagi euro digital tahun depan.

Mengamankan hal tersebut terbukti sulit, karena anggota parlemen menanggapi kekhawatiran dari bank-bank bahwa euro digital dapat menguras kas mereka dan biaya penyiapannya terlalu mahal.

Pemerintah Uni Eropa telah mengklaim memiliki keputusan akhir tentang apakah mata uang digital harus diluncurkan dan berapa banyak euro yang dapat dimiliki penduduk.

ECB, yang memperkirakan biaya untuk industri ini akan berkisar antara 4 miliar euro (US 4,66 miliar atau Rp 77,53 triliun, asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.637) dan 5,77 miliar euro setelah memperhitungkan penghematan dan sinergi, mengatakan akan terus bekerja sama dengan para legislator.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |