7 Tanaman Bumbu Dapur Praktis yang Bisa Kamu Tanam Sendiri di Halaman

2 months ago 35

Liputan6.com, Jakarta Memiliki kebun bumbu dapur sendiri di halaman rumah kini bukan lagi sekadar impian, melainkan sebuah tren yang semakin digandrungi banyak orang. Selain memberikan pasokan bumbu segar yang praktis setiap saat, menanam bumbu dapur sendiri juga dapat menghemat pengeluaran belanja harian.

Ketersediaan bumbu segar langsung dari halaman rumah juga menjamin kualitas dan kebersihan bahan masakan Anda. Proses menanamnya pun tidak selalu rumit, bahkan beberapa jenis tanaman bumbu ini sangat mudah tumbuh dan cocok untuk pemula.

Artikel ini akan mengulas secara mendalam tujuh jenis tanaman bumbu dapur yang sangat praktis untuk ditanam di halaman Anda, lengkap dengan panduan perawatan dan panennya. Dengan begitu, Anda bisa menikmati hidangan lezat dengan sentuhan kesegaran alami dari kebun pribadi.

Lantas apa saja tanaman bumbu dapur praktis yang bisa Anda tanam sendiri di halaman? Melansir dari berbagai sumber, Rabu (27/8), simak ulasan informasinya berikut ini. 

1. Daun Mint (Mint)

Daun mint adalah tanaman aromatik yang sangat populer berkat kesegarannya. Tanaman ini sering digunakan dalam berbagai hidangan, minuman, bahkan pengobatan tradisional. Daun mint memiliki aroma yang khas dan rasa yang menyegarkan, sering digunakan sebagai penambah rasa pada minuman seperti teh dan mojito, serta dalam salad, saus, dan hidangan penutup.

Selain kegunaannya dalam kuliner, mint juga dikenal memiliki sifat menenangkan. Dilansir dari Healthline.com (2018), mint sering digunakan dalam aromaterapi atau sebagai obat herbal untuk meredakan gangguan pencernaan. Keberadaan mint di halaman rumah Anda akan memberikan manfaat ganda, baik untuk masakan maupun kesehatan.

Untuk pertumbuhannya, Jon VanZile dari The Spruce pada tahun 2023 menjelaskan bahwa, mint tumbuh subur di tempat yang teduh sebagian hingga sinar matahari penuh, tetapi lebih menyukai tanah yang lembab dan kaya nutrisi. Tanaman ini dapat tumbuh baik di pot maupun langsung di tanah. Namun, perlu diperhatikan karena mint cenderung menyebar dengan cepat dan bisa menjadi invasif jika tidak dikontrol.

Perawatan daun mint cukup sederhana. Mary H. Dyer dari GardeningKnowHow.com pada tahun 2023 menyarankan, penyiraman rutin diperlukan untuk menjaga kelembaban tanah, terutama saat cuaca panas. Pemangkasan secara teratur akan mendorong pertumbuhan baru dan menjaga bentuk tanaman. Daun mint dapat dipanen kapan saja setelah tanaman cukup besar, cukup petik daun yang dibutuhkan atau potong batang untuk mendorong percabangan.

2. Seledri (Celery)

Seledri merupakan sayuran serbaguna yang daun dan batangnya kerap dimanfaatkan dalam masakan untuk menambah aroma dan rasa gurih. Seledri (Apium graveolens) adalah tanaman yang seluruh bagiannya dapat dimanfaatkan, mulai dari daun, batang, hingga akarnya. Daun seledri sering digunakan sebagai taburan sup, salad, atau tumisan, sementara batangnya bisa dimakan mentah atau dimasak.

Seledri memberikan aroma segar dan sedikit pahit yang khas pada masakan, menjadikannya bahan penting dalam banyak hidangan Asia dan Barat. Rasa dan aroma unik ini membuat seledri menjadi bumbu wajib di berbagai resep.

The Editors of The Old Farmer's Almanac pada tahun 2023 menyatakan, seledri membutuhkan sinar matahari penuh hingga teduh sebagian dan tanah yang kaya bahan organik, lembab, serta memiliki drainase yang baik. Tanaman ini menyukai suhu yang sejuk dan konsisten, sehingga penanaman di musim hujan atau di tempat yang tidak terlalu panas sangat dianjurkan.

Penyiraman yang konsisten sangat penting untuk seledri, karena tanah yang kering dapat menyebabkan batang menjadi pahit dan berserat. Pemupukan secara teratur juga membantu pertumbuhan yang optimal. Daun seledri dapat dipanen secara bertahap dengan memetik daun terluar saat tanaman sudah cukup besar, sementara batang dapat dipanen seluruhnya setelah 3-4 bulan penanaman.

3. Daun Bawang (Scallions/Green Onions)

Daun bawang adalah salah satu bumbu dapur yang paling sering digunakan, memberikan aroma dan rasa bawang yang ringan pada masakan. Daun bawang adalah tanaman serbaguna yang sering digunakan sebagai taburan atau bahan dasar dalam berbagai hidangan, mulai dari sup, tumisan, omelet, hingga martabak.

Meghan Splawn dari The Kitchn pada tahun 2018 menjelaskan perbedaan rasa pada bagian daun bawang, bagian putihnya memiliki rasa bawang yang lebih kuat, sedangkan bagian hijaunya lebih ringan dan segar. Fleksibilitas ini membuat daun bawang menjadi pelengkap sempurna untuk berbagai jenis masakan.

Daun bawang sangat mudah ditanam, bahkan dari sisa akarnya. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari penuh dan tanah yang lembab namun memiliki drainase yang baik. Daun bawang dapat tumbuh di pot atau di kebun, serta relatif toleran terhadap berbagai kondisi tanah.

Perawatan daun bawang tidak memerlukan banyak hal khusus. Penyiraman teratur diperlukan untuk menjaga tanah tetap lembab. Untuk memanen, cukup potong daunnya sekitar 2-3 cm di atas permukaan tanah. Daun bawang akan tumbuh kembali, memungkinkan panen berulang kali.

4. Cabai (Chili)

Cabai adalah buah dari tanaman genus Capsicum yang dikenal karena rasa pedasnya dan merupakan bumbu wajib dalam banyak masakan di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Cabai adalah buah yang memberikan sensasi pedas pada masakan, digunakan dalam bentuk segar, kering, atau bubuk. Varietasnya sangat beragam, mulai dari yang ringan hingga sangat pedas.

Selain memberikan rasa pedas, kandungan capsaicin dalam cabai juga memiliki beberapa manfaat kesehatan. Capsaicin sendiri dapat meredakan nyeri dan meningkatkan metabolisme. Cabai membutuhkan sinar matahari penuh setidaknya 6-8 jam sehari dan tanah yang subur, berdrainase baik, serta sedikit asam (pH 6.0-6.8).

Tanaman ini menyukai suhu hangat dan tidak tahan terhadap embun beku. Penanaman dari biji atau bibit dapat dilakukan di pot atau langsung di tanah. Penyiraman harus konsisten, terutama saat tanaman berbunga dan berbuah. Pemupukan secara teratur dengan pupuk yang kaya fosfor dan kalium akan mendorong pembentukan buah. Cabai dapat dipanen saat sudah mencapai ukuran dan warna yang diinginkan, biasanya sekitar 60-90 hari setelah tanam, tergantung varietasnya.

5. Jahe (Ginger)

Jahe adalah rimpang yang sangat populer sebagai bumbu masakan, minuman hangat, dan obat tradisional karena aroma dan rasa pedasnya yang khas. Jahe (Zingiber officinale) adalah rimpang yang banyak digunakan dalam masakan Asia sebagai bumbu penyedap, penghilang bau amis, dan pemberi rasa hangat. Selain itu, jahe juga sering diolah menjadi minuman herbal.

Jahe dikenal memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan, serta sering digunakan untuk meredakan mual dan gangguan pencernaan. Manfaat kesehatan ini menjadikan jahe pilihan yang sangat baik untuk ditanam di rumah. 

Jahe tumbuh paling baik di tempat yang teduh sebagian atau di bawah sinar matahari tidak langsung, dengan tanah yang kaya bahan organik, lembab, dan berdrainase baik. Tanaman ini menyukai iklim tropis dan subtropis yang hangat dan lembab. Jahe dapat ditanam dari rimpang yang sudah memiliki 'mata' atau tunas.

Penyiraman harus teratur untuk menjaga kelembaban tanah, tetapi hindari genangan air yang dapat menyebabkan rimpang busuk. Pemupukan dengan kompos atau pupuk organik akan mendukung pertumbuhan rimpang. Jahe biasanya siap panen setelah 8-10 bulan, ketika daunnya mulai menguning dan mati. Rimpang dapat digali seluruhnya atau sebagian untuk panen berkelanjutan.

6. Kunyit (Turmeric)

Kunyit adalah rimpang berwarna kuning oranye yang sangat penting dalam masakan Asia, terutama di Indonesia, sebagai pewarna alami dan bumbu dengan aroma khas. Kunyit (Curcuma longa) adalah bumbu dapur yang memberikan warna kuning cerah pada masakan dan memiliki aroma yang khas. Selain sebagai bumbu, kunyit juga sering digunakan dalam jamu tradisional dan kosmetik.

Senyawa aktif utama dalam kunyit, kurkumin, dikenal memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat. Ini menambah nilai kunyit tidak hanya sebagai bumbu, tetapi juga sebagai tanaman obat.

Kunyit membutuhkan sinar matahari penuh hingga teduh sebagian dan tanah yang gembur, subur, serta berdrainase baik. Tanaman ini menyukai iklim hangat dan lembab. Penanaman dapat dilakukan dari rimpang kunyit yang sudah memiliki tunas, mirip dengan jahe.

Penyiraman harus teratur untuk menjaga kelembaban tanah, terutama selama musim kemarau, dan hindari tanah yang terlalu basah untuk mencegah rimpang busuk. Kunyit biasanya siap panen setelah 8-10 bulan, ketika daunnya mulai menguning dan mengering. Rimpang dapat digali dan dibersihkan untuk digunakan.

7. Serai (Lemongrass)

Serai adalah tanaman aromatik yang batangnya sering digunakan sebagai bumbu dalam masakan Asia Tenggara, memberikan aroma lemon yang segar dan sedikit pedas. Serai (Cymbopogon citratus) adalah tanaman rumput-rumputan yang batangnya sering digunakan sebagai bumbu penyedap dalam sup, kari, tumisan, dan minuman. Aroma lemonnya yang khas sangat cocok untuk masakan berkuah dan hidangan laut. Selain sebagai bumbu, serai juga digunakan dalam teh herbal dan minyak esensial karena sifat aromatik dan potensi manfaat kesehatannya. Ini menunjukkan fleksibilitas serai sebagai tanaman serbaguna.

Serai membutuhkan sinar matahari penuh setidaknya 6 jam sehari dan tanah yang subur, lembab, serta berdrainase baik. Tanaman ini sangat menyukai iklim hangat dan tropis. Serai dapat ditanam dari batang yang sudah berakar atau dari bibit, dan tanaman ini tumbuh dalam rumpun yang cukup besar.

Penyiraman teratur sangat penting, terutama saat cuaca kering, dan pemupukan dengan pupuk nitrogen tinggi dapat mendorong pertumbuhan daun yang lebat. Batang serai dapat dipanen kapan saja setelah tanaman cukup mapan, biasanya dengan memotong batang di dekat pangkal tanah. Tanaman akan terus menghasilkan batang baru, memastikan pasokan bumbu segar yang berkelanjutan.

People Also Ask

1. Apa saja 7 tanaman bumbu dapur praktis yang bisa ditanam di halaman?

Jawaban: Tujuh tanaman bumbu dapur praktis yang bisa ditanam di halaman adalah daun mint, seledri, daun bawang, cabai, jahe, kunyit, dan serai.

2. Bagaimana cara merawat daun mint agar tumbuh subur?

Jawaban: Daun mint membutuhkan penyiraman rutin untuk menjaga kelembaban tanah, terutama saat cuaca panas, dan pemangkasan teratur untuk mendorong pertumbuhan baru.

3. Apakah cabai bisa ditanam di pot?

Jawaban: Ya, cabai dapat ditanam di pot, membutuhkan sinar matahari penuh setidaknya 6-8 jam sehari dan tanah yang subur serta berdrainase baik.

4. Berapa lama waktu panen untuk jahe dan kunyit?

Jawaban: Jahe dan kunyit biasanya siap panen setelah 8-10 bulan, ditandai dengan daun yang mulai menguning dan mati.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |