5 Cara Siasati Dapur Rumah agar Tidak Lembab saat Musim Hujan di Agustus

2 months ago 30

Liputan6.com, Jakarta Musim hujan, terutama di bulan Agustus, seringkali membawa tantangan tersendiri bagi kebersihan dan kesehatan rumah. Salah satunya adalah masalah kelembaban di dapur. Dapur yang lembab tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga berpotensi menimbulkan berbagai masalah serius. Kondisi ini dapat memicu pertumbuhan jamur dan bakteri yang tidak diinginkan.

Kelembaban berlebih di area dapur dapat disebabkan oleh kurangnya sirkulasi udara, aktivitas memasak yang menghasilkan uap, atau bahkan kebocoran kecil yang tidak disadari. Lingkungan yang basah dan minim ventilasi menjadi sarang ideal bagi mikroorganisme berbahaya.

Lantas bagaimana cara siasati dapur rumah agar tidak lembab saat musim hujan di Agustus? Melansir dari berbagai sumber, Rabu (20/8), simak ulasan informasinya berikut ini. 

5 Cara Siasati Dapur Rumah agar Tidak Lembab

Mencegah kelembaban di dapur memerlukan perhatian pada sirkulasi udara dan penggunaan penyerap kelembaban. 

1. Perhatikan Sirkulasi Udara

Sirkulasi udara yang baik adalah fondasi utama untuk mencegah dapur lembab. Jendela yang bisa dibuka atau exhaust fan sangat esensial untuk mengeluarkan uap. Ventilasi yang memadai memastikan udara segar mengalir dan mengurangi penumpukan kelembaban. Terutama setelah aktivitas memasak.

2. Penggunaan Alat Bantu 

Selain itu, penggunaan alat bantu seperti dehumidifier atau bahan penyerap kelembaban alami sangat direkomendasikan. Dehumidifier dapat secara efektif menurunkan kadar kelembaban di udara. Selain itu, bahan alami seperti arang, kapur barus, atau silika gel juga terbukti efektif menyerap kelembaban. Anda bisa meletakkan arang bambu di sudut-sudut dapur untuk hasil optimal. Hal ini lantaran arang bambu dikenal memiliki sifat penyerap kelembaban dan bau yang baik. 

3. Kebersihan dan Pemeliharaan Rutin

Kebersihan dan pemeliharaan rutin juga memegang peranan penting. Setelah memasak atau mencuci piring, penting untuk segera membersihkan dan mengeringkan semua permukaan dapur. Termasuk meja, wastafel, dan lantai, karena sisa air dapat menjadi sumber kelembaban. Selain itu, pastikan tidak ada genangan air di sekitar wastafel atau di bawah peralatan dapur. 

4. Pemeriksaan Rutin

Pemeriksaan rutin terhadap potensi kebocoran pada pipa air atau atap juga krusial. Hal ini karena kebocoran adalah penyebab utama kelembaban yang harus segera diperbaiki.

5. Penataan Perabot

Penataan perabot juga berpengaruh signifikan terhadap kelembaban dapur. Memberikan sedikit jarak antara perabot dapur dan dinding memungkinkan udara bersirkulasi di belakang perabot. Sehingga, mencegah penumpukan kelembaban yang dapat memicu pertumbuhan jamur.

Cara Mengatasi Dapur Rumah yang Sudah Lembab

Apabila dapur sudah terlanjur lembab dan menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan jamur atau lumut, tindakan cepat diperlukan. 

1. Bersihkan Area dengan Larutan Pembersih Anti-jamur

Anda disarankan untuk segera membersihkan area tersebut dengan larutan pembersih anti-jamur atau campuran cuka putih dan air, serta memastikan area tersebut benar-benar kering setelah dibersihkan.

2. Peningkatan Ventilasi

Peningkatan ventilasi secara intensif menjadi langkah krusial berikutnya. Anda bisa mencoba membuka semua jendela dan pintu dapur selebar mungkin untuk menciptakan aliran udara silang. Selain itu, Anda juga bisa menyalakan exhaust fan atau kipas angin untuk membantu mengeringkan udara. Penggunaan dehumidifier atau penyerap kelembaban juga sangat membantu dalam kondisi ini. Baik itu dehumidifier elektrik maupun penyerap kelembaban komersial atau alami, seperti arang dan silika gel.

3. Jangan Abaikan Area Tersembunyi

Jangan abaikan area tersembunyi yang sering menjadi sarang kelembaban. Penting bagi Anda untuk memeriksa dan mengeringkan area di bawah wastafel, di belakang kulkas, atau di dalam lemari secara menyeluruh. Untuk solusi jangka panjang pada masalah kelembaban yang sering terjadi, Anda bisa mencoba menggunakan cat anti-jamur pada dinding dapur. Hal ini karena cat jenis ini mengandung zat yang menghambat pertumbuhan jamur.

Bahaya Dapur Rumah yang Lembab

1. Masalah Kesehatan

Dapur yang lembab bukan sekadar masalah estetika, melainkan ancaman serius bagi kesehatan dan integritas struktural rumah. Kelembaban tinggi menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan jamur dan lumut, yang tidak hanya merusak tampilan dapur tetapi juga melepaskan spora ke udara.

Paparan spora jamur ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan, terutama pada individu yang sensitif. Tahukah Anda bahwa spora jamur dapat menyebabkan alergi, asma, iritasi mata, hidung tersumbat hingga batuk-batuk. Lebih lanjut, Tim Hello Sehat (2022) memperingatkan bahwa paparan jamur dalam jangka panjang bahkan dapat menyebabkan infeksi paru-paru pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

2. Merusak Material Bangunan & Perabot

Selain dampak kesehatan, kelembaban berlebih juga merusak material bangunan dan perabot. Kelembaban mampu menyebabkan cat mengelupas, kayu lapuk, dan struktur menjadi rapuh. Perabot dapur, khususnya yang terbuat dari kayu, juga rentan rusak, membengkak, atau berjamur, yang pada akhirnya mengurangi masa pakainya.

3. Munculnya Bau Apek

Dampak lain yang seringkali menyertai dapur lembab adalah munculnya bau apek atau tidak sedap, yang merupakan indikasi pertumbuhan mikroorganisme seperti jamur dan bakteri. Lingkungan lembab dan gelap juga cenderung menarik hama seperti kecoa, rayap, dan serangga lainnya yang mencari tempat berlindung dan sumber makanan, menambah daftar masalah yang ditimbulkan oleh dapur lembab.

People Also Ask

1.  Apa penyebab utama dapur menjadi lembab saat musim hujan?

Jawaban: Dapur menjadi lembab saat musim hujan terutama disebabkan oleh kurangnya sirkulasi udara, aktivitas memasak yang menghasilkan uap, serta adanya kebocoran pada pipa atau atap.

2. Bagaimana cara menyiasati agar dapur tidak lembab di musim hujan?

Jawaban: Cara menyiasati dapur agar tidak lembab adalah dengan memastikan sirkulasi udara yang baik, menggunakan dehumidifier atau penyerap kelembaban alami, menjaga kebersihan, dan segera memperbaiki kebocoran.

3. Apa saja bahaya yang ditimbulkan dari dapur yang lembab?

Jawaban: Dapur lembab dapat menyebabkan pertumbuhan jamur dan lumut, memicu masalah kesehatan seperti alergi dan asma, merusak struktur bangunan dan perabot, menimbulkan bau apek, serta menarik hama.

4. Apakah bahan alami efektif untuk menyerap kelembaban di dapur?

Jawaban: Ya, bahan alami seperti arang, kapur barus, atau silika gel efektif menyerap kelembaban di dapur, dengan arang bambu dikenal memiliki sifat penyerap bau dan kelembaban yang baik.

5. Bagaimana cara mengatasi dapur yang sudah terlanjur lembab dan berjamur?

Jawaban: Dapur yang sudah lembab dapat diatasi dengan membersihkan jamur menggunakan larutan anti-jamur, meningkatkan ventilasi secara intensif, menggunakan dehumidifier, serta memeriksa dan mengeringkan area tersembunyi.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |