Standard Chartered Prediksi Harga Bitcoin Tembus USD 200.000 Akhir Tahun Ini

2 months ago 33

Liputan6.com, Jakarta - Permintaan institusional yang terus meningkat dan arah kebijakan baru di Amerika Serikat (AS) menjadi dua pendorong utama optimisme pasar kripto pada paruh kedua 2025.

Dalam laporan riset yang dirilis pada 2 Juli, Kepala Riset Aset Digital Global di Standard Chartered Bank Geoff Kendrick, menyatakan bahwa Bitcoin (BTC) berpotensi menembus level tertinggi sepanjang masa.

"Kami terus melihat BTC naik menjadi sekitar USD 135.000 pada akhir kuartal III dan menjadi USD 200.000 pada akhir kuartal IV," ujar Kendrick dalam laporan tersebut, dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (8/7/2025).

Prediksi tersebut menegaskan kembali proyeksi bullish yang sebelumnya dirilis oleh bank ini, dan kini diperkuat oleh data terbaru terkait arus dana institusional ke produk Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin serta peningkatan alokasi BTC dalam neraca perusahaan.

Sepanjang kuartal kedua 2025 saja, pembelian institusional telah melampaui 245.000 BTC.

Dukungan dari Arah Kebijakan dan Regulasi

Standard Chartered menilai bahwa dua faktor makroekonomi dan regulasi berpotensi mempercepat adopsi aset digital secara signifikan:

  1. Kemungkinan pengunduran dini Ketua Federal Reserve Jerome Powell, dan
  2. Pengesahan undang-undang stablecoin di AS.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Dinamika Pasar Berubah

Kedua perkembangan tersebut diperkirakan akan menciptakan iklim yang lebih mendukung pertumbuhan ekosistem kripto, termasuk Bitcoin.

Kendrick menjelaskan bahwa kombinasi antara arus dana ETF, adopsi perusahaan, dan kepastian kebijakan telah mengubah dinamika pasar secara mendasar:

“Kami memperkirakan bitcoin (BTC) akan mencetak rekor tertinggi baru di H2, didukung oleh meningkatnya arus ETF dan perbendaharaan perusahaan, serta perkembangan kebijakan dan peraturan AS.”

Mengakhiri Pola Lama, Memasuki Fase Baru

Analisis Standard Chartered juga menyoroti perubahan pola siklus harga Bitcoin pasca-halving. Secara historis, harga BTC cenderung melemah sekitar 18 bulan setelah halving. Namun, tahun ini, tren tersebut tampak mulai bergeser. Lonjakan minat institusional dan panduan regulasi yang semakin jelas diyakini menjadi alasan utama perubahan tersebut.

Meski sebagian analis memperingatkan potensi overheating setelah performa kuat Bitcoin di awal tahun, banyak pelaku pasar menilai lonjakan saat ini lebih sehat.

Tidak seperti lonjakan sebelumnya yang didorong oleh spekulasi investor ritel, kali ini dukungan datang dari institusi besar dan kebijakan yang pro-terhadap aset digital.

Pada bulan Mei lalu, Kendrick bahkan sempat menyampaikan penyesalan atas prediksi lamanya yang menyebut BTC hanya akan mencapai USD 120.000. Ia mengakui bahwa estimasi itu kemungkinan "terlalu rendah" dibandingkan dengan dinamika pasar yang sedang terjadi.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |