Program Kendaraan Listrik Dorong Revolusi Transportasi Ojol di Indonesia

3 months ago 138

Liputan6.com, Jakarta - PT Green Energy (LABA) melalui anak perusahaannya, PT Sustainable Energy Development Trading (SEDT), resmi mengumumkan kerja sama strategis dengan PT Green City Traffic (ECGO) dan PT Evmoto Teknologi Indonesia (EVMOTO) dalam peluncuran program penyewaan motor listrik berbasis sistem berbagi pakai (sharing) khusus untuk pengemudi ojek online (ojol).

Dalam program ini rencananya akan menghadirkan 10.000 unit motor listrik ECGO3 sepanjang tahun 2025. Motor-motor ini akan dikelola oleh EVMOTO dan disewakan kepada pengemudi ojol di seluruh Indonesia.

Ketua Gotion Indonesia Materials sekaligus Pemilik Utama (UBO) LABA, An Shaohong mengungkapkan bahwa saat ini terdapat sekitar 4 juta pengemudi ojol di Indonesia, dengan sekitar 2 juta di antaranya aktif setiap bulan.

Rata-rata, para pengemudi ini menempuh jarak 180–220 kilometer per hari dan menghabiskan biaya bahan bakar sebesar Rp50.000–Rp70.000 per hari.

"Dengan beralih ke motor listrik dari LABA, para pengemudi hanya perlu membayar Rp40.000 untuk sewa kendaraan dan Rp15.000 untuk sewa baterai per hari," ujar An Shaohong, dalam keterangannya, Minggu (25/5/2025).

Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta akan memberlakukan aturan ganjil genap (gage) di 25 ruas jalan di Jakarta pada 6 Juni. Hal itu berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan dengan semakin meningkatnya angka volume kendaraan.

Target 700.000 Pengemudi dan Dampak Lingkungan

Setelah dua tahun, pengemudi tidak lagi dibebani biaya sewa kendaraan dan cukup membayar Rp15.000 per hari untuk sewa baterai, sehingga dapat menghemat hingga 70% dari pengeluaran harian. Dengan demikian, penghasilan pengemudi dapat meningkat hingga Rp1 juta per bulan.

"LABA optimistis program penyewaan ini dapat mendorong 700.000 pengemudi ojol beralih ke sepeda motor listrik dalam tiga tahun ke depan. Bila program ini berhasil, manfaatnya akan sangat besar, tidak hanya bagi para mitra pengemudi, tetapi juga bagi lingkungan," sambungnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, "Setiap sepeda motor berbahan bakar bensin diperkirakan menghasilkan emisi CO2 sebesar 350 kilogram per bulan. Penggantian 700.000 motor bensin dengan motor listrik akan mengurangi emisi karbon hingga 2,94 juta ton CO2 per tahun di seluruh Indonesia."

Karena mayoritas ojol menggunakan bensin jenis pertalite yang disubsidi hingga 40% oleh pemerintah, transisi ke motor listrik akan berdampak signifikan terhadap penghematan anggaran negara.

Jika 700.000 motor listrik menggantikan motor bensin, konsumsi bensin akan berkurang sebanyak 1,15 juta ton per tahun, sehingga pemerintah dapat menghemat anggaran subsidi hingga Rp4,6 triliun setiap tahunnya.

Peluang Investasi untuk Masyarakat

Sementara itu, untuk mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas dalam inisiatif ini, LABA dan EVMOTO juga meluncurkan platform penyewaan bersama, di mana siapa pun dapat menyewa satu atau lebih sepeda motor listrik dari LABA dan mempercayakan pengelolaan kendaraan tersebut kepada pengemudi ojol melalui platform LABA/EVMOTO.

Platform ini akan mengurus asuransi kendaraan serta memantau kinerja pengemudi dan kondisi kendaraan, guna memastikan penyewa memperoleh pendapatan operasional sebesar Rp16.000 per hari per unit.

Manajer IT EV Moto, Hartono mengungkapkan bahwa penyewa dapat memantau secara real-time informasi seputar kendaraan yang disewakan, termasuk lokasi terkini, jarak tempuh harian, serta estimasi emisi CO2 yang berhasil dikurangi.

Sebagai bagian dari komitmen sosial, kedua perusahaan akan menyisihkan Rp100 per unit per hari sebagai dana sosial yang akan disalurkan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

"Pada tahap pertama, sebanyak 1.500 unit motor listrik akan diluncurkan melalui program ini. Jumlah kendaraan akan ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan respons dan antusiasme masyarakat terhadap program ini," tutup Hartono.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |