Liputan6.com, Jakarta - Setelah bertahun-tahun berada dalam ketidakpastian, industri kripto di Amerika Serikat akhirnya mendapat pijakan hukum yang kuat.
Pada Selasa malam pekan lalu, Senat AS mengesahkan Undang-Undang GENIUS (Government Engagement in the Nurturing and Innovation of the U.S. Digital Asset Sector), sebuah langkah historis yang menjadi sinyal kuat bahwa kripto bukan hanya bertahan—tetapi akan menjadi bagian utama dalam sistem keuangan global.
Dikutip dari bitcoin.com, Kamis (26/6/2025), selama hampir 15 tahun, kripto berkembang tanpa aturan yang jelas. Pengusaha membangun platform dalam wilayah abu-abu hukum, investor berspekulasi tanpa panduan yang pasti, dan lembaga keuangan memilih untuk menjauh karena keraguan.
Undang-Undang GENIUS mengubah itu semua. Ini bukan hanya soal aturan—ini soal kepastian. Dan ketika kepastian hadir, stabilitas mengikuti. Ketika stabil, modal mulai mengalir deras.
Contohnya bisa dilihat dari disetujuinya ETF bitcoin spot pada Januari 2024. Keputusan ini membuka pintu bagi investor institusi untuk masuk. Jika sebelumnya bitcoin dimiliki oleh kalangan komunitas kripto, sekarang lembaga-lembaga besar seperti BlackRock, Fidelity, dan Grayscale termasuk di antara pemilik bitcoin terbesar di dunia.
Hanya dalam 341 hari, ETF bitcoin milik BlackRock (IBIT) berhasil mengelola lebih dari USD 70 miliar aset. Sebagai perbandingan, ETF emas SPDR Gold Shares (GLD) butuh waktu hampir lima tahun untuk mencapai angka yang sama.
Menurut analis Bloomberg ETF, Eric Balchunas, “ETF Bitcoin berkembang dari nol ke sangat besar lebih cepat dibanding ETF manapun dalam sejarah.”
Tapi yang membuat situasi ini luar biasa adalah: kejelasan soal kripto saat ini tidak hanya datang dari satu arah. Empat jenis kejelasan besar kini hadir bersamaan—sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kripto.
Berikut penjelasannya:
1. Kejelasan Regulasi
Regulator AS kini lebih selaras dalam pendekatan terhadap aset digital. SEC mulai membedakan token yang tergolong sekuritas atau komoditas, sementara CFTC memperjelas peranannya dalam mengatur derivatif dan bursa kripto.
Ketua SEC yang baru, Paul Atkins, juga menunjukkan sikap progresif. Dalam forum Satgas Kripto baru-baru ini, ia menyatakan dukungannya atas hak pengguna untuk memiliki kendali penuh atas aset kripto mereka tanpa harus melewati pihak ketiga, termasuk dalam aktivitas seperti staking dan transaksi on-chain.
Di luar AS, Uni Eropa sudah selangkah lebih maju lewat regulasi MiCA yang mengatur penerbitan token, stablecoin, hingga hak kustodian dengan sangat rinci.
2. Kejelasan Legislasi
Regulasi tidak akan berarti tanpa payung hukum yang jelas. Undang-Undang GENIUS menjadi undang-undang aset digital pertama yang pernah disahkan di Amerika Serikat. Ini didahului oleh keputusan bipartisan DPR dan Senat untuk mencabut aturan yang membatasi aktivitas DeFi.
Negara lain pun berlomba mengikuti. Uni Emirat Arab, misalnya, sudah menetapkan undang-undang yang mendukung inovasi blockchain, termasuk insentif pajak dan perlindungan hukum bagi perusahaan kripto yang beroperasi di zona ekonomi khusus.
3. Kejelasan Perbankan
Hubungan antara bank dan kripto sempat terganggu, terutama saat Operation Chokepoint 2.0 berjalan di AS. Namun kini, Kantor Pengawas Mata Uang (OCC) telah menerbitkan panduan baru yang memungkinkan bank menyimpan aset digital dan memproses transaksi stablecoin.
Ini menjadi titik balik besar: lembaga keuangan yang dulunya berhati-hati kini mulai mempertimbangkan integrasi kripto ke dalam layanan, infrastruktur, dan strategi keuangan mereka.
4. Kejelasan Akuntansi
Yang tak kalah penting, Dewan Standar Akuntansi Keuangan AS (FASB) akhirnya menerbitkan aturan baru yang memungkinkan perusahaan mencatat nilai pasar wajar atas kepemilikan aset digital mereka di neraca.
Sebelumnya, kripto harus dicatat sebagai aset tak berwujud. Artinya, penurunan harga wajib dilaporkan sebagai kerugian, tetapi kenaikan tidak bisa diakui kecuali aset dijual. Aturan baru ini menghapus ketimpangan tersebut dan memungkinkan perusahaan mencerminkan nilai sebenarnya dari kepemilikan kripto mereka—memberikan transparansi lebih besar dan membuka jalan bagi adopsi yang lebih luas.
Lebih dari Sekadar Tren: Ini Pergeseran Struktural
Keempat bentuk kejelasan ini—regulasi, legislasi, perbankan, dan akuntansi—membentuk fondasi baru bagi kripto. Kini, industri ini bukan lagi dipandang sebagai tren pinggiran, tapi sebagai bagian dari infrastruktur keuangan masa depan.
Ini bukan sekadar siklus hype. Ini adalah perubahan arah.
Kejelasan menciptakan stabilitas. Stabilitas menarik investasi. Investasi membuka jalan bagi inovasi. Dan inovasi mengubah segalanya.
Mendiang ahli inovasi Clay Christensen pernah berkata, “Disrupsi bukan soal jadi radikal—tapi tentang melakukan hal baru yang membuat sistem lama tak lagi relevan.”
Kripto bukan pemberontakan. Ini adalah kebangkitan. Sebuah momen ketika generasi dan teknologi bertemu pada waktu yang sama—dan waktu itu adalah sekarang.
Selamat datang di Zaman Keemasan Kripto.