Perusahaan Kripto yang Didukung Donald Trump Bakal Audit Stablecoin

5 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu pendiri platform kripto milik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yakni World Liberty Financial yakni Zak Folkman mengatakan, Perseroan akan menerbitkan audit atas stablecoin dalam beberapa hari dan mereka  merencanakan aplikasi baru.

Dalam sebuah wawancara di konferensi Permissionless pada Rabu pekan ini yang diselenggarakan Blockworks, Folkman juga mengisyaratkan token WLF yang dikenal sebagai WLFI dapat segera diperdagangkan.

WLFI yang diluncurkan dua bulan sebelum pemilihan Presiden AS pada November oleh Trump dan mitra bisnisnya, telah menghasilkan pendapatan ratusan juta dolar AS untuk bisnis keluarga presiden dari Partai Republik tersebut. Demikian mengutip dari Channel News Asia, Jumat (27/6/2025).

Bisnis itu bersama dengan usaha lain dalam kripto telah menuai banyak kritik dari anggota parlemen Demokrat, serta pengawas etika pemerintah. Para kritikus mengatakan, hal itu menciptakan konflik kepentingan karena terjadi saat yang sama ketika presiden kembali menarik penegakan hukum dan melonggarkan peraturan pada industri tersebut.

Trump Organization menuturkan pada Januari kalau investasi, aset dan kepentingan bisnis presiden akan disimpan dalam bentuk perwalian yang dikelola oleh anak-anaknya. Gedung Putih dan Trump Organization belum segera menanggapi permintaan komentar.

Kumpulkan Dana

World Liberty telah mengumpulkan uang dengan menjual apa yang disebut token tata kelola yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memberikan suara pada perubahan kode dasar proyek dan untuk mengisyaratkan pendapat mereka tentang arah dan rencananya. Token tersebut tidak dapat diperdagangkan.

Selama wawancara pada Rabu pekan ini, ketika salah satu pendiri Blockworks Jason Yanowitz bertanya mengenai apakah token itu akan dapat diperdagangkan, Folkman menuturkan, pihaknya tidak ingin membocorkan terlalu banyak. “Tetapi jika Anda memperhatikan selama beberapa minggu ke depan, saya pikir semua orang akan sangat, sangat senang,” ujar Folkman.

Folkman mengatakan WLF juga akan meluncurkan aplikasi yang akan membuat kripto mudah digunakan oleh investor sehari-hari. Ia mengatakan, stablecoin perusahaan tersebut baru saja mendapatkan laporan pengesahan pertamanya dari sebuah firma akuntansi dan akan diunggah di situs webnya "dalam beberapa hari ke depan."

"Kami akan melakukan audit yang sangat transparan dari tingkat keuangan," ujar dia.

Kripto Milik Donald Trump Dapat Kucuran Miliaran Dolar AS dari China hingga Qatar

Sebelumnya, koin meme milik Donald Trump, yakni token kripto bernama $TRUMP, diam-diam menarik perhatian besar dari luar negeri. Menurut laporan The New York Times, miliaran dolar telah digelontorkan ke dalam proyek ini oleh entitas yang berasal dari negara-negara seperti China, Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Melansir Coinmarketcap, Kamis (15/5/2025), perusahaan-perusahaan asing tersebut terkesan menyuntikkan dana dalam jumlah besar ke $TRUMP melalui jaringan kompleks yang melibatkan surga pajak seperti British Virgin Islands. 

Salah satu investasi terbesar datang dari perusahaan yang didukung oleh UEA dengan nominal mencapai USD 2 miliar. Tak lama setelahnya, sebuah perusahaan asal Tiongkok bernama GD Culture Group menyatakan akan menyuntikkan USD 300 juta ke dalam $TRUMP dan Bitcoin, meskipun belum mencatatkan pendapatan apa pun dari bisnisnya.

Hal yang lebih mengkhawatirkan, GD Culture Group ternyata terkait dengan entitas di Shanghai yang secara terbuka mengakui bisnisnya bisa dipengaruhi oleh pemerintah Tiongkok. 

Kekhawatiran Serius

Hal ini memicu kekhawatiran serius di kalangan pemerhati etika karena bisa menjadi contoh pertama perusahaan dengan koneksi China yang membeli koin pribadi milik mantan Presiden AS.

Timbulkan Spekulasi

Waktu pengumuman investasi ini juga dinilai mencurigakan karena bertepatan dengan keputusan Trump terkait pelarangan TikTok aplikasi milik China yang juga digunakan oleh GD Culture untuk menjalankan bisnis tokonya. 

Ini menimbulkan spekulasi investasi tersebut bisa saja menjadi bentuk "pendekatan" terhadap Trump, yang saat itu memiliki pengaruh besar atas kebijakan terhadap China.

Mantan Ketua Komite Etik DPR, Charles Dent, menyebut situasi ini sebagai hal yang di luar batas, mengindikasikan adanya niat dari pemerintah asing untuk mendekati atau memengaruhi Trump secara langsung.

Senator AS, Christopher Murphy, juga angkat bicara di Senat, menyebut bahwa aliran dana miliaran dolar dari luar negeri ke koin kripto milik Trump berpotensi menjadi bentuk korupsi yang brutal. Ia menyoroti bahwa perusahaan-perusahaan asing, termasuk dari Qatar dan Meksiko, juga terlibat dalam pembelian $TRUMP.

Asal Pembeli

Perusahaan analisis blockchain Nansen menemukan bahwa sebagian besar pembeli besar token $TRUMP berasal dari Meksiko, Singapura, dan Australia. Bahkan, pihak Trump dikabarkan ikut membantu promosi token ini. Sebagai iming-iming, 220 pembeli teratas akan diundang ke makan malam eksklusif di klub golf Trump di Virginia.

Karena transaksi ini berbasis kripto, tidak ada dana yang langsung masuk ke rekening kampanye yang berarti tidak melanggar hukum federal mengenai pendanaan asing untuk kampanye politik. Namun celah ini membuat bisnis kripto Trump menjadi semakin kontroversial karena dapat "menghindari" hukum pendanaan kampanye secara legal.

Kesepakatan GD Culture hanyalah salah satu dari banyak transaksi serupa yang terjadi di balik layar. Sampai saat ini, identitas pembeli sebagian besar masih tersembunyi, namun satu hal yang jelas: keluarga Trump adalah pihak yang paling diuntungkan.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |