Perubahan Besar, JPMorgan Pertimbangkan Kasih Pinjaman dengan Jaminan Bitcoin

1 month ago 30

Liputan6.com, Jakarta - Raksasa perbankan Amerika Serikat (AS), JPMorgan, dikabarkan sedang mempertimbangkan kebijakan baru yang bisa membuka jalan bagi pinjaman berbasis kripto. Menurut laporan Financial Times yang dirilis Selasa, bank ini tengah menjajaki kemungkinan memberikan pinjaman tunai kepada nasabah dengan jaminan Bitcoin (BTC) atau Ethereum (ETH).

Dikutip dari U.Today, Selasa (22/7/2025), langkah ini menandai perubahan signifikan, karena selama ini JPMorgan hanya menerima produk investasi kripto tidak langsung, seperti Exchange-Traded Fund (ETF), sebagai jaminan. Dengan skema baru ini, nasabah dapat langsung menggunakan aset kripto mereka sebagai agunan pinjaman, tanpa perlu mengkonversinya terlebih dahulu.

Sebagai bank terbesar di AS berdasarkan total aset, kebijakan ini bisa memberi JPMorgan keunggulan kompetitif di tengah meningkatnya minat institusi terhadap kripto.

Namun, untuk menjaga keamanan aset, JPMorgan kemungkinan akan menggandeng penyedia kustodian pihak ketiga, atau mitra terpercaya yang akan menyimpan aset kripto nasabah selama masa pinjaman.

Jika kebijakan ini benar-benar diterapkan, ini akan menjadi perubahan haluan besar bagi bank yang selama ini dikenal skeptis terhadap kripto. CEO JPMorgan, Jamie Dimon, bahkan dikenal sebagai salah satu kritikus vokal Bitcoin.

Pada Mei lalu, Dimon kembali menyampaikan kritiknya terhadap gagasan pemerintah AS yang ingin menimbun Bitcoin, menyebutnya tidak masuk akal.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi. 

JPMorgan Bertemu dengan SEC, Bahas Apa?

Sebelumnya, eksekutif bank terbesar di Amerika Serikat (AS) JPMorgan Chase bertemu dengan gugus tugas kripto Komisi Sekuritas dan Bursa atau the Securities and Exchange Commission (SEC).

Pertemuan itu untuk membahas regulasi aset digital dan potensi konsekuensi dari pasar modal yang beralih ke blockchain publik. Eksekutif yang bertemu dengan SEC antara lain Scott Lucas, Justin Cohen dan Aaron Lovine.

Mengutip Cointelegraph, Rabu (18/6/2025), berdasarkan catatan SEC, para eksekutif JPMorgan Chase berdiskusi dengan SEC tentang "dampak potensial dari aktivitas pasar modal yang ada yang bermigrasi ke blockchain publik", termasuk area mana dari model yang ada yang mungkin berubah. Selain itu bagaimana perusahaan dapat menilai risiko dan manfaat dari perubahan itu.

Dua pihak itu juga membahas “jejak bisnis” JPMorgan yang ada di ruang kripto, termasuk platform digitalnya saat ini yang menangani perjanjian pembelian kembali, jenis pinjaman jangka pendek di pasar keuangan yang termasuk dalam pembiayaan digital atau digital financing dan layanan utang digital atau digital debt services.

JPMorgan juga menilai dapat mendorong sudut pandang yang kompetitif untuk tetap menjadi terdepan dalam persaingan. Hal ini seiring lembaga keuangan melihat blockchain untuk transaksi lebih cepat dan lebih murah sambil juga membuka aliran pendapatan baru melalui aset token. 

JPMorgan Uji Coba Token JPMD

Pertemuan JPMorgan dengan SEC terjadi saat perusahaan mengumumkan program uji coba setoran token pada Selasa pekan ini. JPMorgan mengumumkan meluncurkan token JPMD di basis blockchain Coinbase.

Klien institusi Coinbase dapat memakai JPMD untuk transaksi setelah uji coba selesai yang diharapkan berlangsung selama beberapa bulan. Sehari sebelumnya, JPMorgan mengajukan aplikasi merek dagang untuk JPMD yang menguraikan berbagai layanan terkait kripto termasuk perdagangan aset digital, transfer dan pemrosesn pembayaran.

Eksekutif JPMorgan mengatakan belum ada rencana untuk stablecoin JPMD memicu spekulasi JPMorgan akan menerbitkan stablecoin dengan bank-bank besar lainnya. Namun, Eksekutif Blockchain JPMorgan, Naveen Mallela menuturkan, deposit token adalah alternatif yang lebih unggul untuk stablecoin bagi lembaga dengan mencatat dukungan cadangan fraksionalnya sehingga lebih mudah diukur.

Token deposit mewakili deposit dolar AS yang disimpan di rekening bank nasabah dan beroperasi dalam kerangka perbankan tradisional lebih dari stablecoin yang hanya merupakan representasi digital mata uang fiat yang didukung uang tunai dan setara kas.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |