Pemegang Bitcoin Dapat Pakai Kripto jadi Jaminan Hipotek di Australia

8 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Investor kini tidak perlu lagi memilih antara memiliki bitcoin dan membeli rumah. Hal ini seirung peluncuran pinjaman rumah pertama dengan mendukung bitcoin di Australia.

Mengutip news.co.au, ditulis Minggu (20/7/2025), Block Earner menyatakan akan menjadi penyedia pinjaman rumah pertama yang didukung bitcoin di Australia setelah memenangkan gugatan hukum yang panjang ASIC. Block Earner membuktikan tidak memerlukan lisensi jasa keuangan untuk menawarkan produk-produknya.

Dalam sebuah pernyataan, Block Earner mengatakan akan terus bekerja sama dengan regulator untuk memberikan manfaat yang nyata bagi konsumen Australia.

Setelah proses pengadilan selesai, Block Earner siap meluncurkan pinjaman pertama yang didukung bitcoin di Australia. Dengan pengakuan bitcoin sebagai kelas aset yang sah, Block Earner mengatakan akan membantu mengatasi masalah perumahan di Australia.

“Metrik keterjangkauan tradisional, berdasarkan pertumbuhan upah dan nilai dolar Australia menunjukkan krisis perumahan yang semakin memburuk,” kata Block Earner.

Namun, saat harga rumah ditetapkan dalam aset yang tahan inflasi yakni bitcoin dan emas, situasinya berubah dan pemegang jangka panjang aset ini mungkin mendapati daya beli yang meningkat.

Pada 2016, rata-rata harga rumah di Australia adalah 627 bitcoin (BTC) atau sekitar 350 ounce emas. Pada 2024, harga itu turun menjadi hanya 4,3 BTC atau sekitar 170 ounce emas.

Block Earner mengatakan, produk pinjaman rumah yang didukung bitcoin menyediakan jalur inklusif yang didukung aset dari pemegang bitcoin menjadi pemilik rumah yang memungkinkan individu memasuki pasar properti tanpa harus menjual bitcoin.

BlackRock Kembali Beli Bitcoin Rp 6,79 Triliun

Sebelumnya,  manajer aset, BlackRock tengah mengakumulasi menambah kepemilikan di bitcoin (BTC). Hal ini seiring berkembang dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) BTC-nya.

Mengutip Crypto News, Kamis (17/7/2025), BlackRock telah membeli bitcoin senilai USD 416 juta atau Rp 6,79 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.337), berdasarkan data platform Arkham.

Pembelian itu diperkirakan mencapai 3.478 BTC berdasarkan harga pada saat akuisisi, melanjutkan rangkaian akumulasi selama sebulan terakhir yang mencakup tambahan USD 216 juta lebih dari sepekan lalu.

Langkah terbaru ini meningkatkan portofolio raksasa perusahaan menjadi sekitar 716.500 BTC senilai USD 85,4 miliar atau sekitar Rp 1.396 triliun pada harga saat ini.

Jumlah ini setara 3,6% dari total pasokan Bitcoin yang beredar, menjadikan BlackRock salah satu pemegang bitcoin terbesar di dunia.

Akumulasi agresif pembelian BTC oleh BlackRock ini terjadi seiring permintaan IBIT yang terus meningkat, memimpin arus masuk harian ETF BTC spot yang terdaftar di Amerika Serikat (AS). ETF itu mencatat total USD 799,4 juta atau Rp 13,06 triliun, berdasarkan data SoSoValue.

IBIT kembali mendominasi dengan porsi terbesar sekitar USD 764 juta atau sekitar Rp 12,48 triliun. Arus masuk ini memperpanjang rentetan keuntungan dana itu menjadi 10 hari. Lonjakan permintaan ini terjadi seiring bitcoin mencapai titik tertinggi baru, yang menembus di atas USD 123.000 selama reli pasar terbaru.

Pendorong Reli Bitcoin

Rentetan kemenangan ini telah menempatkan dana-dana tersebut sebagai yang berkinerja terbaik dalam beberapa bulan terakhir, memuncaki grafik global sejak April bersama rekan-rekan mereka di Ethereum. ETF kripto spot ini mencatat arus masuk sebesar USD 20 miliar selama periode ini, lebih banyak daripada kategori ETF lainnya.

Para analis menganggap lonjakan permintaan ETF spot sebagai pendorong utama di balik reli Bitcoin, yang mendorong aliran modal yang lebih stabil ke pasar. Tidak seperti sebelumnya yang didorong oleh spekulasi ritel, ETF Bitcoin menghadirkan arus modal institusional yang konsisten yang memberikan dukungan yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Ekspektasi tren arus masuk positif akan terus berlanjut mendorong proyeksi harga yang berani untuk BTC, dengan prediksi yang beredar bahwa raksasa aset ini dapat mencapai USD 200.000 pada akhir tahun.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |