Material Terbaik untuk Teras Industrial: Beton, Baja, dan Kayu? Begini Kombinasinya

1 day ago 3

Liputan6.com, Jakarta Teras industrial telah menjadi salah satu tren desain yang diminati, menciptakan ruang luar yang memadukan estetika modern dengan nuansa alami. Konsep ini menekankan penggunaan material mentah atau setengah jadi, seperti beton, baja, dan kayu. Material mentah ini digunakan untuk menghasilkan tampilan yang kuat, fungsional, namun tetap menarik.

Desain teras industrial tidak hanya menawarkan keindahan visual, tetapi juga durabilitas tinggi berkat karakteristik materialnya. Memahami perbedaan, kelebihan, dan kekurangan masing-masing material esensial untuk menciptakan teras yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran.

Berikut material terbaik untuk teras industrial, perbedaannya, kelebihan dan kekurangannya, hingga estimasi biaya yang diperlukan untuk mewujudkan teras impian Anda.  Melansir dari berbagai sumber, Rabu (30/7), simak ulasan informasinya berikut ini. 

Material Utama untuk Teras Industrial

Desain teras industrial sangat mengutamakan penggunaan material yang memberikan kesan kuat, kokoh, dan fungsional. Material yang paling sering direkomendasikan dan digunakan dalam gaya ini adalah beton, baja (besi), dan kayu, masing-masing membawa karakteristik unik yang mendukung estetika industrial.

1. Beton

Beton adalah material yang sangat populer dalam desain industrial karena kesan kokoh dan kuat yang diberikannya pada teras. Bukan hanya kokoh dan kuat, beton juga dikenal mudah dalam perawatannya. Berbagai jenis beton dapat dipilih, seperti beton polos, beton ekspos, atau beton berwarna, dengan beton ekspos yang dibiarkan terlihat apa adanya menjadi pilihan favorit untuk menonjolkan tekstur unik dan kesan industrial yang kuat.

2. Baja atau Besi

Baja atau besi juga merupakan elemen kunci dalam teras industrial. Karena kualitasnya, besi bahkan sering digunakan sebagai bahan dasar furnitur seperti kursi dan meja. Material ini tidak hanya memberikan kesan kokoh dan tahan lama pada furnitur, tetapi juga sering dimanfaatkan sebagai struktur utama, kanopi, atau elemen dekoratif lainnya. Sehingga, akan menambah sentuhan modern dan ramping pada desain.

3. Kayu

Untuk menyeimbangkan kekakuan beton dan baja, kayu seringkali diintegrasikan dalam desain teras industrial. Kayu mampu memberikan kesan natural yang hangat pada teras. Pemilihan kayu yang tahan cuaca dan tahan lama, seperti kayu jati atau kayu meranti, sangat dianjurkan. Kayu ini dapat digunakan untuk lantai (decking), furnitur, atau panel dinding, memberikan sentuhan alami dan kehangatan yang harmonis.

Contoh Kombinasi Beton, Baja, dan Kayu untuk Teras Industrial

Teras rumah bukan sekadar area transisi, tapi juga ruang pertama yang mencerminkan karakter desain hunian. Salah satu gaya yang kini digemari adalah gaya industrial, yang dikenal dengan tampilannya yang tegas, maskulin, dan autentik.

 Berikut 5 contoh kombinasi material beton, baja, dan kayu untuk menciptakan teras bergaya industrial yang estetik dan fungsional:

1. Lantai Beton Ekspos + Rangka Atap Baja Hitam + Furnitur Kayu Solid

  • Ciri khas: Kesan maskulin dan kokoh.
  • Kesan visual: Dingin dari beton diseimbangkan oleh hangatnya kayu.
  • Cocok untuk: Teras depan rumah atau area duduk terbuka.

2. Dinding Beton Ekspos + Railing Baja + Dek Lantai Kayu

  • Ciri khas: Gaya semi-terbuka yang tetap terasa nyaman.
  • Kesan visual: Kontras antara kasar dan halus, cocok untuk rumah bertingkat.
  • Cocok untuk: Teras balkon atau rooftop.

3. Atap Kayu Exposed Beam + Pilar Baja + Lantai Beton Poles

  • Ciri khas: Perpaduan klasik-industrial yang mewah.
  • Kesan visual: Kayu menonjolkan kehangatan di tengah dominasi material keras.
  • Cocok untuk: Teras belakang rumah atau area santai keluarga.

4. Lantai Beton Cetak (Patterned) + Meja Baja + Kursi Kayu Minimalis

  • Ciri khas: Gaya raw tapi tetap mengundang.
  • Kesan visual: Tekstur lantai memberi dinamika visual tanpa terlalu ramai.
  • Cocok untuk: Teras kecil atau area outdoor café-style.

5. Kanopi Baja + Panel Dinding Kayu + Beton Sebagai Struktur Dasar

  • Ciri khas: Tampilan ringan dan modern.
  • Kesan visual: Tekstur kayu tampil hangat di antara elemen industri.
  • Cocok untuk: Teras semi-terbuka yang butuh naungan dari panas/hujan.

Perbedaan Karakteristik Beton, Baja, dan Kayu untuk Teras Industrial

Ketiga material utama dalam desain teras industrial—beton, baja, dan kayu—memiliki karakteristik yang berbeda. Perbedaan ini memengaruhi tampilan, fungsi, dan perawatan yang diperlukan, sehingga penting untuk memahami setiap aspek sebelum memutuskan kombinasi yang tepat.

1. Beton:

  • Tampilan: Memberikan kesan kokoh, kuat, dan mentah (unfinished). Teksturnya bisa kasar atau halus tergantung finishing, dengan warna cenderung abu-abu netral.
  • Fungsi: Umumnya digunakan sebagai lantai, dinding ekspos, atau elemen struktural yang masif.
  • Karakteristik: Tahan terhadap cuaca ekstrem, aus, dan api. Memiliki kekuatan tekan yang tinggi dan durabilitas yang baik.

2. Baja (Besi):

  • Tampilan: Memberikan kesan modern, ramping, dan kuat. Seringkali berwarna gelap (hitam) atau metalik, cocok untuk estetika minimalis industrial.
  • Fungsi: Ideal untuk struktur penopang, rangka kanopi, pagar, railing, atau furnitur. Dapat dibentuk menjadi berbagai desain yang kompleks.
  • Karakteristik: Kuat, ringan (terutama baja ringan), elastis, dan memiliki daya daktilitas tinggi. Namun, rentan terhadap korosi jika tidak dilapisi anti-karat.

3. Kayu:

  • Tampilan: Memberikan kesan alami, hangat, dan organik. Memiliki serat dan warna yang khas, bervariasi tergantung jenis kayu, menambah sentuhan keasrian.
  • Fungsi: Digunakan untuk lantai (decking), dinding, furnitur, atau elemen dekoratif untuk menyeimbangkan kesan keras dari beton dan baja.
  • Karakteristik: Kuat, memiliki tekstur unik, dan dapat memberikan suasana sejuk alami. Membutuhkan perawatan khusus untuk menjaga ketahanan terhadap cuaca dan hama, terutama untuk penggunaan luar ruangan.

Kelebihan dan Kekurangan Material: Beton, Baja, dan Kayu

Setiap material memiliki daftar kelebihan dan kekurangannya sendiri yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan teras industrial. Pemahaman ini membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat untuk mencapai keseimbangan antara estetika, fungsionalitas, dan biaya.

A. Beton

Kelebihan:

  • Kekuatan Tinggi: Beton memiliki kekuatan yang sangat tinggi, memungkinkannya menahan beban berat. 
  • Tahan Cuaca dan Api: Beton tahan terhadap cuaca ekstrem, seperti panas dan hujan. Selain itu, beton juga dikenal tahan api dan tidak mudah terbakar.
  • Mudah Dibentuk: Beton dapat dibentuk menjadi berbagai bentuk dan ukuran yang diinginkan. Sehingga, memberikan fleksibilitas desain.
  • Perawatan Mudah: Beton memiliki perawatan yang praktis. Anda cukup membersihkan debu yang menempel pada beton pakai sapu dan kain pel.

Kekurangan:

  • Berat: Beton sangat berat dan memerlukan struktur yang kuat untuk menopangnya. Sehingga sulit diangkut dan dipindahkan.
  • Rentan Retak: Beton cenderung retak dan mengembang selama bertahun-tahun, terutama jika terpapar suhu ekstrem atau perubahan suhu yang tiba-tiba.
  • Biaya Relatif Mahal (material): Beton relatif mahal dibandingkan dengan beberapa bahan konstruksi lainnya, meskipun biaya pembuatannya bisa murah.
  • Potensi Licin: Tanpa perawatan, lumut dan jamur bisa tumbuh, membuat permukaan licin saat hujan.

B. Baja

Kelebihan:

  • Kekuatan dan Ketahanan Tinggi: Material baja ringan memiliki sifat yang kuat dan tahan lama. Sehingga, menjadikannya ideal untuk konstruksi kokoh.
  • Ringan dan Stabil: Meskipun sebagai bahan mentah lebih berat dari kayu, konstruksi baja bisa lebih ringan dari kayu atau beton, cocok untuk tanah labil.
  • Proses Pembangunan Cepat dan Efisien: Proses instalasi cepat dan efisien membuat baja ringan pilihan tepat untuk proyek dengan tenggat waktu ketat.
  • Tahan Karat: Baja ringan umumnya dilapisi material anti-korosi seperti zincalume atau galvalume.
  • Dapat Didaur Ulang: Sisa baja dapat didaur ulang, mengurangi limbah konstruksi.

Kekurangan:

  • Rentan Terhadap Api: Bencana utama yang paling dikhawatirkan dari bangunan berkonstruksi baja adalah mudah kebakaran. Hal ini karena baja kehilangan kekuatannya pada suhu tinggi.
  • Memerlukan Perencanaan Presisi: Baja ringan memerlukan perencanaan pemasangan yang detail dan presisi agar struktur tetap kokoh.
  • Biaya Awal yang Tinggi: Meskipun efisien jangka panjang, biaya awal material baja bisa tinggi.

C. Kayu

Kelebihan:

  • Estetika Alami dan Hangat: Teksturnya yang sangat unik acap jadi alasan dan mampu memunculkan kesan sejuk alami, memberikan nuansa hangat dan natural.
  • Ramah Lingkungan: Terutama jika berasal dari sumber yang berkelanjutan.
  • Mudah Didapat dan Dibentuk: Kayu memiliki kelebihan seperti mudah didapat, kuat, dan murah. Selain itu, kayu juga mudah diolah menjadi berbagai profil.
  • Kuat (tergantung jenis): Beberapa jenis kayu seperti ulin dan jati memiliki kekuatan dan ketahanan yang sangat baik.

Kekurangan:

  • Membutuhkan Perawatan Khusus: Material ini butuh perawatan khusus dan kasih lapisan lilin secara berkala. Sehingga, rentan terhadap rayap, jamur, dan pelapukan.
  • Rentan Terbakar: Kayu memiliki kelebihan seperti mudah didapat, kuat, dan murah, namun juga memiliki kekurangan seperti mudah terbakar.
  • Harga Bervariasi: Kayu berkualitas tinggi seperti ulin atau jati memiliki harga yang sangat mahal.
  • Tidak Tahan Cuaca Panas: Beberapa jenis kayu, seperti kayu oak, tidak tahan dengan cuaca panas ekstrem.

Estimasi Biaya Material Teras Industrial: Beton, Baja, dan Kayu

Estimasi biaya untuk membangun teras industrial sangat bervariasi, tergantung pada lokasi, kualitas material, ukuran teras, dan biaya tenaga kerja. Berikut adalah perkiraan harga material di Indonesia yang dapat menjadi panduan awal Anda.

A. Beton

  • Harga Beton Ready Mix: Harga beton cor ready mix bervariasi tergantung mutu dan penyedia. Mutu K225 (umum untuk rumah tinggal) berkisar antara Rp 830.000 hingga Rp 1.255.000 per meter kubik (m³) di wilayah Jabodetabek. Untuk lantai gudang atau beban berat, mutu K350 dapat mencapai Rp 930.000 hingga Rp 1.425.000 per m³.
  • Estimasi Biaya Dak Beton untuk Teras: Untuk teras seluas 15 m² dengan ketebalan cor 10 cm (membutuhkan 1.5 m³ beton), estimasi biaya material beton cor saja sekitar Rp 1.000.000 per m³ (untuk mutu tertentu). Biaya ini belum termasuk pondasi, rangka, bekisting, wiremesh, dan tenaga kerja. Biaya borongan tenaga tukang untuk dak beton teras (termasuk pondasi, kolom, ring balok, pemasangan bondek/wiremesh) untuk 15 m² bisa mencapai sekitar Rp 5.000.000 - Rp 7.000.000.

B. Baja

  • Harga Material Baja WF (Wide Flange): Harga baja WF per kilogram (kg) rata-rata sekitar Rp 15.000. Harga per batang baja WF bervariasi tergantung ukuran dan beratnya; misalnya, WF 150 x 75 x 5,0 x 7,0mm (berat 168 kg) bisa mencapai Rp 2.567.000 per batang.
  • Harga Jasa Konstruksi Baja WF: Harga borongan jasa pemasangan baja WF berkisar antara Rp 30.000 hingga Rp 50.000 per kg. Harga fabrikasi (pemotongan dan pengelasan) sekitar Rp 10.000 – Rp 20.000 per kg. Total biaya konstruksi baja WF (material + jasa) untuk proyek tertentu bisa mencapai puluhan juta rupiah, tergantung skala proyek.

C. Kayu

  • Harga Kayu Ulin: Kayu ulin, dikenal sebagai "Iron wood dari Kalimantan," sangat tahan terhadap cuaca dan rayap, menjadikannya pilihan ideal untuk teras. Kisaran harga kayu ulin berkualitas tinggi (grade A) adalah Rp 31.000.000 – Rp 40.000.000 per meter kubik (m³). Harga rata-rata kayu ulin kualitas standar berkisar antara Rp 14.500.000 – Rp 18.500.000 per m³.
  • Estimasi Biaya Teras Kayu: Biaya teras kayu sangat tergantung pada jenis kayu yang dipilih dan luas area. Kayu ulin, meskipun mahal, menawarkan durabilitas tinggi. Harga rata-rata pasaran teras kayu di Indonesia (termasuk furnitur teras kayu) berkisar Rp 1.407.393, dengan estimasi termurah Rp 999 dan termahal Rp 21.686.000. Biaya pemasangan dan finishing juga perlu diperhitungkan.

Penting untuk dicatat bahwa harga-harga ini adalah estimasi dan dapat berubah sewaktu-waktu serta bervariasi di setiap daerah. Selalu disarankan untuk mendapatkan penawaran langsung dari pemasok dan kontraktor lokal untuk mendapatkan perkiraan biaya yang paling akurat.

People Also Ask

1. Apa saja material utama yang direkomendasikan untuk teras industrial?

Jawaban: Material utama yang direkomendasikan untuk teras industrial adalah beton, baja (besi), dan kayu, masing-masing memberikan kesan kokoh, fungsional, dan estetis.

2. Bagaimana perbedaan karakteristik antara beton, baja, dan kayu untuk teras industrial?

Jawaban: Beton memberikan kesan kokoh dan mentah, baja modern dan ramping, sementara kayu menawarkan tampilan alami dan hangat, dengan fungsi dan karakteristik yang berbeda untuk setiap material.

3. Apa kelebihan utama menggunakan beton untuk teras industrial?

Jawaban: Kelebihan utama beton adalah kekuatan tinggi, ketahanan terhadap cuaca dan api, kemudahan dibentuk, serta perawatan yang relatif mudah.

4. Mengapa kombinasi material penting dalam desain teras industrial?

Jawaban: Kombinasi material penting karena menciptakan kontras visual dan menyeimbangkan kesan keras dari satu material dengan kehangatan atau modernitas dari material lain, menghasilkan desain yang unik dan estetis.

5. Berapa estimasi biaya penggunaan kayu ulin untuk teras industrial?

Jawaban: Harga kayu ulin berkualitas tinggi (grade A) berkisar Rp 31.000.000 – Rp 40.000.000 per meter kubik, sementara kualitas standar sekitar Rp 14.500.000 – Rp 18.500.000 per meter kubik, bervariasi tergantung ukuran dan jenisnya.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |