Lion Group Beli Token HYPE Senilai USD 2 Juta

2 months ago 46

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan jasa keuangan Lion Group Holding Ltd. (LGHL), yang terdaftar di Nasdaq, telah membeli token Hyperliquid (HYPE) senilai USD 2 juta atau Rp 32,45 miliar (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.229) untuk dimasukkan dalam kas perusahaan. Langkah ini mencerminkan arah strategis baru perusahaan dalam memanfaatkan layanan perdagangan DeFi (decentralized finance) yang kian populer dan efisien.

Menurut laporan yang beredar, pembelian ini merupakan bagian dari manuver LGHL untuk memanfaatkan teknologi Hyperliquid—platform DEX (decentralized exchange) dengan performa tinggi dan biaya rendah.

Meskipun belum diumumkan secara resmi ke publik, keputusan ini menunjukkan keyakinan perusahaan terhadap potensi masa depan Hyperliquid dalam lanskap perdagangan kripto.

"Ini bukan hanya soal investasi biasa. Ini adalah penyesuaian strategi menyeluruh dari perusahaan kami untuk mengantisipasi arah pasar,” ungkap seorang sumber internal yang tidak disebutkan namanya, dikutip dari The Crypto Times, Sabtu (28/6/2025).

Hyperliquid dan Daya Tariknya di Mata Investor Institusional

Hyperliquid adalah platform DEX dengan fitur order book on-chain, yang memungkinkan perdagangan perpetual crypto secara terdesentralisasi. Dalam beberapa bulan terakhir, platform ini mendapatkan perhatian besar dari kalangan institusi karena efisiensinya dan model bisnisnya yang berbeda dari bursa terpusat.

Lion Group menjadi salah satu institusi yang merespons tren ini. Langkah LGHL mengikuti pengumuman sebelumnya mengenai fasilitas pendanaan sebesar USD 600 juta yang diperoleh perusahaan untuk melakukan ekspansi dan investasi strategis, termasuk ke aset digital seperti token HYPE.

Harga HYPE sendiri saat ini berada di level USD 36,16 dengan volume perdagangan harian mencapai USD 275 juta. Angka ini menunjukkan meningkatnya minat pasar terhadap token tersebut, seiring dengan lonjakan penggunaan Hyperliquid dalam beberapa pekan terakhir.

Derasnya Arus Adopsi Kripto oleh Perusahaan Publik

Tren pembelian aset kripto oleh perusahaan publik semakin menguat dalam setahun terakhir. Lion Group bukan satu-satunya perusahaan yang mengambil langkah ini. Beberapa perusahaan lain yang juga tercatat di Nasdaq, seperti Eyenovia, juga telah menyatakan rencana untuk menyimpan cadangan token Hyperliquid di neraca keuangan mereka.

Fenomena ini menunjukkan bahwa aset kripto bukan lagi semata milik investor ritel, melainkan mulai diadopsi sebagai bagian dari strategi keuangan institusi besar. Langkah ini seringkali dilihat sebagai upaya diversifikasi aset, sekaligus respon terhadap inflasi dan dinamika pasar global.

"Adopsi institusional terhadap aset digital kini telah masuk babak baru. Ini bukan eksperimen lagi, tapi strategi,” ujar analis kripto independen, Mark Jensen, dalam wawancara dengan media kripto Coinbrief.

Prospek Token HYPE dan Masa Depan Hyperliquid

Dengan tingginya aktivitas perdagangan dan minat institusional, prospek token HYPE dinilai masih cerah dalam jangka pendek hingga menengah.

Selain didukung oleh performa teknologi Hyperliquid, ekosistemnya juga mulai menunjukkan pertumbuhan organik dari sisi pengguna maupun mitra strategis.

Sebagai perbandingan, HYPE saat ini menempati peringkat atas dalam kategori DEX token berdasarkan volume transaksi harian, bersaing dengan nama-nama besar seperti DYDX dan GMX.

Dalam seminggu terakhir, total value locked (TVL) Hyperliquid dilaporkan meningkat, mencerminkan naiknya partisipasi pengguna.

Minat dari kalangan ritel juga mulai tampak dari meningkatnya volume perdagangan HYPE di berbagai platform terdesentralisasi. Jika tren ini terus berlanjut, HYPE berpotensi menjadi salah satu token DeFi yang paling diperhatikan pada paruh kedua 2025.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |