Kenapa Banyak Orang Jadi Toxic di Dunia Maya? Ini Penjelasan Psikologisnya

1 month ago 25

Liputan6.com, Jakarta Dunia maya, yang awalnya dirancang untuk menghubungkan individu, kini seringkali berubah menjadi medan pertempuran yang dipenuhi komentar kasar dan opini tidak diminta. Fenomena ini mencakup berbagai perilaku negatif, mulai dari trolling dan cancel culture hingga cuitan pasif-agresif, yang dengan cepat dapat mengubah ruang daring menjadi lingkungan yang beracun.

Banyak orang cenderung mengatakan hal-hal secara daring yang tidak akan pernah mereka ucapkan dalam kehidupan nyata. Hal ini menimbulkan pertanyaan mendasar tentang apa yang membuat layar digital mampu memunculkan sisi terburuk dari sebagian individu.

Jeffrey Meltzer menjelaskan psikologi di balik kekasaran digital ini. Ia mengungkap alasan mengapa internet dapat membuat kita lebih kejam dari yang kita sadari dan bagaimana fenomena ini terjadi. Simak ulasan lengkapnya dilansir dari hindustantimes.com oleh Liputan6.com, Selasa (29/7/2025).

Mengenal Disinhibisi Emosional di Dunia Maya

Menurut Jeffrey Meltzer, ada istilah khusus yang menjelaskan mengapa orang begitu kejam di internet, yaitu "disinhibisi emosional". Konsep ini menjelaskan mengapa individu merasa lebih aman untuk bersikap kasar saat berinteraksi secara daring tanpa beban dan batasan sosial.

Disinhibisi emosional terjadi karena ketika seseorang berada di dunia maya, mereka merasa lebih terlindungi di balik layar perangkat mereka. Perlindungan ini menghilangkan beberapa elemen penting dari interaksi tatap muka yang biasanya memoderasi perilaku sosial dan etika komunikasi.

Rasa aman di balik layar ini berarti tidak ada kontak mata langsung atau umpan balik ekspresi wajah dari lawan bicara. Ketiadaan isyarat non-verbal ini secara signifikan mengurangi tekanan sosial yang biasanya ada dalam percakapan langsung, memungkinkan perilaku yang lebih bebas dan tanpa filter.

Faktor Pemicu Perilaku Toxic Online

Selain ketiadaan kontak mata dan umpan balik wajah, tidak ada konsekuensi langsung atau real-time yang dirasakan oleh individu saat berinteraksi secara daring. Hal ini memungkinkan mereka untuk bertindak tanpa memikirkan dampak instan dari perkataan atau tindakan mereka terhadap orang lain.

Karena faktor-faktor tersebut, individu merasa kurang bertanggung jawab atas apa yang mereka katakan di dunia maya. Akibatnya, tingkat empati mereka menurun secara signifikan, membuat mereka lebih cenderung untuk melontarkan komentar atau perilaku yang merugikan tanpa pertimbangan.

Dengan demikian, disinhibisi emosional menjelaskan mengapa lingkungan daring dapat memicu perilaku yang lebih agresif dan kurang empatik. Penghalang psikologis yang ada dalam interaksi tatap muka tidak lagi berlaku di balik layar, mengubah dinamika komunikasi dan interaksi sosial secara drastis.

People Also Ask

1. Apa yang menyebabkan banyak orang menjadi toxic di dunia maya?

Jawaban: Banyak orang menjadi toxic di dunia maya karena fenomena "disinhibisi emosional", di mana mereka merasa lebih aman dan kurang bertanggung jawab di balik layar perangkat digital.

2. Apa itu "disinhibisi emosional"?

Jawaban: Disinhibisi emosional adalah kondisi psikologis di mana individu merasa lebih bebas untuk bersikap kasar atau agresif secara daring karena kurangnya interaksi tatap muka dan konsekuensi langsung yang dirasakan.

3. Bagaimana ketiadaan kontak mata memengaruhi perilaku online?

Jawaban: Ketiadaan kontak mata langsung dan umpan balik ekspresi wajah mengurangi tekanan sosial yang biasanya ada dalam interaksi langsung, sehingga individu merasa lebih leluasa untuk bertindak tanpa filter atau batasan.

4. Mengapa empati seseorang menurun saat berinteraksi di dunia maya?

Jawaban: Empati seseorang cenderung menurun di dunia maya karena mereka merasa kurang bertanggung jawab atas perkataan atau tindakan mereka, ditambah tidak adanya konsekuensi real-time yang bisa mereka lihat atau rasakan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |