Liputan6.com, Jakarta - JPMorgan Chase dilaporkan tengah bersiap meluncurkan kebijakan baru yang memungkinkan para kliennya menggunakan ETF (Exchange-Traded Fund) Bitcoin spot sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman.
Melansir Yahoo Finance, Kamis (5/6/2025), langkah ini dinilai dapat membuka jalan bagi meningkatnya penggunaan aset kripto dalam sistem pinjaman dan keuangan tradisional, khususnya di Wall Street.
Mengutip laporan dari Bloomberg pada 4 Juni 2025, program ini akan dimulai dari divisi perdagangan dan pengelolaan kekayaan milik JPMorgan. Fokus awal kebijakan ini akan tertuju pada iShares Bitcoin Trust (IBIT) milik BlackRock.
Namun, sejumlah sumber menyebutkan bahwa ETF Bitcoin spot lainnya juga akan dimasukkan dalam program ini secara bertahap.
Langkah Progresif Seiring Pelonggaran Regulasi Kripto di AS
Kebijakan ini hadir di tengah arah kebijakan Presiden Donald Trump yang dikabarkan mendukung deregulasi sektor keuangan. Dengan makin longgarnya hambatan regulasi, kripto kian diterima dalam layanan perbankan dan sistem pinjaman konvensional, termasuk oleh institusi besar seperti JPMorgan.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Diperlakukan Layaknya Aset Tradisional
Sebelumnya, JPMorgan memang telah mengizinkan ETF kripto digunakan sebagai jaminan, tetapi hanya dalam kasus-kasus tertentu. Kini, dengan kebijakan baru tersebut, bank akan memperluas penerimaan ETF kripto secara lebih sistematis dan luas.
Ini berarti ETF kripto akan diperlakukan layaknya aset tradisional seperti saham, properti, atau barang mewah ketika digunakan dalam penghitungan total kekayaan bersih seorang klien.
Dengan kebijakan baru ini, klien dengan kekayaan tinggi yang memiliki Bitcoin dalam bentuk ETF dapat memperoleh peningkatan signifikan dalam daya pinjam mereka. Bloomberg juga mencatat JPMorgan kini mulai secara resmi memperhitungkan eksposur terhadap aset kripto sebagai bagian dari perhitungan kekayaan bersih secara menyeluruh.
Akses Likuiditas
Hal ini bisa mendorong minat lebih besar dari kalangan investor kaya terhadap ETF Bitcoin spot, karena selain memberikan paparan terhadap harga Bitcoin, kini mereka juga bisa dijadikan alat bantu untuk mengakses likuiditas dalam bentuk pinjaman.
Kebijakan ini diumumkan hanya beberapa hari setelah pernyataan terbaru CEO JPMorgan, Jamie Dimon, yang dikenal luas sebagai salah satu kritikus Bitcoin paling vokal. Dalam penampilannya di acara Mornings with Maria di Fox Business pada 2 Juni lalu, Dimon mengubah nada bicaranya secara mencolok.
Ia menyatakan dukungannya terhadap deregulasi sektor keuangan dan memperingatkan adanya potensi krisis obligasi yang bisa menyerupai masa-masa sulit saat pandemi COVID-19. Meskipun Dimon belum secara terbuka mendukung Bitcoin, ia sebelumnya pernah menyatakan bahwa ia menghormati “hak orang untuk membeli” kripto.