Liputan6.com, Jakarta - Investor kripto tengah gelisah. Bitcoin sempat menemukan harga tertingginya di Mei tetapi mengalami tekanan yang cukup besar di Juni. Bitcoin sibuk mempertahankan harga kunci dan berhasil melakukannya beberapa kali, di mana harga terendah bulanan berkisar di USD 100.000 atau sekitar Rp 1,63 miliar yaitu pada 5 Juni dan dua kali di akhir bulan.
Para analis kripto berpendapat bahwa ini adalah pertanda yang baik, terutama mengingat konflik di Timur Tengah yang memuncak dan kekhawatiran inflasi sebagai dampak dari tarif dagang.
Sehubungan dengan hal ini, sentimen hawkish datang dari penangguhan suku bunga oleh The Fed di akhir bulan, karena masih terdapat ketidakpastian dampak inflasi yang belum terealisasi.
Sedangkan Ethereum masih stabil di sepanjang Mei dan menutup bulan Juni di level harga yang serupa dengan awal bulan. Aset kripto mid-cap seperti Solana, Cardano, Chainlink, Avalanche, dan lainnya memberikan reaksi yang lebih tajam terhadap ketidakpastian global ini dibandingkan pada bulan sebelumnya.
Terlepas dari perkembangan besar kripto yang tidak bisa diprediksi sebelumnya, para analis memperhatikan apakah konflik di Timur Tengah akan semakin memanas, dan apakah inflasi yang telah diprediksi ini akan terlihat nyata melalui data yang ada.
Apa yang akan terjadi di bulan Juli? Berikut kalender yang perlu diperhatikan di bulan ini menurut analis Luno, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (3/7/2025):
Angka pengangguran AS: 3 Juli
Data di bulan Juni menunjukkan pasar tenaga kerja AS yang masih kuat, namun dengan tanda-tanda pelemahan.
Dalam pertemuannya di akhir bulan, The Fed akan memperhatikan dua sisi yang ada: mereka tidak ingin memotong suku bunga terlalu cepat yang berpotensi menaikkan inflasi, namun mereka juga tetap harus memperhatikan potensi pelemahan pasar tenaga kerja.
Tenggat waktu negosiasi dagang AS dan Uni Eropa: 9 Juli
Kedua pihak tersebut telah berupaya mencapai persetujuan terkait tarif dagang dengan tenggat waktu di tanggal 9 Juli, sebagai dampak dari kebijakan tarif Trump terhadap mitra dagang mereka.
Pasar saham dan kripto telah menunjukkan sensitivitas terhadap perkembangan negosiasi tarif tersebut.
Notulen FOMC: 9 Juli
Sebagian besar investor dan analis memprediksi The Fed akan mempertahankan suku bunga hingga bulan September, dan mulai mengalihkan perhatian pada pernyataan-pernyataan Ketua Jerome Powell kepada pers serta sinyal-sinyal dari pertemuan The Fed. Investor akan mencermati notulen untuk menemukan petunjuk lebih lanjut.
Voting kartu pembayaran Polkadot (DOT): 9-10 Juli
Kartu pembayaran Polkadot bisa berdampak pada kegunaan dan adopsi, yang berpotensi menjadikan DOT lebih relevan untuk transaksi sehari-hari.
Namun, hal ini bergantung pada eksekusi dan perluasan adopsi, yang masih belum pasti pada tahap pengajuan saat ini.
Angka inflasi AS: 15 Juli
Para analis memprediksi kebijakan tarif Trump akan mengakibatkan inflasi, dan mereka masih belum tahu pasti kapan dampak ini akan mulai terlihat dalam data ekonomi.
Kemungkinan, Indeks Harga Konsumen (CPI / Consumer Price Index) bulan Juni akan mulai menunjukkan dampak tersebut.
Produk Domestik Bruto AS (Q2): 25 Juli
Data ini akan menunjukkan apakah perekonomian AS masih mempertahankan momentum atau mulai menunjukkan tanda perlambatan yang bisa mendorong pemotongan suku bunga The Fed.
PDB yang kuat meningkatkan sentimen risk-on, sedangkan pertumbuhan yang lemah biasanya akan mengakibatkan pelonggaran moneter dan juga menjadi sinyal masalah ekonomi lebih luas.
Pengumuman suku bunga The Fed : 30 Juli
Powell mengindikasikan akan adanya dua pemotongan suku bunga sebelum akhir tahun. Memasuki paruh kedua 2025 dan dengan semakin berkurangnya jumlah pertemuan The Fed, para investor semakin memperhatikan setiap rapat The Fed dengan seksama untuk melihat apakah pertemuan ini akan menjadi titik di mana pelonggaran kebijakan diterapkan.