Harga Kripto Hari Ini 12 Juli 2025: Bitcoin Dkk Perkasa, Siap Cetak Rekor Lagi?

12 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya kompak menghijau pada perdagangan Sabtu pagi ini. dari Bitcoin hingga koin meme Dogecoin mengalami penguatan yang beragam.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Sabtu (12/7/2025), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih menguat. Bitcoin naik 1,80 persen dalam 24 jam dan 8,72 persen dalam sepekan.

Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 117.619 per koin atau setara Rp 1,90 miliar (asumsi kurs Rp 16.200 per dolar AS).

Ethereum (ETH) juga kembali menguat. Harga ETH naik 0,62 persen sehari terakhir dan 18,31 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 48,08 juta per koin.

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) juga perkasa. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 0,62 persen dan 6,31 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 10,26 juta per koin.

Kemudian Cardano (ADA) ikut berada di zona hijau. ADA menguat 7,10 persen dalam sehari dan 26,46 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 11.743 per koin.

Adapun Solana (SOL) juga menghijau. SOL naik tipis 0,06 persen dalam sehari dan menguat 10,79 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,65 juta per koin.

XRP Naik Tinggi

XRP juga berada di jalur hijau. XRP naik 9,71 persen dalam sehari terakhir dan naik 25,78 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 45.176 per koin.

Koin Meme Dogecoin (DOGE) juga perkasa. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 4,57 persen dan naik 24,35 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 3.286 per token.

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini masih stabil. Harga keduanya masih berada di level USD 1,00, keduanya melemah masing-masing naik tipis 0,03 persen dan 0,02 persen.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 3,66 triliun atau setara Rp 59.410 triliun, menguat sekitar 1,69 persen dalam sehari terakhir.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Penyebab Harga Bitcoin Tembus Rekor Tertinggi Baru

Sebelumnya, mayoritas harga kripto jajaran teratas juga menguat jelang akhir pekan ini. Bahkan harga bitcoin kembali melonjak hingga tembus rekor tertinggi. 

Berdasarkan data Coinmarketcap.com, Jumat (11/7/2025), harga bitcoin naik 6,04% dalam 24 jam terakhir. Harga bitcoin melompat 8,1% dalam sepekan terakhir. Saat ini, harga bitcoin (BTC) tembus USD 117.885 atau Rp 1,91 miliar (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.219). Seiring kenaikan harga BC itu, kapitalisasi pasar bitcoin tembus USD 2,3 triliun.

Sementara itu, harga Ethereum (ETH) melonjak 8,02% dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga Ethereum meroket 17%. Saat ini, harga Ethereum berada di posisi USD 3.006,56 atau Rp 48,75 juta. 

Di antara 10 jajaran kripto, cardano (ADA) catat lonjakan terbesar dalam 14 jam terakhir. Harga ADA meroket 12,07%. Selama sepekan terakhir, harga cardano melonjak 17,91%. Harga cardano berada di posisi USD 0,6961. 

Penyebab Lonjakan Harga Bitcoin

Harga Bitcoin kembali mencatat sejarah dengan menembus level tertinggi sepanjang masa di USD 112.000 atau sekitar Rp1,81 miliar (kurs dolar AS Rp16.218) pada Kamis, 10 Juli 2025 naik hampir 3% dalam sehari 

Lonjakan harga ini dipicu oleh meningkatnya optimisme pasar terhadap potensi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pada akhir Juli atau akhir tahun ini. 

Reli harga Bitcoin terjadi beberapa jam setelah risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Juni dirilis. Dokumen tersebut menunjukkan sebagian besar pejabat The Fed memproyeksikan akan ada setidaknya satu kali penurunan suku bunga pada 2025.

Beberapa bahkan menyatakan peluang pemangkasan suku bunga dapat dilakukan secepatnya dalam rapat 30 Juli, tergantung perkembangan data inflasi. 

"Lonjakan ini menandakan bahwa investor kripto mulai mengantisipasi pelonggaran kebijakan moneter yang dapat meningkatkan likuiditas pasar,” kata Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur seperti dikutip dari keterangan resmi, Jumat, 11 Juli 2025. 

“Level USD 112.000 menjadi area psikologis penting, dan jika momentum ini berlanjut, BTC bisa menguji level resistensi berikutnya di USD 115.000 hingga USD 118.000.” 

Sentimen Lainnya

Meningkatnya harapan akan penurunan suku bunga The Fed pada kuartal ketiga juga mendorong permintaan ETF spot BTC AS. Tren arus pasar ETF spot terkini berkontribusi terhadap pencapaian rekor tertinggi BTC pada 9 Juli dengan Total aliran masuk mencapai USD 80,6 juta.

Meskipun terjadi akumulasi dari investor jangka pendek dan panjang berdasarkan data on-chain, analis memperingatkan permintaan spot di bursa kripto masih cenderung lemah. 

Ini menimbulkan kekhawatiran apakah lonjakan harga dapat berkelanjutan tanpa dorongan volume yang solid dari pasar ritel. Pasar saat ini menanti dua momen penting yang akan menentukan arah selanjutnya: rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) untuk Juni pada 11 Juli dan keputusan suku bunga The Fed pada 30 Juli. Keduanya dianggap sebagai penentu utama apakah tren pelonggaran kebijakan akan benar-benar dimulai dalam waktu dekat. 

“Data CPI akan menjadi kunci. Jika inflasi terus melandai, maka peluang pemangkasan suku bunga makin terbuka lebar dan bisa memperkuat sentimen positif terhadap aset kripto,” tutur Fyqieh. 

Namun, dinamika global juga mempengaruhi ekspektasi pasar. Risalah FOMC mencatat kekhawatiran baru terhadap tekanan inflasi akibat tarif perdagangan yang diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump, terhadap beberapa negara. Meskipun Trump membantah tarif berdampak pada inflasi, sejumlah pejabat The Fed tetap memilih bersikap hati-hati. 

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |