Liputan6.com, Jakarta - Produk investasi kripto mencatatkan arus masuk pekan lalu bahkan saat volatilitas terus berlanjut di seluruh aset digital termasuk bitcoin (BTC).
Mengutip Cointelegraph, Selasa (8/7/2025), produk yang diperdagangkan di bursa atau exchange traded products (ETP) mencatat arus masuk mencapai USD 1,04 miliar atau Rp 16,91 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.267), berdasarkan laporan CoinShares.
Head of Research CoinShares, James Butterfill menuturkan, dengan arus masuk baru itu, ETP kripto terus memecahkan rekor arus masuk, dan menetapkan rekor tertinggi baru di bawah USD 19 miliar atau Rp 309,09 triliun.
Aset yang dikelola atau assets under management (AUM) dalam ETP kripto mencapai USD 188 miliar, naik dari pekan lalu USD 184,4 miliar. AUM tersebut menandai rekor tertinggi baru lainnya.
Bitcoin Memimpin
ETP bitcoin memimpin arus masuk pekan lalu. Tercatat dana yang masuk mencapai USD 790 juta atau Rp 12,85 triliun. Jumlah itu 76% dari total arus masuk ETP kripto pekan lalu.
Butterpil mencatat arus masuk ETP BTC melambat dari tiga minggu sebelumnya dengan rata-rata menghasilkan arus masuk sebesar USD 1,5 miliar per minggu.
“Penurunan arus masuk menunjukkan investor menjadi lebih berhati-hati saat bitcoin mendekati level harga tertinggi sepanjang masa,” kata dia.
Beralih ke ETF Ether?
Dana yang masuk ke ETP Ether menjadi USD 225 juta atau Rp 3,66 triliun, menandai arus masuk selama 11 minggu berturut-turut.
“Secara proporsional, arus masuk mingguan selama periode ini rata-rata mencapai 1,6% dari AUM, jauh lebih tinggi dari bitcoin sebesar 0,8%,” kata dia.
Ia menunjukkan telah terjadi pergeseran penting dalam sentimen investor yang mendukung Ethereum. Mayoritas aliran masuk kripto pekan lalu melalui dana kripto BlackRock yang mencatat aliran dana yang masuk sebesar USD 436 juta atau 42% dari seluruh aliran masuk pekan lalu oleh penerbit.
AS berada di posisi puncak terkait aliran dana yang masuk meskipun ada jeda pada 4 Juli. Secara regional, aliran masuk ETP kripto sebagian besar tetap terkonsentrasi di Amerika Serikat meskipun pasar saham Amerika Serikat libur pada Jumat pekan ini untuk memperingati hari libur pada 4 Juli 2025.
Berdasarkan data CoinShares, AS memimpin dengan aliran masuk sebesar USD 1 miliar atau Rp 16,26 triliun, sementara Jerman dan Swiss masing-masing USD 38,5 juta atau Rp 626,02 miliar dan USD 33,7 juta atau Rp 547,97 miliar.
Di sisi lain, Kanada dan Brasil masing-masing mengalami arus keluar tercatat masing-masing USD 29,3 juta dan USD 9,7 juta. Sentimen lemah di Kanada terjadi meski penerbit Kanada 3Iq meluncurkan dana spot XRP di Bursa Efek Toronto pada pertengahan Juni.
Tether Bakal Pakai Energi Terbarukan untuk Menambang Bitcoin
Sebelumnya, Tether berencana berkolaborasi dengan perusahaan produksi berkelanjutan Amerika Latin Adecoagro untuk memakai energi terbarukan. Hal ini untuk menambang bitcoin di Brasil.
Mengutip Crypto News, Jumat (4/7/2025), Tether, perusahaan dibalik stablecoin tether telah mengungkapkan nota kesepahaman yang akan membuat mereka memakai energi terbarukan untuk menambang bitcoin.
Menurut sebuah pengumuman, penambangan bitcoin semakin menjadi alat utama dalam memonetisasi energi surplus. Manfaatnya juga termasuk membantu menstabilkan jaringan listrik dan memajukan adopsi jaringan terdesentralisasi.
Penambangan Bitcoin dan Nilai Jangka Panjang BTC
Bermitra dengan Tether akan memungkinkan perusahaan agribisnis Amerika Selatan untuk mengeksplorasi cara-cara inovatif demi memaksimalkan penggunaan aset energi terbarukannya.
“Proyek ini membuka peluang untuk menstabilkan sebagian energi yang saat ini kami jual di pasar spot, mengunci harga, sekaligus memperoleh eksposur terhadap potensi kenaikan bitcoin” ujar Co-founder and Chief Executive Officer Adecoagro, Mariano Bosch.
Kapasitas pembangkitan listrik terbarukan Adecoagro saat ini melebihi 230 MW dan perusahaan berencana memanfaatkan penambangan untuk memonetisasi kelebihan energi.
Adecoagro memandang BTC sebagai sumber nilai jangka panjang yang baru dan melihat inisiatif penambangan sebagai cara untuk menambahkan bitcoin ke neracanya.
Tether akan memainkan peran utama dalam strategi Adecoagro untuk mengintegrasikan penambangan bitcoin dengan produksi energi terbarukannya.
“Proyek ini merupakan langkah selanjutnya dalam komitmen kami yang terus berkembang terhadap penambangan bitcoin bertenaga terbarukan dan menyoroti potensi untuk menyeleraskan produksi energi pertanian dengan infrastruktur digital mutakhir,” ujar Chief Executive Officer Tether, Paolo Ardoino.
Perluas Kepemilikan
Ia mengatakan, pihaknya yakin model ini dapat mendorong inklusi keuangan, mempromosikan efisiensi energi dan berfungsi sebagai cetak biru untuk inovasi yang bertanggung jawab di persimpangan teknologi dan keberlanjutan.
Berita tentang kemitraan Tether terbaru dengan Adecoagro muncul beberapa bulan setelah penerbit USDT itu dilaporkan memperluas kepemilikannya di perusahaan agribisnis tersebut. Tether telah menandatangani beberapa kesepakatan yang bertujuan untuk memperkuat adopsi kripto dengan pemerintah dan perusahaan.
Selain adopsi stablecoin, fokus strategis tether saat ini meliputi kecerdasan buatan, investasi infrastruktur dan pendidikan blockchain.