BlackRock Tambah Kepemilikan Ethereum lewat ETF Spot, Segini Nilainya

2 months ago 35

Liputan6.com, Jakarta - Raksasa investasi global BlackRock kembali membuat gebrakan di dunia kripto. Pada 3 Juli 2025, perusahaan ini membeli 33.240 Ethereum (ETH) senilai sekitar USD 85,4 juta atau sekitar Rp 1,38 triliun (asumsi kurs Rp 16.189 per USD). Seluruh aset kripto ini dialokasikan ke dalam produk ETF Ethereum berbasis spot milik mereka yang baru diluncurkan.

Langkah ini menunjukkan kepercayaan besar BlackRock terhadap masa depan Ethereum, seiring meningkatnya daya tarik produk ETF ini di pasar. BlackRock saat ini mengelola dana lebih dari USD10 triliun secara global, menjadikannya pemain institusional terbesar yang masuk secara aktif ke aset digital ini.

Pembelian besar ini dilakukan hanya beberapa minggu setelah ETF Ethereum disetujui oleh regulator Amerika Serikat, membuka jalan bagi adopsi institusional yang lebih luas.

"Pembelian ini mencerminkan keyakinan jangka panjang kami terhadap Ethereum sebagai aset digital," ujar seorang juru bicara BlackRock, dikutip dari Coinmarketcap. Investasi besar dari institusi seperti ini bisa memberikan efek domino di pasar kripto, karena mendorong institusi lain untuk mengikuti jejak serupa.

ETF Bitcoin BlackRock Semakin Perkasa, Salip Produk Saham Tradisional

IBIT kini menjadi ETF dengan pendapatan terbesar ketiga di BlackRock, hanya terpaut tipis dari posisi puncak. ETF Bitcoin milik BlackRock, iShares Bitcoin Trust (IBIT), terus menunjukkan kinerja mengesankan.

Dalam waktu kurang dari dua tahun sejak peluncurannya pada Januari 2024, IBIT telah menjadi ETF dengan aset kelolaan terbesar ketiga di antara seluruh produk BlackRock, dengan nilai mencapai US$76 miliar atau sekitar Rp1.229 triliun.

Dengan pendapatan tahunan yang diperkirakan mencapai USD 191 juta, IBIT kini hanya tertinggal dari dua ETF saham tradisional yaitu iShares Russell 1000 Growth ETF (IWF) dan iShares MSCI EAFE ETF (EFA). Selisih nilai aset kelolaan IBIT dengan dua ETF unggulan BlackRock itu pun semakin tipis, masing-masing hanya USD 9 miliar, membuka peluang bagi IBIT untuk menjadi yang teratas dalam waktu dekat.

"Momentum yang luar biasa ini menunjukkan bahwa IBIT bisa segera menyalip ETF saham terbesar BlackRock,” ujar Michael Saylor, Chairman MicroStrategy, yang juga dikenal sebagai pendukung kuat Bitcoin. Ia menilai keberhasilan IBIT sebagai indikator kuat pergeseran minat investor institusional ke aset digital.

Permintaan Institusional Dorong IBIT Jadi ETF Kripto Tercepat Tumbuh

Dalam enam bulan, IBIT mencatat pertumbuhan melesat berkat minat besar dari hedge fund dan perusahaan besar. Sejak mendapatkan restu dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada awal 2024, IBIT langsung memecahkan berbagai rekor. Di minggu pertamanya saja, ETF ini mencatat arus masuk lebih dari USD 2 miliar.

Dalam enam bulan, total aset kelolaannya melampaui USD 50 miliar. Para analis industri menggambarkan pertumbuhan ini sebagai luar biasa. Permintaan besar datang dari hedge fund, kantor manajemen kekayaan, serta divisi keuangan perusahaan besar yang ingin eksposur ke Bitcoin namun dalam format yang lebih aman dan teratur.

Keberhasilan IBIT dinilai membuktikan bahwa kepercayaan institusi terhadap Bitcoin semakin kuat.

"Pertumbuhan ini menunjukkan IBIT telah menjadi pilihan utama investor yang ingin masuk ke kripto tanpa kerumitan teknis,” ujar seorang analis ETF.

Banyak investor merasa lebih nyaman karena IBIT adalah produk yang teregulasi dan mudah diakses melalui platform investasi konvensional.

IBIT Disandingkan dengan Kesuksesan ETF Emas Era 2000-an

Kesederhanaan dan kepercayaan menjadi kunci keberhasilan IBIT dalam menarik dana besar. Kesuksesan IBIT kini sering dibandingkan dengan era keemasan ETF emas awal 2000-an.

Kala itu, emas perlahan diterima sebagai aset lindung nilai utama. Kini, pola serupa tampaknya terjadi dengan Bitcoin, terutama sejak ada kemudahan mengaksesnya melalui produk seperti IBIT. Eric Balchunas, analis ETF senior di Bloomberg, menyebut pertumbuhan IBIT bukan sekadar fenomena pasar.

"Ini bukan hanya pencapaian yang luar biasa—IBIT menunjukkan bahwa dana kripto kini jadi bagian reguler dalam portofolio investasi," ujar dia.

Produk ini memudahkan investor untuk mendapatkan eksposur ke Bitcoin tanpa perlu khawatir soal penyimpanan atau risiko keamanan pribadi.

Keunggulan ini membuat IBIT mampu menyalip lebih dari 1.100 ETF lain yang dimiliki BlackRock. Dengan pendapatan hanya terpaut USD 20 juta dari IWF dan USD 16 juta dari EFA, IBIT diperkirakan segera mengambil alih posisi puncak sebagai produk ETF paling menguntungkan di BlackRock. Seorang ahli strategi pasar menyimpulkan, "Ini bukan tren sesaat. IBIT sudah jadi opsi wajib bagi investor yang ingin memahami dan masuk ke dunia aset digital."

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |