Bitcoin Tembus Rekor Baru USD 122.600, Didukung Pekan Kripto di AS

14 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Bitcoin kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Senin (14/7/2025), setelah menembus level psikologis USD 120.000. Reli ini dipicu oleh derasnya aliran dana ke produk ETF Bitcoin dan sentimen positif menjelang pembahasan sejumlah regulasi aset kripto oleh parlemen Amerika Serikat.

Menurut data Coin Metrics, harga Bitcoin sempat menyentuh USD 122.600 pada pukul 13.27 waktu Singapura, menjadikannya level tertinggi baru sepanjang sejarah.

Kenaikan ini terjadi seiring meningkatnya minat investor institusional. Pada Kamis lalu, ETF Bitcoin mencatat arus masuk dana terbesar sepanjang 2025, mencapai USD 1,18 miliar dalam satu hari.

“Kami percaya lonjakan harga ini didorong oleh pembeli institusional jangka panjang, dan kemungkinan besar Bitcoin akan mencapai USD 125.000 dalam satu hingga dua bulan ke depan,” kata Chief Operating Officer di platform kripto BTSE Jeff Mei, Dikutip dari CNBC, Senin (14/7/2025).

Mei menambahkan, meski ada risiko dari ketegangan perdagangan yang dipicu Presiden AS Donald Trump terhadap Uni Eropa, Meksiko, dan negara lainnya, investor institusional tampaknya tetap optimistis terhadap prospek jangka panjang Bitcoin.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Dukungan Regulasi dan Sentimen ‘Pekan Kripto’

Optimisme pasar juga diperkuat oleh momentum ‘Pekan Kripto’ di Kongres AS, yang dimulai Senin ini. Dewan Perwakilan Rakyat dijadwalkan membahas sejumlah RUU yang dapat menjadi payung hukum bagi industri kripto, termasuk regulasi stablecoin dan aset digital.

Langkah ini disebut-sebut sebagai salah satu yang paling signifikan sejak adopsi kripto di tingkat institusional. Presiden Donald Trump diketahui mendukung industri ini dan telah menyebut dirinya sebagai “presiden yang pro-kripto”.

Salah satu rancangan undang-undang utama yang sedang dibahas adalah Genius Act, yang berpotensi menetapkan regulasi federal untuk stablecoin berbasis dolar dan memberikan ruang bagi sektor swasta untuk mengembangkan dolar digital versi mereka sendiri.

“Pemegang Bitcoin jangka panjang kini semakin mengunci pasokan, dan kejelasan kebijakan secara global — terutama terkait stablecoin dan legislasi kripto — telah mendorong kepercayaan investor dan arus modal masuk,” ujar Direktur Liquid Fund di HashKey Capital Xu Han.

Investor Institusional Mendominasi, Ritel Masih Pasif

CEO 10x Research, Markus Thielen, menambahkan bahwa minat institusional terhadap Bitcoin masih tinggi. Ia bahkan memprediksi Amerika Serikat bisa segera mengumumkan pembentukan sovereign wealth fund atau dana kekayaan negara yang juga dapat berinvestasi di mata uang digital.

“Dalam 6–8 minggu terakhir, investor institusional dan korporat telah membeli ETF Bitcoin senilai USD 15 miliar. Sementara itu, investor ritel tampaknya belum terlalu aktif dalam reli kali ini,” ujarnya dalam program Access Middle East CNBC.

Menurut Thielen, 10x Research menargetkan harga Bitcoin di akhir 2025 akan berada di kisaran USD 140.000 hingga USD 160.000. Namun, ia juga mengingatkan bahwa risiko terbesar saat ini adalah jika Federal Reserve AS tetap bersikap hawkish dan kembali menaikkan suku bunga.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |