Berapa Biaya Bangun Rumah Kecil yang Estetik di Kampung? Cek Hitungannya Dari Material hingga Upah Tukang

1 month ago 21

Liputan6.com, Jakarta Mewujudkan hunian impian di tengah suasana pedesaan yang asri kini semakin diminati, terutama dengan konsep rumah kecil yang estetik. Banyak orang bertanya-tanya, berapa biaya bangun rumah kecil yang estetik di kampung? Pertanyaan ini menjadi krusial bagi mereka yang merencanakan pembangunan rumah dengan anggaran terbatas namun tetap mengedepankan nilai keindahan dan kenyamanan.

Pembangunan rumah di kampung menawarkan potensi biaya yang lebih terjangkau dibandingkan di perkotaan, menjadikannya pilihan menarik bagi banyak kalangan. Namun, untuk mencapai hasil yang estetik dan fungsional, diperlukan perencanaan yang matang. Mulai dari estimasi biaya, pemilihan material, hingga strategi menghadapi tantangan di lapangan.

Lantas berapa biaya bangun rumah kecil yang estetik di kampung dari material hingga upah tukang? Melansir dari berbagai sumber, Rabu (6/8), simak ulasan informasinya berikut ini. 

Tips Membangun Rumah Kecil yang Estetik di Kampung

1. Perencanaan Tepat 

Membangun rumah kecil yang estetik di kampung memerlukan perencanaan yang cermat dan pemilihan desain yang tepat agar hasilnya maksimal dengan anggaran yang efisien. Salah satu kunci utama adalah memilih desain yang sederhana dan minimalis, menghindari bentuk bangunan yang rumit atau banyak lekukan yang dapat menambah biaya konstruksi. Kunci estetika juga terletak pada pemilihan material lokal berkualitas serta penataan ruang dan pencahayaan yang efisien.

2. Maksimalkan Pencahayaan & Sirkulasi Udara Alami

Memaksimalkan pencahayaan dan sirkulasi udara alami sangat penting untuk kenyamanan dan penghematan biaya listrik. Penggunaan jendela besar tidak hanya membawa keindahan pemandangan kampung ke dalam rumah, tetapi juga menciptakan nuansa yang lebih segar dan sejuk. Penerapan kaca lebar di bagian depan rumah, terutama pada ruang tamu atau ruang makan, akan memaksimalkan pencahayaan alami dan menciptakan ilusi ruang yang lebih luas. Penempatan jendela yang memadai juga memastikan sirkulasi udara yang baik, menghemat biaya pendinginan.

3. Prioritaskan Penggunaan Material Bangunan yang Mudah Didapat

Prioritaskan penggunaan material bangunan yang mudah didapatkan di daerah sekitar, seperti kayu lokal. Penggunaan material ramah lingkungan ini tidak hanya estetis tetapi juga berkelanjutan dan dapat menekan biaya transportasi. Selain itu, optimalkan ruang dengan furnitur multifungsi untuk menghemat area dan menambah estetika ruangan, seperti meja lipat atau sofa dengan penyimpanan tersembunyi.

4. Pilih Cat Dinding yang Tepat & Buat RAB

Untuk menciptakan kesan lapang dan elegan, pilih cat dinding berwarna cerah atau warna netral seperti putih, abu muda, krem, atau pastel soft. Warna-warna ini memberi kesan bersih, luas, dan modern. Terakhir, buatlah Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang sangat terperinci untuk setiap item pekerjaan. RAB yang detail akan membantu Anda mengontrol pengeluaran dan menghindari pembengkakan biaya yang tidak terduga.

Tantangan Membangun Rumah Kecil yang Estetik di Kampung

1. Keterbatasan Akses & Logistik Material 

Membangun rumah di daerah pedesaan atau dengan lahan terbatas memiliki tantangan tersendiri yang berbeda dari pembangunan di perkotaan. Salah satu masalah utama adalah keterbatasan akses dan logistik material. Pengiriman material sering terhambat karena kendaraan besar sulit masuk ke area terpencil, sehingga proses 'langsir material' atau pemindahan bahan bangunan secara manual atau dengan alat kecil menjadi keharusan, yang tentu menambah waktu dan biaya pengerjaan.

2. Ruang Kerja Terbatas

Selain aksesibilitas, ruang kerja yang terbatas juga menjadi kendala signifikan. Di lahan sempit atau gang, ruang gerak pekerja dan penempatan material menjadi sangat terbatas, membuat efisiensi kerja sangat penting. Terkadang, terlalu banyak pekerja justru bisa mengurangi efektivitas karena keterbatasan ruang.

3. Minim Pencahayaan

Minimnya pencahayaan dan sirkulasi udara alami juga merupakan tantangan, terutama jika rumah berhimpitan dengan bangunan lain. Desain harus mempertimbangkan solusi kreatif seperti memperbanyak jendela atau menggunakan material yang mendukung pencahayaan untuk memastikan rumah tetap terang dan sejuk. Tantangan utamanya adalah memaksimalkan fungsi ruang tanpa mengorbankan estetika dan kenyamanan.

Arsitek harus cermat menyusun tata letak agar setiap area tetap terasa lapang dan nyaman meskipun luas tanah terbatas. Ini membutuhkan kreativitas dalam desain dan pemilihan furnitur yang tepat. Mengatasi tantangan-tantangan ini membutuhkan perencanaan yang matang dan solusi inovatif untuk memastikan pembangunan berjalan lancar dan menghasilkan rumah yang estetik serta fungsional. 

Estimasi Biaya Bangun Rumah Kecil yang Estetik di Kampung

Estimasi biaya pembangunan rumah di kampung umumnya lebih terjangkau dibandingkan di perkotaan, meskipun tetap memerlukan perencanaan anggaran yang cermat. Di wilayah Jabodetabek, biaya pembangunan rumah per meter persegi untuk tipe sederhana biasanya berada di kisaran Rp2,5 juta hingga Rp5 juta. Namun, untuk rumah sederhana di kampung, biaya per meter persegi dapat berkisar antara Rp2 juta hingga Rp3,5 juta, yang berarti lebih murah sekitar 30% dari biaya di kota.

1. Rumah Tipe 36

Dengan anggaran sekitar Rp100 jutaan, Anda sudah dapat membangun rumah sederhana tipe 36, yang menjadi pilihan populer untuk hunian minimalis. Lebih spesifik, estimasi biaya untuk membangun rumah tipe 36 di kampung berkisar antara Rp79 juta hingga Rp90 juta. Perhitungan ini didasarkan pada asumsi harga per meter persegi sekitar Rp2,2 juta hingga Rp2,5 juta.

2. Rumah Tipe 45

Bagi yang membutuhkan ruang sedikit lebih luas, estimasi biaya untuk rumah tipe 45 sederhana di kampung berkisar antara Rp99 juta hingga Rp112 juta. Bahkan, model rumah minimalis sederhana dengan anggaran sekitar Rp50 juta hingga Rp60 juta juga memungkinkan untuk dibangun di kampung, menunjukkan fleksibilitas biaya tergantung pada ukuran dan kompleksitas desain.

Rincian Estimasi Biaya Material dan Upah Tukang

Komponen biaya terbesar dalam pembangunan rumah adalah material bangunan, yang biasanya menyumbang 40-50% dari total anggaran, dan tenaga kerja sebesar 20-30%. Memahami rincian biaya ini sangat penting untuk mengelola anggaran secara efektif.

1. Estimasi Biaya Material Bangun Rumah Kecil yang Estetik di Kampung

A. Batu Bata

a. Rumah minimalis butuh ±90 buah/m² dinding.

b. Jenis dan harga:

  • Batu bata merah kecil (17x8x4 cm): Rp650/biji
  • Batu bata merah besar (20x10x5 cm): Rp950/biji
  • Batako: Rp1.500 – Rp3.500/biji

c. Untuk rumah tipe 45:

  • Total kebutuhan: ±16.200 buah batu bata

B. Semen

a. Kebutuhan: 10 kg semen/m² dinding

b. Estimasi luas dinding rumah tipe 45: ±180 m²

c. Total kebutuhan semen: ±1.800 kg

d. Harga:

  • Semen 50 kg: ±Rp50.000
  • Semen Padang/Andalas 40 kg: Rp68.000 – Rp70.000/sak

C. Pasir

a. Harga pasir: ±Rp250.000/m³

b. Total kebutuhan rumah tipe 45: ±30 m³

D. Batu Kali atau Kerikil

a. Digunakan sebagai material penguat pondasi

b. Harga: ±Rp1.000.000 per truk kecil

E. Besi & Baja

a. Besi beton: Rp28.000 – Rp93.000/batang

b. Besi biasa: Rp15.000 – Rp100.000/batang

c. Baja ringan: ±Rp60.000/batang

F. Keramik Lantai

a. Ukuran standar: 50x50 cm

b. Harga: ±Rp75.000/m²

Estimasi Biaya Upah Tukang saat Bangun Rumah Kecil yang Estetik di Kampung

1. Sistem Harian

a. Umumnya digunakan di kampung/desa

b. Kisaran upah: Rp100.000 – Rp120.000 per hari

c. Contoh upah berdasarkan keahlian:

  • Tukang kayu: ±Rp110.000/hari
  • Tukang gali: ±Rp95.000/hari
  • Tukang batu: ±Rp100.000/hari
  • Tukang listrik: ±Rp120.000/hari
  • Pembantu tukang: ±Rp100.000/hari

d. Cocok untuk proyek kecil atau renovasi bertahap

2. Sistem Borongan

a. Sudah termasuk material + jasa tukang

b. Cocok untuk pembangunan rumah dari nol

c. Kisaran biaya borongan per m²:

  • Standar sederhana: Rp2.500.000 – Rp4.000.000/m²
  • Kualitas menengah hingga tinggi: Rp4.500.000 – Rp10.000.000/m²

d. Disesuaikan dengan:

  • Tingkat kompleksitas desain
  • Lokasi dan ketersediaan material
  • Spesifikasi finishing

3. Ilustrasi Perhitungan Biaya Borongan

  • Jika membangun rumah luas 50 m² dan menggunakan borongan tenaga Rp2.500.000/m² → Total biaya upah: Rp125.000.000

People Also Ask

 1. Apa saja tips untuk membangun rumah kecil yang estetik di kampung dengan biaya hemat?

Jawaban: Tipsnya meliputi memilih desain sederhana, memaksimalkan pencahayaan dan sirkulasi udara alami, menggunakan material lokal, mengoptimalkan ruang dengan furnitur multifungsi, memilih warna netral, dan membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang terperinci.

2. Apa saja tantangan yang mungkin dihadapi saat membangun rumah di kampung?

Jawaban: Tantangan meliputi keterbatasan akses dan logistik material, ruang kerja yang terbatas, serta minimnya pencahayaan dan sirkulasi udara alami di lahan sempit. Selain itu, memaksimalkan fungsi ruang dan estetika pada lahan terbatas juga menjadi tantangan.

3. Bagaimana rincian estimasi biaya material untuk membangun rumah di kampung?

Jawaban: Biaya material bervariasi; batu bata sekitar Rp650-Rp1.000/biji, semen Rp50.000-Rp70.000/sak, pasir Rp250.000/m3, kerikil Rp1.000.000/truk, besi Rp15.000-Rp100.000/batang, dan keramik standar Rp75.000/m2. Material bangunan menyumbang 40-50% dari total biaya.

4. Berapa perkiraan upah tukang untuk pembangunan rumah di kampung?

Jawaban: Upah tukang harian di kampung berkisar Rp100 ribu hingga Rp120 ribu per hari, tergantung keahlian. Untuk sistem borongan, biayanya antara Rp2.500.000 hingga Rp4.000.000 per meter persegi, sudah termasuk material dan jasa.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |