Liputan6.com, Jakarta - The European Central Bank (Bank Sentral Eropa) tidak seperti Federal Reserve AS (Fed), telah pemangkas suku bunga acuan sekali lagi, yang kini turun ke level terendah dalam sekitar dua tahun.
Sesaat setelah pengumuman pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa tersebut, harga Bitcoin langsung bereaksi dengan lonjakan USD 1.000 dari USD 104.500 per koin menjadi USD 105.500.
Dikutip dari cryptopotato, Sabtu (7/6/2025), suku bunga saat ini di Zona Euro telah turun menjadi 2%, level terendah sejak awal 2023. Hal ini terjadi di tengah melambatnya inflasi di kawasan tersebut dan meskipun ada ancaman tarif oleh Presiden AS Donald Trump.
Ini adalah pemangkasan suku bunga kedelapan oleh Bank Sentral Eropa, yang sangat kontras dengan apa yang dilakukan Federal Reserve AS. Seperti diketahui, bank sentral AS menurunkan suku bunga dua kali pada akhir 2024, tetapi tidak berubah sejak saat itu.
Hal ini telah mendorong Presiden AS Donald Trump untuk mendesak Ketua Fed Powell untuk mulai memangkas suku bunga, jika tidak, risiko krisis makro akan meningkat.
Hanya beberapa menit setelah berita Bank Sentral Eropa menurunkan suku bunga, BTC bereaksi dengan kenaikan langsung yang mendorongnya naik dengan prosentase yang cukup besar.
Siap-Siap, Bitcoin Diprediksi Naik 358.000%
Sebelumnya, Standard Chartered, kembali menggemparkan dunia kripto dengan prediksi terbarunya. Menurut Standard Chartered harga Bitcoin bisa mencapai USD 500.000 atau setara Rp 8,1 miliar (asumsi kurs Rp 16.294 per dolar AS) sebelum Donald Trump mengakhiri masa jabatan keduanya sebagai Presiden Amerika Serikat.
Melansir dari Coinmarketcap, Jumat (6/6/2025), prediksi berani ini muncul setelah Bitcoin menembus angka USD 111.000 atau setara Rp 1,8 miliar, yang membuat sentimen pasar kembali bergairah. Banyak analis mulai berspekulasi tentang potensi lonjakan harga ke depan, dan Standard Chartered termasuk yang paling optimis.
Menurut perhitungan Standard Chartered, jika Donald Trump benar-benar terpilih kembali dan dilantik pada 20 Januari 2025, maka masa jabatannya akan berlangsung hingga 20 Januari 2029. Dalam rentang waktu empat tahun tersebut, bank ini memperkirakan harga Bitcoin bisa naik hingga lebih dari 358.000%, mencapai setengah juta dolar AS per BTC.
Kepala Riset Aset Digital Global di Standard Chartered, Geoffrey Kendrick menjelaskan dorongan terbesar terhadap lonjakan harga ini datang dari minat institusional yang terus meningkat.
“Data 13F dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS mendukung tesis inti kami bahwa Bitcoin akan mencapai USD 500.000 sebelum Trump meninggalkan jabatannya. Bitcoin menarik banyak pemain institusional.” Geoffrey Kendrick.
Apa Itu Data 13F dan Mengapa Penting?
Formulir 13F merupakan laporan triwulanan yang diwajibkan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) bagi investor institusional yang mengelola aset dalam jumlah besar. Formulir ini memberikan gambaran tentang apa saja yang dimiliki oleh para "big player" di pasar modal.
“Data 13F triwulanan adalah ujian terbaik dari tesis kami bahwa BTC akan menarik tipe pembeli institusional baru saat pasar semakin matang, membantu harga mencapai level target USD 500.000 kami,” jelasnya.
Artinya, masuknya institusi ke dalam pasar Bitcoin seperti yang tercermin di laporan tersebut dapat mempercepat pertumbuhan nilai aset digital ini.