Amazon dan Walmart Siap Luncurkan Stablecoin, Persaingan Pembayaran Digital Makin Ketat?

17 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Dua raksasa ritel asal Amerika Serikat (AS), Amazon dan Walmart, dikabarkan tengah menjajaki peluncuran stablecoin mereka sendiri. Jika terealisasi, langkah ini bisa menjadi gebrakan baru dalam sistem pembayaran digital sekaligus memangkas biaya transaksi yang selama ini membebani perusahaan.

Mengutip cryptopotato, Sabtu (14/6/2025), baik Amazon maupun Walmart sedang mempertimbangkan dua opsi:

  1. Menciptakan stablecoin merek sendiri
  2. Menggunakan stablecoin dari pihak luar lewat pembentukan konsorsium antar-pengecer.

Amazon disebut masih berada di tahap awal pembicaraan. Perusahaan sedang mengevaluasi kemungkinan menghadirkan token digital internal yang bisa digunakan langsung untuk belanja di platformnya.

Sementara itu, Walmart juga menjajaki ide serupa dan bahkan telah melobi adanya perubahan regulasi agar pembayaran digital lebih mendukung inovasi.

Jika menggunakan stablecoin, perusahaan bisa menghindari biaya transaksi kartu kredit yang saat ini berkisar 1–3% per transaksi. Dengan volume transaksi miliaran dolar, efisiensi dari stablecoin bisa berarti penghematan besar, di samping keunggulan lain seperti waktu pemrosesan yang jauh lebih cepat—bahkan instan dibandingkan 1–3 hari pada sistem pembayaran konvensional.

Shopify Sudah Mulai Duluan

Langkah Amazon dan Walmart ini mengikuti jejak Shopify yang sudah lebih dulu mengintegrasikan pembayaran menggunakan USD Coin (USDC) di jaringannya lewat platform Layer-2 milik Coinbase, yakni Base. Fitur ini akan resmi diluncurkan akhir tahun ini melalui Shopify Payments dan Shop Pay, dengan keuntungan tambahan seperti cashback 1% untuk konsumen.

Masih Tunggu Payung Hukum

Kendati menjanjikan, rencana penggunaan stablecoin ini masih tergantung pada kepastian regulasi. Pemerintah AS saat ini sedang membahas RUU bernama GENIUS Act yang akan menjadi kerangka hukum untuk penggunaan aset digital termasuk stablecoin. RUU tersebut dijadwalkan akan masuk tahap pemungutan suara di Senat pada 17 Juni mendatang.

Sejumlah asosiasi perdagangan ritel seperti Merchants Payments Coalition juga ikut mendorong regulasi ini disahkan, karena dinilai bisa menghadirkan alternatif pembayaran yang lebih terjangkau sekaligus menantang dominasi Visa dan Mastercard.

Bank-Bank Besar Juga Ikut Bergerak

Tak hanya sektor ritel, beberapa bank besar AS seperti JPMorgan Chase, Bank of America, Citigroup, dan Wells Fargo juga dilaporkan tengah berdiskusi untuk membuat stablecoin lewat proyek patungan.

Seperti apa kelanjutannya perang sistem pembayaran ini, kita tunggu saja.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |