93% Investor Bitcoin Cuan, Meski Harga BTC Tertahan di Zona Konsolidasi

2 months ago 33

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin (BTC) masih menunjukkan kekuatan di tengah koreksi jangka pendek yang melanda pasar kripto. Berdasarkan data platform analitik blockchain IntoTheBlock, lebih dari 93% pemegang Bitcoin saat ini berada dalam posisi “In the Money” alias sedang menikmati keuntungan.

Mengutip U.Today, Senin (7/7/2025), tak hanya itu, dominasi Bitcoin terhadap pasar kripto secara keseluruhan juga meningkat pesat hingga menyentuh angka 64%, menurut CoinMarketCap. Metrik ini menggambarkan proporsi kapitalisasi pasar Bitcoin dibandingkan total kapitalisasi seluruh aset kripto yang beredar.

Peningkatan dominasi ini menandakan bahwa BTC mengalami penurunan yang lebih kecil atau bahkan kenaikan harga, dibandingkan aset kripto lainnya (altcoin). Fenomena ini sekaligus mencerminkan pergeseran sentimen investor ke arah Bitcoin sebagai aset yang dianggap lebih aman di tengah volatilitas pasar.

Namun di sisi lain, permintaan terhadap Bitcoin justru tercatat mengalami kontraksi. Data dari CryptoQuant menunjukkan bahwa dalam 30 hari terakhir, terjadi penurunan permintaan bersih sebesar 895.000 BTC. Penurunan ini cenderung menahan efek bullish yang biasanya didorong oleh pembelian institusional.

Meskipun aksi akumulasi oleh investor besar—seperti perusahaan Strategy (MicroStrategy)—masih berlangsung, pertumbuhan permintaan tidak cukup untuk mengangkat harga secara signifikan.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Bitcoin Terjebak di Persimpangan Tren

Kondisi pasar global juga menunjukkan sinyal kontras. Di saat indeks saham AS seperti S&P 500 dan Nasdaq Composite mencetak rekor tertinggi pada penutupan Jumat lalu, Bitcoin justru belum mampu mengikuti reli tersebut.

Selama paruh pertama tahun 2025, harga BTC memang sudah naik sekitar 15%. Namun, angka ini masih jauh dari ekspektasi pelaku pasar yang terbiasa melihat lonjakan besar dalam dunia kripto. Salah satu alasan yang mungkin adalah menurunnya antusiasme investor ritel, sehingga pergerakan harga lebih banyak didorong oleh aksi para "paus" atau pemegang besar.

Per hari ini, Bitcoin diperdagangkan di kisaran USD 108.081. Dari sisi teknikal, grafik mingguan menunjukkan kecenderungan netral. Jika tidak ada pemicu baru dalam waktu dekat, Bitcoin kemungkinan besar akan bergerak datar dalam kisaran sempit USD 107.000 hingga USD 110.000.

Dua Bandar Bitcoin Bangkit Setelah 14 Tahun

Sebelumnya, pasar aset digital global mengalami sedikit koreksi pada hari Jumat (4/7/2025), ketika harga Bitcoin gagal mempertahankan level USD 109.000. Di tengah penurunan ini, data on-chain mengungkap bahwa dua dompet Bitcoin yang telah lama tidak aktif kembali aktif dan memindahkan total 20.000 BTC, atau sekitar USD 2,18 miliar setara Rp 35,3 triliun (asumsi kurs Rp 16.189 per USD).

Menurut data dari Lookonchain, dompet pertama (12tLs9c9Rs) membeli 10.000 BTC pada April 2011 saat harga Bitcoin hanya USD 0,78. Dengan investasi awal hanya USD 7.805 atau sekitar Rp 126,4 juta, nilai kepemilikannya kini melonjak menjadi lebih dari Rp 17,6 triliun.

Tak lama kemudian, dompet kedua (1KbrSKrT3Ge) juga memindahkan 10.000 BTC, menjadikan total transaksi pagi itu mencapai USD 2,18 miliar.

“14 tahun lalu, BTC hanya bernilai USD 0,78 — ini adalah keuntungan 140.000 kali lipat yang mencengangkan,” tulis Lookonchain melalui akun resminya di X.

Namun, hingga kini belum dipastikan apakah kedua dompet tersebut dimiliki oleh orang atau entitas yang sama.

Bitcoin Mendekati Rekor Baru, Tapi Pasar Masih Dihantui Ketidakpastian

Melansir Cryptopoliyan News, Sabtu (5/7/2025), harga Bitcoin saat ini tercatat meningkat 89% dalam setahun terakhir dan naik lebih dari 3% dalam 30 hari terakhir. Hingga waktu berita ini ditulis, BTC diperdagangkan di kisaran USD 108.895 — hanya beberapa langkah lagi dari rekor tertinggi sepanjang masa sebesar USD 112.000.

Namun demikian, pergerakan pasar masih menunjukkan keraguan. Meskipun dana ETF Bitcoin di AS terus mengakumulasi BTC dan beberapa perusahaan besar memasukkan Bitcoin ke dalam neraca keuangan mereka, pasar belum sepenuhnya menunjukkan arah yang tegas antara momentum bullish dan kehati-hatian makroekonomi.

Volume perdagangan kripto global dalam 24 jam terakhir mencapai USD 109,4 miliar, sedangkan kapitalisasi pasar total berada di angka USD 3,35 triliun. Di sisi lain, pasar stablecoin masih mendominasi dengan total kapitalisasi USD 264,4 miliar, di mana USDT milik Tether memimpin dengan USD 158,4 miliar.

Pekan Kripto di Kongres AS: GOP Dorong 3 RUU Krusial

Aksi transfer dua whale Bitcoin ini bertepatan dengan momen penting di AS. Kongres tengah bersiap menghadapi “Crypto Week”, rangkaian sidang yang dijadwalkan berlangsung pada 14–18 Juli, di mana tiga rancangan undang-undang utama akan dibahas — masing-masing berpotensi merevolusi lanskap regulasi aset digital di Amerika Serikat.

Ketiga RUU tersebut adalah CLARITY Act (struktur pasar kripto), Anti-CBDC Surveillance State Act (penolakan mata uang digital bank sentral), dan GENIUS Act yang telah disahkan di Senat dan mengatur kerangka regulasi untuk stablecoin. Ketiganya diusung oleh kubu Partai Republik (Grand Old Party/GOP)

“House Republicans mengambil langkah tegas untuk mewujudkan agenda aset digital dan kripto dari Presiden Trump secara penuh,” ujar Ketua DPR AS, Mike Johnson, dalam pernyataannya. Langkah ini mencerminkan dorongan legislatif paling agresif dari GOP untuk menjadikan AS sebagai pemimpin dunia dalam regulasi aset digital.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |