Liputan6.com, Jakarta Keterbatasan lahan menjadi tantangan utama bagi pemilik rumah tipe 36 atau 45 dalam menciptakan hunian yang fungsional dan nyaman. Salah satu solusi inovatif yang semakin populer adalah pembangunan mezzanine, sebuah lantai tambahan setengah tingkat yang dirancang untuk mengoptimalkan ruang vertikal. Konsep ini tidak hanya memberikan fungsi ruang ekstra, tetapi juga mampu menghadirkan sentuhan modern dan estetis pada desain rumah minimalis.
Mezzanine memungkinkan penambahan area fungsional seperti kamar tidur, ruang kerja, atau area santai tanpa perlu memperluas bangunan secara horizontal. Pendekatan ini sangat efektif untuk memaksimalkan setiap inci ruang yang tersedia, menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang menginginkan efisiensi dan fleksibilitas dalam penggunaan hunian.
Membangun mezzanine seringkali diidentikkan dengan biaya besar, namun dengan perencanaan yang tepat dan strategi hemat biaya, impian memiliki ruang tambahan ini dapat terwujud. Artikel ini akan mengulas tujuh cara membangun mezzanine di rumah tipe 36 atau 45 agar tidak memakan banyak biaya, mulai dari perencanaan hingga pemilihan material dan pengerjaan.
Lantas bagaimana cara membangun mezzanine di rumah tipe 36 atau 45 biar tidak makan biaya banyak? Melansir dari berbagai sumber, Senin (4/8), simak ulasan informasinya berikut ini.
1. Perencanaan dan Desain Awal yang Matang
Langkah pertama yang krusial dalam membangun mezzanine hemat biaya adalah perencanaan dan desain awal yang komprehensif. Menentukan fungsi spesifik mezzanine, apakah sebagai kamar tidur tambahan, ruang kerja, area santai, atau penyimpanan, akan menjadi fondasi bagi seluruh proses pembangunan. Perencanaan yang matang ini akan membantu menghindari kesalahan yang berpotensi menimbulkan biaya tambahan di kemudian hari.
Mezzanine merupakan lantai setengah tingkat yang dirancang tanpa menutup seluruh ruang di bawahnya, menjadikannya populer dalam desain rumah minimalis. Konsep ini efektif dalam memanfaatkan tinggi ruang, memberikan tampilan modern dan estetis, serta menambah fungsi ruang tanpa perlu memperluas bangunan secara horizontal.
Fleksibilitas penggunaan ruang menjadi salah satu keunggulan utama mezzanine. Pemilihan fungsi yang jelas di awal akan memandu desain dan material yang dibutuhkan, sehingga anggaran dapat dialokasikan secara efisien.
2. Pertimbangkan Tinggi Plafon dan Luas Ruangan
Ketinggian plafon merupakan faktor esensial yang harus diperhatikan sebelum membangun mezzanine. Idealnya, tinggi plafon rumah minimal adalah 4,4 meter hingga 5 meter agar mezzanine tidak terasa sempit dan ruang di bawahnya tetap nyaman digunakan. Tinggi plafon yang memadai akan memastikan ruang gerak yang leluasa baik di area mezzanine maupun di bawahnya.
Dengan tinggi plafon sekitar 4,5 meter, ruang mezzanine di bagian atas dan bawah dapat memiliki tinggi bersih sekitar 2 meter. Ketinggian ini cukup nyaman untuk orang dewasa dengan tinggi rata-rata 160 cm. Selain tinggi plafon, luas mezzanine juga perlu diperhatikan. Sebaiknya, luas mezzanine tidak melebihi sepertiga area ruangan di bawahnya. Pembatasan luas ini penting agar ruangan tidak terasa sumpek dan sirkulasi udara tetap terjaga dengan baik.
3. Pemilihan Material yang Hemat Biaya dan Kuat
Untuk menekan biaya pembangunan mezzanine, pemilihan material yang kokoh namun terjangkau menjadi kunci. Baja ringan dan kayu merupakan dua pilihan populer yang sering digunakan. Baja ringan memiliki keunggulan bobot yang ringan namun kuat. Selain itu, baja ringan juga mudah dipasang dan mampu menahan beban berat. Untuk estimasi harga, baja ringan dibanderol sekitar Rp800.000 – Rp1.200.000 per m² untuk strukturnya.
Di sisi lain, kayu menawarkan tampilan yang elegan dan hangat. Untuk struktur, bisa menggunakan kayu usuk, kaso, atau papan. Sementara itu, untuk alas lantai, multiplek dengan ketebalan minimal 1,8 cm hingga 2 cm dianggap cukup kuat dan ekonomis.
Selain itu, besi hollow atau besi kotak ukuran 4x6 cm dengan ketebalan 2 mm direkomendasikan untuk rangka yang kokoh. Untuk keamanan, terutama jika ada anak-anak, pagar pengaman dari besi hollow sangat penting, dengan biaya sekitar Rp 200.000 per meter.
4. Pengerjaan Sendiri (DIY) untuk Pekerjaan Non-Teknis
Menghemat biaya tenaga kerja dapat dilakukan dengan mengerjakan sendiri beberapa pekerjaan non-teknis. Tugas-tugas seperti penggalian tanah, pembersihan lahan, atau pengecatan adalah contoh pekerjaan yang dapat dilakukan secara swadaya. Keterlibatan pemilik dalam pekerjaan non-struktural ini dapat secara signifikan mengurangi biaya upah tenaga kerja.
Untuk pekerjaan struktural, apabila mezzanine hanya akan digunakan sebagai tempat tidur dan tidak memerlukan perhitungan beban yang kompleks, Anda bisa mendesain sendiri. Setelah desain selesai, rancangan tersebut dapat dibawa ke tukang las untuk perakitan rangka.
Namun, penting untuk diingat bahwa untuk struktur yang lebih kompleks atau yang dirancang untuk menahan beban berat, sangat disarankan untuk menggunakan jasa profesional. Hal ini untuk memastikan keamanan dan kekuatan struktur mezzanine, meskipun mungkin memerlukan investasi biaya yang lebih besar di awal.
5. Optimalkan Pencahayaan dan Sirkulasi Udara
Mezzanine yang fungsional dan nyaman harus didukung oleh pencahayaan alami dan sirkulasi udara yang optimal. Konsep terbuka pada mezzanine dapat secara efektif meningkatkan pencahayaan alami, menciptakan hubungan visual yang harmonis antara lantai mezzanine dan lantai utama. Penempatan jendela yang memadai atau penambahan jendela atau boven pada salah satu sisi mezzanine sangat dianjurkan untuk memaksimalkan masuknya cahaya.
Jika pencahayaan alami masih dirasa kurang, penambahan lampu atau kipas angin dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kenyamanan saat beraktivitas di area mezzanine. Sirkulasi udara yang baik juga krusial untuk menghindari kesan pengap dan menjaga kualitas udara di dalam ruangan. Dengan demikian, mezzanine tidak hanya berfungsi sebagai ruang tambahan, tetapi juga menjadi area yang nyaman dan sehat.
6. Desain Tangga yang Efisien dan Aman
Tangga merupakan elemen penting untuk akses menuju mezzanine, dan desainnya harus mempertimbangkan efisiensi ruang serta keamanan. Untuk rumah kecil seperti tipe 36 atau 45, tangga spiral atau tangga multifungsi dengan laci penyimpanan di bawahnya adalah pilihan yang sangat hemat ruang. Desain tangga multifungsi ini tidak hanya sebagai akses, tetapi Anda juga bisa menambahkan area penyimpanan.
Kenyamanan dan keamanan pengguna tangga juga harus menjadi prioritas. Anda sebaiknya membuat tinggi anak tangga tidak melebihi 17 cm. Hal itu bertujuan agar nyaman ketika dinaiki. Untuk material tangga dapat bervariasi, mulai dari besi yang memberikan kesan industrial hingga kayu yang menawarkan nuansa hangat dan alami.
Biaya pembuatan tangga minimalis dapat diperkirakan sekitar Rp 300.000 per meter. Dengan memilih desain yang efisien dan material yang tepat, tangga mezzanine dapat menjadi bagian integral dari desain interior yang fungsional dan estetik, tanpa membebani anggaran secara berlebihan.
7. Pertimbangkan Sistem Borongan dan Material Lokal
Untuk mengontrol anggaran pembangunan mezzanine secara efektif, mempertimbangkan sistem borongan penuh dapat menjadi strategi yang cerdas. Mengontrak tukang dengan sistem borongan yang sudah termasuk material dan jasa seringkali lebih ekonomis dibandingkan dengan sistem upah harian. Pendekatan ini juga membantu dalam mengontrol anggaran karena harga sudah ditentukan di awal.
Selain itu, prioritas penggunaan material bangunan yang mudah didapatkan di daerah sekitar juga sangat dianjurkan. Material lokal seperti batu bata merah, kayu, atau bambu umumnya memiliki harga yang lebih terjangkau. Penggunaan material lokal tidak hanya mengurangi biaya pembelian, tetapi juga secara signifikan memangkas biaya transportasi, yang seringkali menjadi komponen biaya tersembunyi dalam proyek pembangunan.
Dengan memadukan sistem borongan dan pemanfaatan material lokal, Anda dapat membangun mezzanine impian di rumah tipe 36 atau 45 dengan biaya yang lebih terkontrol. Strategi ini memungkinkan Anda untuk mendapatkan hasil yang optimal tanpa harus mengorbankan kualitas atau melebihi anggaran yang telah ditetapkan.
People Also Ask
1. Apa itu mezzanine?
Jawaban: Mezzanine adalah lantai tambahan setengah tingkat yang dibangun di antara lantai dasar dan plafon, berfungsi untuk memaksimalkan ruang vertikal dalam rumah.
2. Berapa tinggi plafon ideal untuk mezzanine?
Jawaban: Tinggi plafon ideal untuk mezzanine adalah minimal 4,4 meter hingga 5 meter agar tidak terasa sempit dan ruang di bawahnya tetap nyaman.
3. Material apa yang direkomendasikan untuk membangun mezzanine dengan hemat biaya?
Jawaban: Material yang direkomendasikan termasuk baja ringan, kayu (usuk, kaso, papan), multiplek (minimal 1,8 cm), dan besi hollow (4x6 cm ketebalan 2 mm).
4. Bisakah saya membangun mezzanine sendiri untuk menghemat biaya?
Jawaban: Anda dapat melakukan pekerjaan non-teknis seperti penggalian atau pengecatan sendiri, dan mendesain rangka untuk dirakit tukang las, namun untuk struktur kompleks disarankan profesional.
5. Bagaimana cara memastikan pencahayaan dan sirkulasi udara yang baik di mezzanine?
Jawaban: Optimalkan pencahayaan alami dengan konsep terbuka dan penempatan jendela, serta pastikan sirkulasi udara yang baik untuk menghindari kesan pengap.