10 Negara Ini Kemerdekaannya Cuma Sebentar, Ada yang Cuma Bertahan Sehari

1 month ago 26

Liputan6.com, Jakarta Sejarah dunia mencatat bahwa tidak semua proklamasi kemerdekaan berakhir dengan berdirinya sebuah negara yang berdaulat dalam jangka panjang. Beberapa entitas politik justru memiliki masa kemerdekaan yang sangat singkat, bahkan hanya dalam hitungan hari. Fenomena ini seringkali disebabkan oleh berbagai faktor kompleks, mulai dari intervensi kekuatan asing hingga konflik internal yang tak terselesaikan.

Dari Eropa, Asia, hingga Afrika, terdapat kisah-kisah tentang Negara yang Kemerdekaannya Cuma Sebentar yang menarik untuk disimak. Negara-negara ini, meskipun berumur pendek, meninggalkan jejak penting dalam narasi sejarah regional dan global. Mereka menunjukkan betapa rapuhnya kedaulatan di tengah gejolak politik dan militer pada masanya.

Artikel Liputan6.com ini akan mengulas beberapa contoh negara yang mengalami periode kemerdekaan yang sangat singkat. Menelusuri latar belakang terbentuknya, periode berdirinya, dan alasan mengapa kemerdekaan mereka tidak dapat bertahan lama, memberikan gambaran mendalam tentang dinamika geopolitik di masa lalu.

1. Kerajaan Lithuania

Setelah Perjanjian Brest-Litovsk pada tahun 1918, Jerman diberikan kendali atas Lithuania. Pemerintah setempat, melalui Taryba (Dewan Lithuania), berupaya keras untuk mempertahankan status mereka sebagai negara merdeka, meskipun Jerman memiliki keinginan untuk menggabungkan Lithuania dan Prusia menjadi satu negara yang lebih besar.

Sebagai langkah strategis, Taryba memilih Duke Wilhelm von Urach sebagai raja Lithuania dan membentuk monarki konstitusional. Keputusan ini diambil dengan harapan dapat mengamankan kedaulatan Lithuania di tengah tekanan kekuatan besar.

Namun, Jerman keberatan dengan pilihan pemimpin Lithuania, menyatakan bahwa negara tersebut tidak memiliki hak untuk memilih pemimpinnya sendiri. Penolakan ini menunjukkan dominasi Jerman terhadap urusan internal Lithuania.

Pada 2 November 1918, Taryba terpaksa menarik undangan mereka kepada Duke of Urach dan membubarkan pemerintahan, yang secara efektif mengakhiri monarki dan masa kemerdekaan singkat Kerajaan Lithuania.

2. Republik Formosa

Sebagai akibat dari Perang Sino-Jepang pertama dan Perjanjian Shimonoseki, Jepang diberikan kendali atas Taiwan, yang memicu kemarahan besar di kalangan penduduk pulau tersebut. Mereka tidak menerima keputusan ini dan bertekad untuk mempertahankan kemerdekaan.

Pada Mei 1895, penduduk Taiwan mengumumkan kemerdekaan dari Jepang dan menamai negara baru mereka Republik Formosa. Proklamasi ini adalah bentuk perlawanan langsung terhadap pendudukan asing.

Namun, dukungan internasional untuk Republik Formosa tidak pernah terwujud. Kurangnya pengakuan dari negara-negara lain membuat posisi mereka sangat rentan di panggung global.

Militer Jepang berhasil mengalahkan penduduk Formosa dalam hitungan bulan, sehingga mengakhiri Republik Formosa pada 21 Oktober 1895, hanya beberapa bulan setelah proklamasinya.

3. Pemerintahan Sementara Hawaii

Setelah sekitar 100 tahun hidup di bawah monarki, perlawanan terhadap takhta di Hawaii memuncak selama pemerintahan Raja David Kalakaua. Ketidakpuasan rakyat terhadap sistem monarki semakin meningkat.

Ketika Raja Kalakaua meninggal pada tahun 1891, saudarinya Lili'uokalani menggantikannya sebagai ratu. Namun, masa pemerintahannya singkat karena ia digulingkan dalam sebuah kudeta pada tahun 1893.

Sebuah pemerintahan baru, yang dikenal sebagai Pemerintahan Sementara Hawaii, kemudian dibentuk. Pemerintahan ini berupaya untuk menstabilkan situasi politik di pulau tersebut.

Pada tahun 1894, pemerintahan sementara ini bertransformasi menjadi Republik Hawaii, dengan Sanford B. Dole sebagai presidennya, sebelum akhirnya dianeksasi oleh Amerika Serikat.

4. Republik Ezo

Pada akhir Perang Boshin tahun 1868, di mana Keshogunan Tokugawa dikalahkan, sebagian tentara menolak menyerah dan melarikan diri ke Pulau Ezo, yang sekarang dikenal sebagai Hokkaido. Mereka bertekad untuk melanjutkan perlawanan.

Kelompok ini kemudian menyatakan Pulau Ezo sebagai negara berdaulat, sebuah upaya untuk mendirikan entitas politik independen yang terpisah dari pemerintahan Meiji yang baru.

Namun, negara yang baru terbentuk itu akhirnya dikalahkan oleh pemerintah Meiji di Jepang. Kekuatan militer pemerintah pusat terlalu besar untuk dihadapi oleh para pemberontak.

Enomoto Takeaki, pemimpin pemberontakan, menjalani hukuman empat tahun penjara akibat usahanya memerdekakan diri, menandai berakhirnya Republik Ezo pada Juni 1869.

5. Republik Amerika Serikat Belgia

Setelah sejumlah reformasi oleh Kaisar Romawi Suci Joseph II diberlakukan di Provinsi Belgia Republik Belanda Austria, sekelompok masyarakat lokal bangkit dalam revolusi tahun 1789. Mereka menuntut perubahan dan otonomi.

Mereka menyatakan diri sebagai negara berdaulat yang dikenal sebagai Republik Amerika Serikat dari Belgia pada Januari 1790. Ini adalah upaya untuk memisahkan diri dari kekuasaan Habsburg.

Namun, negara tersebut berantakan karena pertikaian internal yang parah di antara faksi-faksi yang berbeda. Konflik ini melemahkan fondasi negara yang baru terbentuk.

Pada akhirnya, Republik Amerika Serikat Belgia ditaklukkan oleh Kaisar Romawi Suci Leopold II pada Desember 1790, mengakhiri kiprah negara berumur pendek ini.

6. Azawad

Meskipun tidak pernah diakui secara resmi oleh negara lain, masyarakat Mali utara, sebuah negara di bagian barat laut Afrika, memberontak melawan pemerintah. Mereka menyatakan tanah mereka sebagai negara Islam berdaulat pada April 2012.

Dimulai pada April 2012, pertempuran berlangsung beberapa bulan. Pemberontak berhasil menguasai beberapa wilayah penting dalam upaya mereka mendirikan negara.

Namun, pemberontak akhirnya kehabisan benteng terakhir mereka, Kota Ansogo. Kekuatan militer pemerintah Mali berhasil membalikkan keadaan.

Sejak saat itu, pemberontak, yang dikenal dengan akronim MLNA, sepakat melakukan perundingan dengan pemerintah Mali mengenai kemerdekaan mereka. Namun, keinginan kemerdekaan Azawad akhirnya sia-sia karena sebagian besar masyarakat internasional menolak klaim kemerdekaan itu.

7. Republik Armenia Pegunungan

Setelah dikalahkan oleh tentara Turki dalam Perang Turki-Armenia, pemerintah Armenia dipaksa bergabung dengan Soviet Rusia. Ini adalah pukulan telak bagi kedaulatan Armenia.

Namun, Soviet kemudian memutuskan menyerahkan sebagian wilayah Armenia ke Azerbaijan, yang membuat penduduk setempat marah besar. Keputusan ini memicu gelombang protes dan perlawanan.

Pada awal tahun 1921, mereka memberontak melawan Soviet, menyatakan kemerdekaan pada 26 April, dan berhasil menguasai Ibu Kota Yerevan serta daerah sekitarnya. Ini adalah momen singkat kemenangan bagi para pemberontak.

Namun, keberhasilan mereka tidak bertahan lama ketika tentara Soviet tiba dan melumpuhkan pemberontak yang dikenal sebagai Federasi Revolusioner Armenia. Negara baru The Republic Of Mountainous Armenia akhirnya harus layu di bawah pendudukan Soviet pada Juli 1921.

8. Carpatho-Ukraina

Dibentuk dari ujung barat daya Ukraina, Carpatho-Ukraina mengumumkan kemerdekaannya pada 15 Maret 1939. Proklamasi ini dilakukan di tengah gejolak politik Eropa menjelang Perang Dunia II.

Dalam satu hari, mereka berhasil merancang sebuah bendera dan segel resmi, serta mengumumkan lagu kebangsaan. Kecepatan ini menunjukkan tekad kuat untuk membangun identitas negara.

Namun, seperti Hitler dan Nazi, para pemimpin Hungaria, tetangga dari Carpatho-Ukraina, memiliki pemikiran untuk melakukan ekspansi terhadap negara baru itu. Ambisi teritorial ini menjadi ancaman serius.

Para anggota pemerintahan Carpatho-Ukraina akhirnya melarikan diri, yang diikuti dengan pembubaran negara tersebut hanya sehari setelah proklamasi kemerdekaan, menjadikannya salah satu negara dengan masa kemerdekaan terpendek dalam sejarah.

9. Tanganyika

Tanganyika sudah ada sejak abad ke-10, namun "dijajah" oleh Jerman pada 1880-an dan secara resmi menjadi protektorat pada 1891. Jerman secara resmi mengambil alih negara tersebut, diikuti oleh Inggris setelah Perang Dunia I.

Saat Perang Dunia I berakhir, Inggris menguasai negara tersebut dan menyebutnya wilayah Tanganyika pada 1920. Akhirnya, pada 1962, Inggris memberikan kemerdekaan kepada Tanganyika, mengakhiri masa kolonialisme yang panjang.

Namun, republik baru tersebut tidak bertahan lama sebagai entitas independen. Pemerintah memutuskan untuk bergabung dengan Zanzibar.

Penggabungan ini membentuk negara yang dikenal sebagai Tanzania pada 26 April 1964, mengakhiri nama Tanganyika sebagai negara berdaulat.

10. Republik Demokratik Yaman

Perang saudara pecah di Yaman antara negara bagian utara dan selatan ketika mantan Wakil Presiden Republik Yaman Ali Salim al-Beidh melarikan diri ke Kota Aden pada Agustus 1993. Ketegangan politik yang sudah ada sebelumnya akhirnya meledak menjadi konflik bersenjata.

Paska pertempuran meletus pada April 1994, perwakilan negara-negara bagian selatan menyatakan memisahkan diri dengan membentuk Republik Demokratik Yaman. Nama negara baru ini mirip dengan Republik Demokratik Rakyat Yaman, negara berusia 23 tahun di bagian selatan Yaman.

Perang sipil ini berlangsung sekitar sebulan, dengan pertempuran sengit antara pasukan utara dan selatan. Kedua belah pihak berjuang untuk menguasai wilayah dan menentukan masa depan negara.

Perang sipil akhirnya berakhir setelah pasukan utara menghancurkan perlawanan selatan pada 7 Juli 1994, dan secara efektif mengakhiri pemberontakan serta Republik Demokratik Yaman yang berumur pendek.

People Also Ask negara yang kemerdekaannya cuma sebentar

1. Negara apa saja yang memiliki masa kemerdekaan terpendek?

Jawaban: Beberapa negara dengan masa kemerdekaan terpendek antara lain Kerajaan Lithuania, Republik Formosa, Republik Ezo, Republik Amerika Serikat Belgia, Azawad, Republik Armenia Pegunungan, Carpatho-Ukraina, Tanganyika, dan Republik Demokratik Yaman.

2. Mengapa Kerajaan Lithuania hanya bertahan sebentar?

Jawaban: Kerajaan Lithuania berumur pendek karena Jerman keberatan dengan pilihan raja mereka dan Taryba terpaksa membubarkan pemerintahan pada 2 November 1918.

3. Apa yang menyebabkan berakhirnya Republik Formosa?

Jawaban: Republik Formosa berakhir karena tidak mendapatkan dukungan internasional dan militer Jepang berhasil mengalahkan penduduk Formosa dalam hitungan bulan pada tahun 1895.

4. Berapa lama kemerdekaan Carpatho-Ukraina bertahan?

Jawaban: Carpatho-Ukraina hanya bertahan satu hari, dari 15 Maret 1939 hingga 16 Maret 1939, sebelum dibubarkan akibat ancaman ekspansi dari Hungaria.

5. Bagaimana Azawad mengakhiri klaim kemerdekaannya?

Jawaban: Klaim kemerdekaan Azawad berakhir setelah pemberontak kehilangan benteng terakhir mereka dan sebagian besar masyarakat internasional menolak klaim tersebut, memaksa mereka untuk berunding dengan pemerintah Mali.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |