Penambangan Kripto Ilegal Bikin Malaysia Rugi Rp 18, 41 Triliun, Ini Modusnya

3 days ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Malaysia menghadapi masalah besar terkait penambangan kripto ilegal. Aktivitas ini membuat negara tersebut mengalami kerugian energi hingga USD 1,1 miliar atau sekitar Rp 18, 41 triliun (Kurs dolar Rp 16.738). Kerugian itu berasal dari pencurian listrik yang dilakukan ribuan fasilitas penambangan kripto yang beroperasi tanpa izin.

Tenaga Nasional Berhad (TNB) menemukan pola pencurian listrik ini berlangsung sejak 2020 hingga Agustus tahun ini. Dikutip dari coinmarketcap, Kamis (20/11/2025), selama penelusuran, perusahaan listrik negara itu mengidentifikasi hampir 14.000 lokasi penambangan kripto ilegal di berbagai wilayah Malaysia.

Para pelaku menggunakan beragam modus untuk mengelabui sistem pemantauan listrik. Mulai dari memodifikasi meteran listrik agar mencatat pemakaian lebih rendah, hingga membuat sambungan langsung ke jaringan listrik tanpa melalui pengukuran resmi.

Ada pula yang menggunakan rumah tinggal maupun ruko sebagai kedok agar aktivitas terlihat normal.

Tingginya konsumsi listrik yang dibutuhkan untuk menambang aset kripto menjadi alasan utama para pelaku memilih mencuri listrik. Proses penambangan yang memerlukan perhitungan matematis kompleks membuat konsumsi energi per transaksi sangat tinggi, bahkan setara kebutuhan listrik rumah tangga selama berminggu-minggu.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Lakukan Penggerebekan ke Tambang Kripto

Untuk menekan kerugian miliaran dolar tersebut, pemerintah Malaysia melakukan operasi besar-besaran. Berbagai lembaga digabungkan dalam satuan tugas khusus, termasuk TNB, kepolisian, regulator telekomunikasi, hingga lembaga antikorupsi.

Serangkaian penggerebekan berhasil membongkar metode pencurian yang semakin canggih. Ribuan perangkat penambangan berhasil disita, jaringan pelaku kejahatan ditangkap, dan teknologi pemantauan baru mulai diterapkan untuk memperkuat pengawasan.

Fenomena ini juga menjadi perhatian bagi investor aset kripto yang beroperasi secara legal. Penambangan ilegal bukan hanya merugikan negara, tetapi juga mencoreng reputasi industri kripto global.

Selain itu, penggunaan perangkat lama yang tidak efisien membuat dampak lingkungannya lebih besar.

Kasus Malaysia diperkirakan akan memengaruhi arah regulasi kripto di banyak negara. Tren pengawasan yang lebih ketat, pelaporan penggunaan energi, serta kerja sama internasional diprediksi menjadi standar baru dalam pengelolaan industri kripto.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |