Mengungkap Beda Telur Ular dan Telur Biawak, Identifikasi dan Ciri Khasnya

2 weeks ago 17

Liputan6.com, Jakarta Menemukan telur reptil di sekitar rumah atau lingkungan alam bisa menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran. Penting untuk dapat membedakan antara telur ular dan telur biawak, mengingat kedua jenis reptil ini seringkali ditemukan di habitat yang sama. Identifikasi yang tepat akan membantu dalam menentukan tindakan selanjutnya, baik untuk keselamatan maupun untuk pelestarian.

Perbedaan mendasar antara telur ular dan telur biawak tidak hanya terletak pada bentuk atau ukurannya, tetapi juga pada tekstur cangkang, jumlah telur yang dihasilkan, hingga perilaku induknya. Pengetahuan ini menjadi krusial, terutama saat musim penetasan tiba, yang umumnya terjadi pada periode tertentu dalam setahun. Dengan memahami ciri-ciri spesifik ini, masyarakat dapat lebih waspada dan bertindak bijak.

Liputan6 akan mengupas tuntas berbagai aspek yang membedakan telur ular dan telur biawak secara menyeluruh. Informasi ini diharapkan dapat menjadi panduan praktis bagi siapa saja yang ingin mengetahui lebih jauh tentang siklus reproduksi kedua reptil tersebut, serta cara mengenali telur-telurnya di alam bebas. Simak ulasan lengkapnya sebagai berikut, Senin (3/11/2025).

1. Perbedaan Bentuk dan Ukuran Telur

Salah satu cara paling mudah untuk mengenali beda telur ular dan telur biawak adalah melalui bentuk dan ukurannya. Telur ular umumnya berbentuk lonjong atau elips, seringkali saling menempel satu sama lain membentuk gerombolan yang lengket. Telur ular kobra, misalnya, memiliki bentuk memanjang yang tidak membulat sempurna seperti telur unggas.

Ukuran telur ular sangat bervariasi tergantung spesiesnya. Telur kobra biasanya berukuran sekitar 3-5 sentimeter, sementara telur piton bisa jauh lebih besar, mencapai 5 hingga 10 sentimeter atau bahkan seukuran telur angsa. Variasi ukuran ini menjadi indikator penting dalam identifikasi awal ketika menemukan telur reptil.

Di sisi lain, telur biawak memiliki bentuk yang lebih spesifik, yaitu lonjong silindris. Ukurannya cenderung lebih kecil dibandingkan beberapa jenis telur ular besar, dengan yang paling besar seukuran telur ayam. Telur biawak juga lebih kecil jika dibandingkan dengan telur buaya yang ukurannya bisa mendekati telur angsa.

2. Tekstur dan Warna Cangkang

Perbedaan signifikan lainnya yang membantu mengidentifikasi beda telur ular dan telur biawak terletak pada tekstur cangkangnya. Telur ular kobra memiliki cangkang yang jauh lebih lembut dan lentur dibandingkan telur unggas. Jika disentuh, permukaannya terasa seperti kulit tipis yang mudah penyok, bukan keras seperti kulit telur ayam.

Secara umum, cangkang telur ular memiliki tekstur yang lunak, kenyal, dan elastis, sehingga tidak mudah pecah saat disentil. Telur piton, misalnya, memiliki tekstur leathery atau seperti karet, yang membedakannya dari telur dengan cangkang keras. Ini adalah ciri khas reptil ovipar yang tidak mengerami telurnya dengan bobot tubuh.

Sementara itu, telur biawak juga mempunyai kulit yang lunak, namun seringkali digambarkan memiliki tekstur yang kasar. Meskipun sama-sama lunak, sentuhan pada telur biawak akan memberikan sensasi yang berbeda dibandingkan dengan kelembutan lentur pada telur ular.

Dari segi warna, telur ular kobra biasanya putih bersih, sedangkan telur biawak yang ditemukan juga sering berwarna putih, meskipun warna telur ular secara umum bisa bervariasi dari putih, coklat, hingga transparan tergantung spesies.

3. Jumlah Telur dan Perilaku Induk

Jumlah telur yang dihasilkan dalam sekali bertelur, atau clutch size, juga menunjukkan beda telur ular dan telur biawak. Ular kobra betina mampu bertelur antara 10 hingga 20 butir, sementara piton betina bisa menghasilkan 10 hingga 25 butir, bahkan piton besar dapat bertelur lebih dari 60 butir. Ciri utama telur ular adalah tidak hanya satu, melainkan bergerombol.

Perilaku induk dalam menjaga telur juga bervariasi. Kebanyakan ular tidak mengerami telurnya dan akan meninggalkannya setelah bertelur. Namun, terdapat pengecualian seperti King Cobra yang dikenal membangun dan menjaga sarangnya, serta ular piton yang sering mengerami telurnya dengan melingkari mereka.

Biawak betina, seperti biawak komodo, dapat memproduksi umumnya 24 telur, bahkan hingga 38 telur dalam satu musim. Biawak air bisa menghasilkan telur lebih dari satu kali dalam setahun, dengan jumlah sekitar 50 telur. Berbeda dengan beberapa jenis ular, biawak umumnya akan menimbun telurnya di tanah atau bagian yang lembap dan meninggalkannya, tidak menjaga telur seperti buaya.

4. Masa Inkubasi dan Lokasi Penetasan

Masa inkubasi dan lokasi penetasan juga menjadi faktor penting dalam memahami beda telur ular dan telur biawak. Telur ular umumnya menetas antara 45 hingga 70 hari, atau rata-rata sekitar dua bulan, meskipun beberapa spesies bisa membutuhkan waktu berbulan-bulan. Telur ular kobra sering menetas di awal musim hujan, yaitu antara bulan Oktober hingga Desember, dengan siklus penetasan November-Januari.

  • Ular kobra cenderung memilih lokasi yang hangat, lembap, dan aman untuk telurnya. Mereka sering ditemukan di lubang tanah, tumpukan daun, bawah kayu, atau dekat pondasi rumah, menjaga suhu ideal untuk penetasan. Lingkungan yang terlindungi dan stabil sangat penting untuk kelangsungan hidup embrio ular.
  • Untuk telur biawak, masa inkubasinya bisa lebih panjang. Telur komodo, misalnya, akan menetas setelah kurang lebih sembilan bulan. Biawak betina akan kembali ke sarang sekitar empat bulan kemudian saat waktu telur menetas tiba, meskipun ada juga yang langsung meninggalkannya. Telur-telur biawak sering disimpan di pasir atau lumpur di tepian sungai, bercampur dengan daun-daun busuk dan ranting.

Beberapa spesies biawak bahkan bertelur di dalam tanah yang terdapat gundukan rayap. Gundukan ini secara alami akan menutupi lubang dan memberikan tempat yang aman serta hangat untuk telur biawak. Perbedaan lokasi dan durasi inkubasi ini menunjukkan adaptasi ekologis masing-masing spesies.

People Also Ask

1. Apa perbedaan utama bentuk telur ular dan telur biawak?

Jawaban: Telur ular umumnya lonjong atau elips dan sering menempel, sedangkan telur biawak berbentuk lonjong silindris.

2. Bagaimana tekstur cangkang telur ular dibandingkan dengan telur biawak?

Jawaban: Cangkang telur ular lebih lembut, lentur, dan kenyal, sementara cangkang telur biawak juga lunak tetapi seringkali kasar.

3. Berapa jumlah telur yang dihasilkan oleh ular dan biawak?

Jawaban: Ular kobra bertelur 10-20 butir, piton bisa lebih dari 60. Biawak komodo menghasilkan 24-38 telur, biawak air sekitar 50 telur.

4. Apakah induk ular dan biawak mengerami telurnya?

Jawaban: Kebanyakan ular meninggalkan telurnya, kecuali King Cobra dan piton yang menjaga. Biawak umumnya menimbun telur dan meninggalkannya.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |