Liputan6.com, Jakarta Musim hujan membawa perubahan signifikan pada lingkungan sekitar, termasuk peningkatan kemunculan hewan melata seperti ular. Oleh karena itu, penting bagi pemilik rumah untuk mengenali jenis ular yang suka bersembunyi di kebun rumah saat musim hujan agar dapat mengambil tindakan pencegahan yang tepat.
Ular-ular ini biasanya mencari tempat persembunyian di area yang lembap, gelap, dan jarang terjamah manusia. Mereka juga tertarik pada kebun rumah karena ketersediaan sumber makanan seperti tikus dan katak yang juga mencari perlindungan dari hujan.
Mengenali ciri-ciri keberadaan dan perilaku ular adalah kunci untuk mencegah kepanikan dan penanganan yang salah. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (27/11/2025).
Ular Kobra (Naja sp.)
Ular kobra khususnya Kobra Jawa atau Kobra Sumatera, adalah jenis ular berbisa yang sering ditemukan di area perumahan Indonesia. Ular ini dikenal dengan kemampuannya mengembangkan tudung leher saat merasa terancam, memberikan peringatan visual yang khas kepada siapa pun di dekatnya. Warna tubuh kobra bervariasi mulai dari hitam, cokelat, hingga abu-abu, dan panjangnya bisa mencapai 1,5 hingga 2 meter.
Bisa ular kobra bersifat neurotoksin dan sitotoksin yang dapat menyebabkan kelumpuhan saraf dan kerusakan jaringan. Ular kobra tertarik pada kebun rumah karena mencari tempat berlindung serta adanya sumber makanan seperti tikus, dan air, terutama di area yang rimbun dan kurang terawat. Mereka juga sering masuk rumah karena mencari tempat hangat, kering, dan lembap untuk berlindung, terutama saat cuaca buruk atau dingin.
Tanda keberadaan ular kobra di sekitar rumah atau kebun bisa dikenali dari ditemukannya kulit ular yang rontok, jejak pergerakan di tanah, penemuan kotoran ular, populasi tikus yang berkurang drastis, atau bau aneh seperti aroma timun. Jika menemukan ular kobra, sangat disarankan untuk tidak mencoba menangkapnya sendiri dan segera menghubungi pemadam kebakaran atau ahli penangkap ular.
Ular Weling (Bungarus candidus)
Ular weling adalah spesies ular berbisa tinggi yang mudah dikenali dari corak belang hitam dan putihnya. Ular ini memiliki kepala kecil berbentuk segitiga hampir tidak berbeda dari lehernya dan aktif di malam hari. Panjang tubuh dewasa ular weling dapat mencapai sekitar 1 hingga 1,5 meter.
Bisa ular weling sangat mematikan karena mengandung neurotoksin kuat yang dapat menyebabkan kelumpuhan otot pernapasan. Gigitan ular weling dapat menyebabkan kelumpuhan hingga kematian jika tidak segera ditangani, dengan tingkat kematian tanpa pengobatan mencapai 60-70 persen. Ular weling sering menyusup ke dalam rumah, kamar mandi, atau dapur melalui celah kecil, terutama pada malam hari saat mereka aktif mencari mangsa.
Habitat alaminya meliputi hutan, perkebunan, sawah, dan sering ditemukan di sekitar permukiman manusia. Faktor musim hujan juga berperan penting, pada kondisi ini ular weling sering mencari tempat kering dan hangat di dalam rumah sebagai perlindungan sementara.
Ular Welang (Bungarus fasciatus)
Ular welang memiliki kemiripan dengan ular weling, namun dengan perbedaan mencolok pada pola warna belang hitam dan kuning. Ular ini memiliki ekor tumpul, badan lebih besar, dan punggung lebih menonjol dibandingkan ular weling. Panjang tubuh ular welang dapat mencapai hingga 2 meter.
Habitat ular welang sama dengan ular weling, yaitu di daerah lembap seperti hutan, perkebunan, dan dekat sumber air. Meskipun berbisa, ular welang umumnya tidak agresif dan cenderung menyembunyikan kepalanya jika merasa terancam. Namun, perubahan lingkungan dan air melimpah saat musim hujan sering membuat ular welang mengungsi ke pemukiman manusia.
Bisa ular welang juga mengandung neurotoksin, meskipun seringkali dianggap kurang mematikan dibandingkan weling. Saat musim hujan, perubahan lingkungan memaksa ular ini mencari tempat kering dan terlindung, sehingga rumah sering menjadi tempat persembunyiannya. Kehadiran ular welang harus segera diantisipasi dengan membersihkan area sekitar rumah dan memastikan tidak ada tumpukan barang yang dapat menjadi sarang.
Ular Tanah (Calloselasma rhodostoma)
Ular tanah adalah salah satu ular berbisa paling sering menyebabkan kasus gigitan di Indonesia karena habitatnya yang dekat dengan manusia dan kemampuannya berkamuflase dengan baik. Ular ini memiliki tubuh gemuk dan pendek disertai kepala berbentuk segitiga terpisah dari leher.
Warna tubuhnya cokelat kemerahan dengan pola segitiga gelap di punggung, membuatnya sulit terlihat di tanah atau dedaunan kering. Ular tanah sering ditemukan di kebun, pekarangan rumah, atau area yang banyak tumpukan daun kering dan semak-semak. Mereka cenderung tidak bergerak saat merasa terancam, mengandalkan kamuflase, sehingga sering tidak sengaja terinjak. Ular ini juga menyukai tempat-tempat yang terbuka seperti tanah, terutama jika ada taman-taman kecil di depan rumah.
Bisa ular tanah bersifat hemotoksin, yang dapat menyebabkan pembengkakan, nyeri hebat, dan pendarahan di area gigitan. Dalam beberapa kasus, gigitan ular tanah dapat menyebabkan amputasi anggota tubuh karena belum ada serum antibisa spesifik untuk ular ini di Indonesia. Penting untuk selalu berhati-hati saat berjalan di area kebun atau semak-semak, terutama di malam hari, dan gunakan alas kaki tertutup.
Ular Hijau Ekor Merah (Trimeresurus albolabris)
Ular hijau ekor merah atau sering disebut viper hijau adalah ular berbisa yang mudah dikenali dari kepalanya yang berbentuk segitiga, tubuhnya hijau cerah, dan ekornya berwarna merah kecoklatan. Ular ini memiliki ukuran sedang, agak melebar, dan tidak begitu lincah. Panjangnya bisa mencapai 60-80 cm.
Ular ini menyukai tempat lembap dan sering ditemukan di kamar mandi, pojok taman basah, atau bahkan di dalam mobil, terutama saat musim hujan. Habitatnya meliputi hutan, rawa, kebun, sawah, taman, area lembap, hingga area pemukiman yang padat. Ular hijau ekor merah sering bersembunyi di antara daun-daun dan ranting semak atau pohon kecil, bahkan hingga tiga meter di atas tanah.
Bisa ular ini bersifat hemotoksin, menyebabkan pembengkakan jaringan, nyeri hebat, dan pendarahan internal. Meskipun berbisa tinggi, ular ini sebenarnya tidak agresif dan cenderung pemalu. Namun jika merasa terancam, mereka dapat bergerak cepat dan gesit.
Ular Sanca Kembang (Malayopython reticulatus)
Ular sanca kembang adalah salah satu jenis ular tidak berbisa yang sering ditemukan di sekitar pemukiman, terutama saat musim hujan. Ular ini dikenal dengan motif kulitnya yang variatif. Biasanya berwarna cokelat atau abu-abu dengan pola kotak atau zigzag. Ukurannya bisa cukup besar, mencapai 6-10 meter dan mampu menelan hewan ternak seperti ayam atau bahkan anjing.
Meskipun tidak berbisa, ular ini tetap dapat menimbulkan bahaya karena kekuatan lilitannya mematikan, terutama untuk ular berukuran besar. Gigitannya sendiri tidak berbisa, namun dapat menyebabkan infeksi. Ular sanca kembang dapat bersembunyi di rumah karena kemampuan adaptasinya yang luas.
Mereka sering masuk melalui saluran air atau celah sempit untuk berburu tikus, ayam, atau hewan ternak lainnya. Banyak pemilik rumah di Indonesia menemukan ular ini bersembunyi di atas plafon, mencari tempat yang hangat dan aman. Ular sanca biasanya bersarang di area perairan atau hutan, dan ketika musim hujan, mereka akan lebih sering keluar dari habitatnya karena tempat tinggalnya tergenang air atau sekadar mencari mangsa.
FAQ
- Mengapa ular sering masuk kebun rumah saat musim hujan? Ular mencari tempat berlindung yang kering dan hangat dari cuaca ekstrem, serta mencari sumber makanan seperti tikus yang juga bersembunyi di dalam rumah.
- Jenis ular apa yang paling sering ditemukan di kebun rumah saat musim hujan? Beberapa jenis yang sering ditemukan adalah Ular Kobra, Ular Weling, Ular Tanah, dan Ular Hijau Ekor Merah.
- Apakah semua ular yang masuk kebun rumah berbisa? Tidak, ada jenis ular yang berbisa seperti kobra dan weling, namun ada juga yang tidak berbisa seperti ular sanca kembang.
- Bagaimana cara mencegah ular masuk ke kebun rumah? Menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan kebun, mengendalikan hama pengerat, serta menutup celah atau lubang di sekitar rumah adalah langkah efektif.
- Apa yang harus dilakukan jika menemukan ular di kebun rumah? Tetap tenang, jaga jarak aman, dan segera hubungi pemadam kebakaran atau ahli penangkap ular.
- Apakah tanaman tertentu bisa mengusir ular dari kebun? Beberapa tanaman seperti serai wangi, bawang putih, marigold, dan lidah mertua diyakini memiliki aroma atau karakteristik yang tidak disukai ular.
- Mengapa ular lebih aktif di musim hujan? Ular lebih aktif di musim hujan karena menyukai lingkungan lembap dan hangat, ketersediaan makanan meningkat, dan mereka mencari tempat bersarang atau berpindah habitat akibat banjir.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5264140/original/093784400_1750839152-kain_brokat.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5292218/original/061445900_1753247216-buah_6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5426363/original/034852400_1764303033-Tanam_Pakcoy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2815500/original/083957300_1558773257-torch-ginger-177012_1920.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4042754/original/094706200_1654358757-Screenshot_1983.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5354635/original/026392700_1758260090-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5426288/original/053913600_1764300357-WhatsApp_Image_2025-11-28_at_09.23.42.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424592/original/068292300_1764148283-unnamed.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5391141/original/054525400_1761298749-lubang_ular.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413705/original/074337200_1763189513-outfit_minimalis_untuk_santai_dan_ke_kantor_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5423186/original/028826800_1764055667-Gemini_Generated_Image_shvc4wshvc4wshvc.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5415177/original/071139800_1763362992-Gemini_Generated_Image_w9ld1tw9ld1tw9ld.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4687952/original/069680900_1702652722-daun_kelor.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2895086/original/038669600_1566980649-shutterstock_289900769.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5420457/original/010863800_1763784764-gamis_teal_8.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414142/original/065369200_1763265968-Hidangan_karedok_leunca.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5423329/original/053706300_1764059361-king_kobra_dan_king_koros_4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379366/original/064024100_1760342880-Gemini_Generated_Image_k09528k09528k095.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4931672/original/017034300_1724931457-Ilustrasi_pupuk_kompos.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414836/original/003593100_1763352587-Konsep_Loft_di_Kamar_Tidur_Anak.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5309223/original/057654200_1754618968-Gemini_Generated_Image_ach8p1ach8p1ach8.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3619229/original/092418000_1635745733-roblox_2.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4876282/original/004384100_1719462261-fotor-ai-2024062711133.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5306633/original/043752800_1754443926-WhatsApp_Image_2025-08-06_at_08.24.05_e539a66a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4411108/original/015184300_1682914955-kanchanara-fsSGgTBoX9Y-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5133410/original/3400_1739534894-DALL__E_2025-02-14_19.06.08_-_A_digital_illustration_of_stablecoins__featuring_Tether__USDT___USD_Coin__USDC___and_DAI._The_coins_are_displayed_in_a_futuristic_financial_setting_wi.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5287819/original/008534400_1752835565-unnamed__42_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5302300/original/036955800_1754019580-117ffdeb-da07-4da0-84f0-9c4f4eb5c9a8.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4740422/original/078699100_1707701814-fotor-ai-2024021283356.jpg)