Liputan6.com, Jakarta Bunga kecombrang, atau dikenal juga sebagai honje, merupakan salah satu rempah khas Indonesia yang memberikan aroma dan rasa unik pada masakan. Kehadirannya seringkali menjadi bintang dalam hidangan seperti sambal matah, urap, hingga tumisan. Namun, banyak yang menghadapi tantangan saat mengolah kecombrang, yaitu rasa pahit atau langu yang bisa muncul jika tidak ditangani dengan benar. Memahami teknik yang tepat adalah kunci untuk menghasilkan hidangan kecombrang yang lezat, tidak pahit, dan tetap mempertahankan aroma wanginya yang khas.
Kualitas kecombrang sangat memengaruhi hasil akhir masakan. Mulai dari pemilihan bahan baku yang segar hingga metode persiapan yang cermat, setiap langkah memiliki peran penting. Dengan mengikuti panduan yang benar, Anda bisa mengubah kecombrang menjadi bahan masakan yang menggugah selera tanpa khawatir akan rasa pahit yang mengganggu.
Artikel ini akan mengulas secara mendalam enam cara efektif untuk mengolah bunga kecombrang. Dari pemilihan yang tepat hingga teknik memasak, setiap tips ini akan membantu Anda menciptakan hidangan kecombrang yang sempurna, lezat, dan aromatik, layaknya masakan dari koki profesional. Melansir dari berbagai sumber, Jumat (28/11), simak ulasan informasinya berikut ini.
1. Pemilihan Bunga Kecombrang yang Tepat
Langkah awal yang krusial untuk memastikan kecombrang tidak pahit dan tetap wangi adalah dengan memilih bunga yang berkualitas. Disarankan untuk memprioritaskan bagian kecombrang yang masih muda, terutama bagian dalamnya. Kecombrang muda pada bagian dalam memiliki rasa yang jauh lebih nikmat dan segar saat diolah, serta cenderung tidak pahit dibandingkan bagian luarnya. Hal ini karena tekstur kecombrang yang berlapis, mirip dengan jantung pisang, membuat bagian terluar lebih tua dan berpotensi pahit.
Perhatikan kuncup bunga saat memilih. Pilihlah kuncup yang masih tertutup rapat atau baru sedikit mekar. Kelopak bunga harus berwarna cerah, seperti merah muda atau merah, dan batangnya terasa kokoh saat dipegang. Hindari bunga kecombrang yang sudah menunjukkan tanda-tanda layu, menghitam, atau berlendir, karena ini mengindikasikan kualitas yang sudah menurun dan dapat memengaruhi rasa serta aroma masakan Anda.
Tingkat kemekaran bunga juga berpengaruh pada intensitas aroma. Kecombrang yang masih kuncup biasanya memiliki aroma yang lebih lembut, cocok untuk tumisan atau olahan seafood yang membutuhkan sentuhan aroma yang tidak terlalu dominan. Sementara itu, kecombrang yang sudah agak mekar akan mengeluarkan aroma yang lebih kuat, sangat pas untuk masakan yang menginginkan karakter rasa dan aroma kecombrang yang menonjol, seperti sambal atau gulai.
2. Pembersihan dan Pengirisan Lapisan Luar
Setelah memilih kecombrang yang tepat, proses pembersihan dan persiapan menjadi langkah selanjutnya yang penting. Cuci bersih bunga kecombrang di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran, debu, atau sisa-sisa tanah yang mungkin menempel. Proses pencucian ini memastikan kecombrang higienis dan siap untuk diolah.
Kecombrang memiliki struktur berlapis, dan untuk mengurangi rasa pahit, sangat dianjurkan untuk membuka lapisan terluar. Gunakan hanya bagian dalamnya yang lebih muda dan empuk. Disarankan untuk membuka lapisan terluar sebelum mengiris bagian dalamnya, karena bagian ini cenderung lebih pahit dan keras. Dengan membuang lapisan luar, Anda akan mendapatkan tekstur dan rasa yang lebih optimal.
Setelah dibersihkan dan disisihkan bagian luarnya, iris tipis atau cincang halus kecombrang sesuai dengan kebutuhan resep masakan Anda. Pengirisan halus ini sangat membantu agar aroma dan rasa kecombrang dapat menyebar secara maksimal dalam hidangan. Ukuran irisan yang tepat akan memastikan kecombrang matang merata dan mengeluarkan seluruh potensi rasanya.
3. Teknik Perebusan untuk Menghilangkan Langu
Salah satu metode paling efektif untuk mengurangi rasa pahit atau langu pada kecombrang adalah dengan merebusnya terlebih dahulu. Tujuan utama dari proses perebusan ini adalah untuk mengeluarkan air yang terkandung di dalam kecombrang, yang seringkali menjadi penyebab utama munculnya rasa langu atau getir. Perebusan membantu air dalam kecombrang keluar sehingga rasa langunya hilang.
Rebus kecombrang yang sudah diiris atau dicincang sebentar saja hingga empuk. Waktu perebusan tidak perlu terlalu lama, cukup sampai teksturnya melunak. Perebusan berlebihan justru bisa mengurangi aroma khasnya. Setelah direbus, tiriskan kecombrang dan bilas dengan air dingin untuk menghentikan proses pemasakan dan menjaga warnanya.
Selain direbus, mengukus kecombrang juga bisa menjadi alternatif yang baik. Teknik mengukus tidak hanya mematangkan kecombrang, tetapi juga dapat membuat warna bunga lebih menonjol dan cerah saat disajikan. Mengukus juga membantu mempertahankan nutrisi dan aroma kecombrang dengan lebih baik dibandingkan perebusan langsung.
4. Peremasan dengan Garam
Selain direbus, teknik peremasan dengan garam juga merupakan cara yang sangat efektif untuk mengatasi rasa pahit atau langu pada kecombrang. Metode ini bekerja dengan mengeluarkan getah dan air yang menjadi penyebab rasa pahit. Alodokter menyarankan untuk meremas kecombrang hingga airnya keluar guna mengurangi aroma menyengat atau rasa getir.
Untuk melakukan teknik ini, campurkan irisan kecombrang dengan sedikit garam, lalu remas-remas secara perlahan namun merata. Anda akan melihat air berwarna kehijauan atau kecoklatan keluar dari kecombrang. Lakukan peremasan hingga kecombrang terlihat layu dan airnya banyak keluar.
Setelah diremas dengan garam, bilas kecombrang di bawah air mengalir hingga bersih untuk menghilangkan sisa garam berlebih. Proses pembilasan ini penting agar masakan tidak terlalu asin. Untuk tumisan, kecombrang yang sudah diiris halus bisa diperas hingga airnya keluar, bahkan bisa ditambahkan garam saat memeras atau merebus untuk hasil yang lebih maksimal.
5. Waktu Penambahan Kecombrang dalam Masakan
Agar aroma segar dan khas kecombrang tidak hilang atau berkurang, penentuan waktu penambahannya dalam masakan sangatlah penting. Jika kecombrang akan dimasak, sebaiknya tambahkan di akhir proses memasak. Penambahan di akhir ini bertujuan untuk menghindari hilangnya aroma dan rasa khas kecombrang akibat proses pemasakan yang terlalu lama.
Memasak kecombrang terlalu lama akan membuat aromanya menguap dan rasanya menjadi kurang dominan. Oleh karena itu, usahakan agar kecombrang hanya dimasak sebentar hingga layu. Ini akan membantu mempertahankan karakteristik uniknya yang menyegarkan dan aromatik.
Sebagai contoh, dalam hidangan tumisan, kecombrang bisa dimasukkan setelah bumbu lain matang dan bahan utama hampir selesai dimasak. Cukup aduk sebentar hingga kecombrang layu, lalu segera angkat.
6. Penggunaan Kecombrang Mentah atau dengan Bumbu Sederhana
Kecombrang memiliki fleksibilitas dalam pengolahannya. Untuk memaksimalkan aroma segarnya, kecombrang sangat cocok digunakan mentah dalam beberapa jenis masakan. Contoh populer adalah sebagai campuran sambal matah, urap, atau lalapan. Penggunaan mentah ini tidak hanya mempertahankan aroma, tetapi juga membantu menjaga nutrisi yang terkandung di dalamnya.
Jika diolah menjadi tumisan, penggunaan bumbu yang cukup sederhana seperti cabai dan bawang saja sangat disarankan. Tujuannya adalah agar ciri khas aroma kecombrang tetap kuat dan tidak tertutup oleh bumbu lain yang terlalu dominan.
Kecombrang sendiri sudah memiliki rasa asam alami. Oleh karena itu, dalam beberapa resep, penambahan tomat mungkin tidak diperlukan. Menghindari tomat bisa menjaga keseimbangan rasa dan mencegah kecombrang terasa terlalu asam, sehingga cita rasa khasnya tetap menonjol dan tidak terdistorsi oleh bumbu lain.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik
1. Bagaimana cara memilih bunga kecombrang yang baik agar tidak pahit?
Jawaban: Pilihlah bunga kecombrang yang masih muda, terutama bagian dalamnya, dengan kelopak berwarna cerah (merah muda atau merah) dan batang yang kokoh. Hindari yang layu atau menghitam.
2. Apa tujuan merebus atau meremas kecombrang dengan garam?
Jawaban: Tujuannya adalah untuk mengeluarkan air atau getah yang terkandung dalam kecombrang, yang seringkali menjadi penyebab rasa pahit atau langu pada masakan.
3. Kapan waktu terbaik menambahkan kecombrang dalam masakan yang dimasak?
Jawaban: Sebaiknya tambahkan kecombrang di akhir proses memasak, setelah bumbu lain matang dan bahan utama hampir selesai, untuk mempertahankan aroma dan rasa khasnya.
4. Bisakah kecombrang digunakan mentah dalam masakan?
Jawaban: Ya, kecombrang sangat cocok digunakan mentah sebagai campuran sambal matah, urap, atau lalapan untuk memaksimalkan aroma segar dan nutrisinya.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5264140/original/093784400_1750839152-kain_brokat.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5292218/original/061445900_1753247216-buah_6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5426363/original/034852400_1764303033-Tanam_Pakcoy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4042754/original/094706200_1654358757-Screenshot_1983.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5354635/original/026392700_1758260090-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5426288/original/053913600_1764300357-WhatsApp_Image_2025-11-28_at_09.23.42.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424592/original/068292300_1764148283-unnamed.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5391141/original/054525400_1761298749-lubang_ular.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5425842/original/038203600_1764239359-lokasi_yang_disukai_ular_membuat_sarang_di_kebun.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413705/original/074337200_1763189513-outfit_minimalis_untuk_santai_dan_ke_kantor_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5423186/original/028826800_1764055667-Gemini_Generated_Image_shvc4wshvc4wshvc.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5415177/original/071139800_1763362992-Gemini_Generated_Image_w9ld1tw9ld1tw9ld.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4687952/original/069680900_1702652722-daun_kelor.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2895086/original/038669600_1566980649-shutterstock_289900769.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5420457/original/010863800_1763784764-gamis_teal_8.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414142/original/065369200_1763265968-Hidangan_karedok_leunca.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5423329/original/053706300_1764059361-king_kobra_dan_king_koros_4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379366/original/064024100_1760342880-Gemini_Generated_Image_k09528k09528k095.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4931672/original/017034300_1724931457-Ilustrasi_pupuk_kompos.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414836/original/003593100_1763352587-Konsep_Loft_di_Kamar_Tidur_Anak.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5309223/original/057654200_1754618968-Gemini_Generated_Image_ach8p1ach8p1ach8.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3619229/original/092418000_1635745733-roblox_2.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4876282/original/004384100_1719462261-fotor-ai-2024062711133.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5306633/original/043752800_1754443926-WhatsApp_Image_2025-08-06_at_08.24.05_e539a66a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4411108/original/015184300_1682914955-kanchanara-fsSGgTBoX9Y-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5133410/original/3400_1739534894-DALL__E_2025-02-14_19.06.08_-_A_digital_illustration_of_stablecoins__featuring_Tether__USDT___USD_Coin__USDC___and_DAI._The_coins_are_displayed_in_a_futuristic_financial_setting_wi.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5287819/original/008534400_1752835565-unnamed__42_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5302300/original/036955800_1754019580-117ffdeb-da07-4da0-84f0-9c4f4eb5c9a8.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4740422/original/078699100_1707701814-fotor-ai-2024021283356.jpg)