Cara Membedakan Lubang Ular atau Tikus di Kebun, Dilihat Berdasarkan Bentuk Hingga Ukurannya

20 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Menemukan lubang misterius di kebun rumah seringkali memicu ketakutan, terutama jika Anda tidak yakin apakah itu dibuat oleh tikus atau ular. Oleh karena itu, memahami cara membedakan lubang ular atau tikus di kebun adalah langkah krusial untuk menjaga keamanan keluarga serta hewan peliharaan Anda.

Baik tikus maupun ular sering mencari tempat berlindung yang tersembunyi dan aman di sekitar hunian manusia. Identifikasi yang tepat antara lubang ular dan lubang tikus di kebun rumah sangat krusial untuk keamanan.

Kesalahan dalam mengenali jenis lubang dapat berakibat fatal, terutama jika lubang tersebut dihuni oleh ular berbisa. Mengetahui perbedaan karakteristik lubang ini adalah langkah  untuk menentukan tindakan penanganan yang tepat. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (27/11/2025).

Ukuran dan Bentuk Lubang

Lubang ular umumnya memiliki diameter antara 1,5 hingga 7 cm, dengan bentuk bulat atau oval. Tepi lubang ular cenderung halus dan bersih karena ular masuk dan keluar tanpa banyak menggeser tanah di sekitarnya. Ular pada dasarnya tidak memiliki kemampuan untuk menggali lubangnya sendiri, melainkan memanfaatkan lubang bekas galian hewan lain seperti tikus tanah, tupai, atau kura-kura sebagai tempat berlindung.

Sebaliknya, lubang tikus aktif biasanya berdiameter sekitar 5 hingga 10 cm, hampir seukuran bola tenis atau bahkan sebesar uang logam. Untuk tikus got atau tikus Norwegia, lubang yang digali dapat mencapai diameter 6-9 cm dengan bentuk bulat atau lonjong yang tampak rapi.

Lubang tikus juga sering ditandai dengan adanya tumpukan tanah segar hasil galian di sekitarnya, yang merupakan indikasi kuat bahwa hewan tersebut aktif menggali. Ukuran dan bentuk lubang yang ditempati ular bisa sangat bervariasi, tergantung pada jenis hewan yang awalnya membuat lubang tersebut. Perbedaan ini menjadi petunjuk penting dalam cara membedakan lubang ular atau tikus di kebun Anda.

Tanda-tanda di Sekitar Lubang

Salah satu perbedaan paling signifikan antara lubang ular dan tikus adalah ketiadaan gundukan tanah di sekitar lubang ular. Seperti disebutkan di atas, ular tidak menggali lubang, sehingga tidak ada tanah segar yang digali di sekitar pintu masuknya. Permukaan lubang yang ditempati ular seringkali licin, tanpa bekas galian baru atau tumpukan tanah segar.

Sebaliknya, lubang tikus aktif biasanya ditandai dengan adanya tumpukan tanah segar hasil galian di sekitarnya. Ini adalah indikasi kuat bahwa hewan tersebut aktif menggali dan menggunakan lubang sebagai tempat tinggal atau jalur pergerakan. Jika Anda melihat tumpukan tanah kecil, kemungkinan besar itu bukan lubang ular, melainkan hewan pengerat.

Selain itu, lubang ular mungkin memiliki dedaunan atau sampah halaman lain di sekitar pintu masuknya, membuatnya lebih sulit ditemukan karena terselubung vegetasi kebun. Hal ini berbeda dengan lubang tikus yang cenderung lebih "terbuka" dengan tanda-tanda aktivitas penggalian yang jelas.

Kehadiran Kotoran

Kotoran ular memiliki karakteristik yang khas. Biasanya berbentuk silindris, berwarna gelap, dan seringkali mengandung sisa-sisa makanan yang tidak tercerna seperti bulu, tulang, atau sisik dari mangsanya. Kotoran ini juga sering tampak seperti noda tebal, pucat, berwarna cokelat tua dengan semacam endapan kapur putih di salah satu ujungnya, yang merupakan sisa asam urat.

Berbeda dengan ular, kotoran tikus memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda. Umumnya, kotoran tikus berbentuk butiran seukuran beras dengan ujung runcing dan berwarna cokelat kehitaman hingga abu-abu. Kotoran ini biasanya ditemukan di tempat-tempat yang sering dilewati tikus seperti di sepanjang dinding, di dalam lemari, atau di dekat sumber makanan.

Kehadiran kotoran dengan ciri-ciri ini dapat menunjukkan aktivitas ular di sekitar rumah. Jumlah kotoran tikus yang banyak di sekitar lubang menandakan aktivitas tikus yang sering di tempat tersebut dan menjadi indikator kesehatan lingkungan yang buruk.

Jejak Kaki atau Gerakan

Ular bergerak dengan cara merayap, sehingga mereka dapat meninggalkan jejak yang khas. Jejak ini biasanya berupa garis bergelombang atau pola liukan di permukaan tanah berdebu, pasir, atau lantai yang kotor. Jika jejak ini sering muncul di area tertentu, patut diwaspadai sebagai tanda aktivitas ular.

Sebaliknya, lubang tikus aktif biasanya menunjukkan bekas jejak kaki atau cakaran di sekitar lubang. Jejak-jejak kecil ini, bersama dengan tanda-tanda lain seperti kotoran atau kerusakan dapat mengkonfirmasi bahwa lubang tersebut dihuni oleh tikus atau hewan pengerat lainnya.

Untuk memastikan apakah ada tikus aktif, Anda bisa menaburi tepung atau bubuk halus di sepanjang lantai dekat jejak kaki tikus dan memeriksa jejak baru di hari berikutnya. Kehadiran jejak kaki tikus merupakan salah satu tanda keberadaan tikus yang dapat dideteksi.

Bau

Sarang tikus seringkali memiliki bau amonia yang kuat dan tidak biasa. Bau ini berasal dari aroma urine tikus yang menumpuk di area sarang atau jalur pergerakan mereka. Keberadaan bau amonia yang persisten adalah indikasi kuat adanya populasi tikus aktif di dalam atau sekitar rumah Anda.

Sebagian besar ular tidak mengeluarkan bau yang menyengat. Namun, ada beberapa spesies yang menjadi pengecualian, seperti ular tikus yang dapat mengeluarkan aroma yang cukup tajam dan khas. Bau ular umumnya berasal dari kelenjar muskus yang terletak di dekat kloaka atau ekornya dan aroma ini sengaja dikeluarkan hanya saat ular merasa terancam atau stres sebagai bentuk mekanisme pertahanan diri.

Karakteristik aroma juga menjadi indikator penting, bau ular cenderung aneh dan musky, sering digambarkan seperti aroma timun busuk, daging basi, atau tanah lembap yang tajam. Bau ini tidak selalu mudah dikenali oleh semua orang dan bisa bervariasi tergantung spesiesnya.

Kulit Ular Terkelupas

Salah satu indikator paling jelas keberadaan ular adalah adanya kulit ular yang rontok atau terkelupas di sekitar lubang atau area tertentu. Ular berganti kulit secara berkala, rata-rata sekitar empat kali dalam setahun meskipun beberapa spesies bisa lebih sering.

Kulit yang ditemukan biasanya utuh, menyerupai replika tubuh ular dan bisa ditemukan di semak-semak, tumpukan kayu, lubang tanah, atau gudang. Kulit ular berbisa cenderung runcing dan tebal di bagian kepala, sedangkan kulit ular tidak berbisa lebih tipis dan kurang tegas. Jika kulit terkelupas ditemukan di area gelap, lembap, atau jarang tersentuh manusia, ini menandakan bahwa ular sering beraktivitas atau bersembunyi di lokasi tersebut.

Tikus di sisi lain tidak meninggalkan kulit terkelupas seperti ular, sehingga ketiadaan kulit ini dapat menjadi petunjuk penting. Penemuan kulit ular yang mengelupas merupakan tanda yang mudah dikenali dari keberadaan ular di kebun.

Material Sarang

Ular tidak membangun sarang dengan material seperti kertas atau kain. Mereka cenderung memanfaatkan celah atau lubang yang sudah ada, seperti lubang bekas galian hewan lain atau retakan di bangunan. Sarang ular berbisa cenderung lebih tersembunyi dan berada di lokasi yang sangat gelap, terlihat lebih padat tanpa banyak tanda aktivitas luar.

Berbeda dengan ular, sarang tikus terbuat dari sobekan kain, kertas, kardus, dan bahan-bahan lunak lainnya yang mereka kumpulkan. Tikus akan memanfaatkan puing-puing manusia seperti insulasi loteng, kardus, dan robekan koran atau bahan lunak lainnya untuk membuat sarang.

Sarang tikus dapat ditemukan di loteng, atap rumah, atau rongga dinding. Kehadiran sarang dari bahan seperti plastik, kertas, kain, atau jerami di sekitar area lubang merupakan indikasi kuat bahwa lubang tersebut dihuni oleh tikus atau hewan pengerat lainnya, bukan ular. 

Pola Aktivitas dan Lingkungan Sekitar

Ular seringkali tertarik pada area yang memiliki sumber makanan melimpah seperti tikus, serangga, atau katak. Suara kodok berteriak juga bisa menjadi tanda ada ular di sekitar, karena kodok adalah salah satu makanan favorit ular. Jika populasi tikus di kebun Anda berkurang drastis secara tiba-tiba, ini bisa menjadi indikasi keberadaan ular.

Sebaliknya, keberadaan tikus yang aktif dan tanda-tanda aktivitas tikus lainnya seperti kotoran, kerusakan pada barang, atau suara-suara di malam hari, menunjukkan bahwa area tersebut dihuni oleh tikus. Tikus adalah hewan nokturnal yang berarti mereka paling aktif pada malam hari. Mereka senang menggigit dan merusak barang-barang seperti kabel listrik, kayu, kertas, dan plastik untuk mengasah gigi mereka.

Lingkungan kebun yang tidak terawat dengan banyak semak, tanaman lebat, atau rumput tinggi menawarkan lingkungan lembap dan tempat persembunyian alami yang menarik bagi ular. Sementara itu, tikus cenderung membuat lubang di tempat-tempat yang gelap dan tersembunyi seperti di bawah lemari, di belakang perabotan, atau di lantai. 

FAQ

  1. Bagaimana cara membedakan lubang ular dan tikus di kebun? Lubang ular biasanya lebih besar, bersih, dan tidak memiliki tumpukan tanah di sekitar mulut lubang.
  2. Apakah ukuran lubang bisa menjadi petunjuk? Ya, lubang ular cenderung lebih lebar dan bulat dibandingkan lubang tikus yang kecil dan sempit.
  3. Apakah ada tanda aktivitas di sekitar lubang tikus? Lubang tikus sering memiliki jejak tanah gembur atau sisa-sisa tanaman yang digigit.
  4. Apakah bentuk mulut lubang membantu identifikasi? Lubang ular biasanya tampak rapi dan jarang memiliki cabang, sedangkan lubang tikus sering bercabang.
  5. Bisakah bau di sekitar lubang memberi petunjuk? Lubang tikus kadang berbau khas karena urin atau kotorannya, sedangkan lubang ular biasanya tidak berbau.
  6. Apakah lokasi lubang berpengaruh dalam membedakan keduanya? Lubang tikus sering berada dekat tanaman atau sumber makanan, sementara ular lebih memilih area yang terlindung.
  7. Apakah aman memeriksa lubang secara langsung? Tidak, sebaiknya periksa dari jarak aman atau gunakan alat karena ular bisa berbahaya.
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |