Liputan6.com, Jakarta Daging adalah sumber protein esensial yang sangat penting dalam diet sehari-hari, namun sangat rentan terhadap pembusukan jika tidak ditangani dengan benar. Mengenali tanda-tanda awal kerusakan dan mengetahui penanganan yang tepat sangat krusial. Hal ini untuk menjaga keamanan pangan dan menghindari risiko kesehatan serius.
Mengonsumsi daging yang sudah busuk dapat menyebabkan gangguan pencernaan hingga keracunan makanan yang membahayakan. Oleh karena itu, penting bagi setiap rumah tangga untuk memahami indikator daging yang tidak layak konsumsi. Serta bagaimana langkah-langkah darurat jika daging mulai menunjukkan tanda-tanda awal pembusukan.
Liputan6 akan membahas secara mendalam cara menyelamatkan daging yang mulai berbau, mulai dari identifikasi tanda-tanda, pembedaan antara daging yang bisa diselamatkan atau harus dibuang, hingga metode penanganan dan pencegahan yang efektif. Simak ulasan lengkapnya sebagai berikut, Rabu (26/11/2025).
Tanda-tanda Awal Daging Mulai Berbau dan Rusak
Daging segar umumnya memiliki sedikit bau atau bau khas yang tidak menyengat, berbeda dengan aroma busuk akibat aktivitas bakteri. Penting untuk membedakan bau alami seperti amis pada daging kambing dengan bau busuk yang menandakan kerusakan serius. Memahami perbedaan ini adalah langkah pertama dalam cara menyelamatkan daging yang mulai berbau.
Aktivitas bakteri yang mulai berkembang biak menjadi penyebab utama bau tidak sedap pada daging. Proses ini bisa terjadi dengan cepat jika daging tidak disimpan atau ditangani dengan benar. Oleh karena itu, deteksi dini terhadap tanda-tanda kerusakan sangatlah penting.
- Bau Menyengat atau Asam: Daging yang mulai rusak akan mengeluarkan aroma asam, menyengat, atau busuk yang tidak sedap. Bau ini merupakan indikasi kuat bahwa proses pembusukan sudah berlangsung dan daging tidak aman.
- Perubahan Warna: Daging sapi segar umumnya merah cerah, namun jika berubah menjadi abu-abu kusam, kehijauan, kebiruan, atau kehitaman, ini menandakan adanya bakteri atau pembusukan. Lemak pada daging busuk juga bisa berubah dari putih menjadi keabu-abuan atau kecokelatan.
- Tekstur Lengket atau Berlendir: Permukaan daging yang terasa lengket atau licin saat disentuh adalah tanda bahwa bakteri mulai berkembang biak. Daging segar seharusnya kenyal dan kembali ke bentuk semula saat ditekan.
- Daging Mengering: Daging yang telah dibekukan terlalu lama atau disimpan tidak tepat dapat mengering, mengurangi kualitas dan rasanya, meskipun tidak selalu berarti busuk.
- Munculnya Jamur atau Pertumbuhan Tidak Biasa: Adanya jamur atau bintik-bintik berbulu (seringkali hijau atau putih) pada permukaan daging menandakan bahwa daging tersebut sudah rusak dan harus dibuang segera.
Membedakan Daging yang Masih Bisa Diselamatkan atau Harus Dibuang
Membedakan antara daging yang masih bisa diselamatkan dan yang harus dibuang adalah langkah krusial demi keamanan pangan. Keputusan ini menentukan apakah daging masih layak diolah atau harus segera dibuang untuk menghindari risiko kesehatan. Ini adalah bagian penting dalam memahami cara menyelamatkan daging yang mulai berbau.
Selalu utamakan prinsip kehati-hatian dalam menentukan kelayakan daging. Jika ada keraguan sedikit pun, lebih baik membuang daging tersebut. Memasak daging busuk hingga matang tidak akan menghilangkan racun yang dihasilkan oleh bakteri pembusuk.
Daging yang Harus Dibuang (Tidak Aman Dikonsumsi):
- Bau Busuk yang Menyengat: Jika daging mengeluarkan aroma asam, menyengat, atau busuk yang kuat, segera buang. Ini adalah indikasi jelas adanya pembusukan.
- Tekstur Berlendir atau Lengket: Daging yang permukaannya berlendir atau lengket menandakan pertumbuhan bakteri signifikan dan tidak aman.
- Perubahan Warna Drastis: Daging yang berubah menjadi abu-abu kusam, kehijauan, kebiruan, atau kehitaman, atau memiliki bercak-bercak warna tidak biasa, harus dibuang.
- Munculnya Jamur: Kehadiran jamur pada daging adalah tanda pasti bahwa daging sudah busuk dan tidak layak konsumsi.
- Daging Ayam Berbau Busuk: Jika daging ayam berbau busuk, itu berarti sudah terjadi pembusukan dan tidak layak dimasak.
Daging yang Mungkin Masih Bisa Diselamatkan (dengan Penanganan Tepat):
- Bau Khas yang Sedikit Kuat (bukan busuk): Beberapa jenis daging, seperti daging kambing, memiliki bau khas (prengus) yang kuat secara alami. Jika bau khas ini sedikit lebih kuat tetapi tidak disertai tanda-tanda busuk lainnya, mungkin masih bisa diolah.
- Perubahan Warna Ringan: Daging sapi yang berubah warna menjadi cokelat atau keabu-abuan secara normal karena paparan oksigen masih bisa aman. Namun, pastikan tidak ada tanda busuk lain.
- Daging yang Baru Mulai Berbau Ringan: Jika bau tidak sedap masih sangat ringan dan tidak ada tanda-tanda busuk lainnya, ada beberapa metode yang bisa dicoba untuk mengurangi bau tersebut sebelum dimasak.
Metode Penanganan untuk Mengurangi Bau Daging (Jika Aman)
Jika daging hanya memiliki bau khas yang sedikit kuat atau baru mulai berbau ringan tanpa tanda-tanda busuk lainnya, beberapa metode dapat digunakan untuk mengurangi bau. Metode ini membantu membuatnya lebih layak konsumsi, menjadi bagian dari cara menyelamatkan daging yang mulai berbau.
Penting untuk diingat bahwa metode ini hanya berlaku jika daging belum menunjukkan tanda-tanda pembusukan yang parah. Keamanan pangan harus selalu menjadi prioritas utama. Jangan pernah mengambil risiko jika Anda merasa ragu.
- Periksa dan Buang Bagian yang Terkena Bau: Sebelum mengolah, periksa daging dengan teliti dan buang bagian yang paling terpengaruh oleh bau tidak sedap atau yang terlihat aneh. Buang lapisan putih tebal atau lemak berlebih, terutama pada daging kambing, karena bagian ini bisa menjadi penyebab bau prengus.
- Pencucian dan Perendaman (dengan Hati-hati): Lumuri daging dengan perasan jeruk nipis, lemon, atau cuka. Kandungan asam alami ini dapat membantu menetralkan bau amis dan membunuh bakteri. Diamkan 10-15 menit, lalu bilas bersih dengan air dingin. Alternatifnya, rendam potongan daging dalam larutan air garam selama 30 menit hingga 1 jam untuk mengurangi bau dan mengempukkan tekstur.
- Teknik Perebusan Awal (Blanching): Rebus daging sebentar (blanching) sebelum dimasak dengan cara lain. Masukkan daging ke air mendidih selama beberapa menit, lalu buang air rebusan pertama yang keruh atau berbuih. Proses ini dapat membantu menghilangkan bau yang kuat dan mengeluarkan kotoran atau darah.
- Penggunaan Bumbu dan Rempah Aromatik: Marinasi daging dengan campuran bumbu seperti bawang putih, jahe, lada, ketumbar, jintan, merica, atau kunyit. Rempah-rempah ini dapat menyamarkan bau tidak sedap dan memberikan cita rasa yang kaya. Parutan nanas muda juga ampuh menghilangkan bau dan membuat daging lebih empuk.
- Metode Memasak yang Tepat: Memanggang daging dalam oven dengan suhu tinggi (roasting) atau di atas api langsung (grilling) dapat membantu menghilangkan bau yang tidak sedap dan lemak yang tidak diinginkan. Memasak daging hingga matang sempurna juga penting untuk membunuh bakteri penyebab penyakit.
People Also Ask
1. Apa tanda-tanda daging yang sudah tidak layak konsumsi?
Jawaban: Daging yang tidak layak konsumsi ditandai dengan bau busuk menyengat, tekstur lengket atau berlendir, perubahan warna drastis (hijau, biru, hitam), atau munculnya jamur pada permukaannya.
2. Bisakah daging yang mulai berbau diselamatkan?
Jawaban: Daging yang baru mulai berbau ringan tanpa tanda busuk lain mungkin bisa diselamatkan dengan teknik seperti pencucian larutan asam (jeruk nipis/cuka), perebusan awal, atau marinasi bumbu aromatik.
3. Bagaimana cara menyimpan daging agar tidak cepat berbau?
Jawaban: Simpan daging dalam wadah kedap udara pada suhu yang tepat (kulkas 0-5°C atau freezer -18°C), potong sesuai porsi, pisahkan dari makanan lain, dan hindari mencuci daging mentah sebelum disimpan.
4. Apakah mencuci daging mentah sebelum disimpan disarankan?
Jawaban: Tidak disarankan mencuci daging mentah dengan air sebelum disimpan karena dapat meningkatkan kelembapan, memicu pertumbuhan bakteri, dan memperkuat bau. Cukup bersihkan dengan tisu dapur jika perlu.
5. Apa yang harus dilakukan jika ragu apakah daging masih aman dikonsumsi?
Jawaban: Jika ragu, selalu lebih baik membuang daging tersebut daripada mengambil risiko kesehatan. Memasak daging busuk tidak akan menghilangkan racun yang dihasilkan oleh bakteri pembusuk.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5264140/original/093784400_1750839152-kain_brokat.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5292218/original/061445900_1753247216-buah_6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5426363/original/034852400_1764303033-Tanam_Pakcoy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2815500/original/083957300_1558773257-torch-ginger-177012_1920.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4042754/original/094706200_1654358757-Screenshot_1983.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5354635/original/026392700_1758260090-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5426288/original/053913600_1764300357-WhatsApp_Image_2025-11-28_at_09.23.42.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424592/original/068292300_1764148283-unnamed.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5391141/original/054525400_1761298749-lubang_ular.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5425842/original/038203600_1764239359-lokasi_yang_disukai_ular_membuat_sarang_di_kebun.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413705/original/074337200_1763189513-outfit_minimalis_untuk_santai_dan_ke_kantor_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5423186/original/028826800_1764055667-Gemini_Generated_Image_shvc4wshvc4wshvc.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5415177/original/071139800_1763362992-Gemini_Generated_Image_w9ld1tw9ld1tw9ld.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4687952/original/069680900_1702652722-daun_kelor.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2895086/original/038669600_1566980649-shutterstock_289900769.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5420457/original/010863800_1763784764-gamis_teal_8.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414142/original/065369200_1763265968-Hidangan_karedok_leunca.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5423329/original/053706300_1764059361-king_kobra_dan_king_koros_4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379366/original/064024100_1760342880-Gemini_Generated_Image_k09528k09528k095.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4931672/original/017034300_1724931457-Ilustrasi_pupuk_kompos.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5309223/original/057654200_1754618968-Gemini_Generated_Image_ach8p1ach8p1ach8.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3619229/original/092418000_1635745733-roblox_2.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4876282/original/004384100_1719462261-fotor-ai-2024062711133.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5306633/original/043752800_1754443926-WhatsApp_Image_2025-08-06_at_08.24.05_e539a66a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4411108/original/015184300_1682914955-kanchanara-fsSGgTBoX9Y-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5133410/original/3400_1739534894-DALL__E_2025-02-14_19.06.08_-_A_digital_illustration_of_stablecoins__featuring_Tether__USDT___USD_Coin__USDC___and_DAI._The_coins_are_displayed_in_a_futuristic_financial_setting_wi.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5287819/original/008534400_1752835565-unnamed__42_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5302300/original/036955800_1754019580-117ffdeb-da07-4da0-84f0-9c4f4eb5c9a8.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4740422/original/078699100_1707701814-fotor-ai-2024021283356.jpg)