Cara Menanam Terong Bulat di Polybag Untuk Pemula: Mulai Proses Semai Hingga Panen

3 days ago 9

Liputan6.com, Jakarta Menanam terong bulat di polybag merupakan solusi praktis bagi Anda yang ingin berkebun di lahan terbatas. Metode ini memungkinkan setiap orang untuk menikmati hasil panen sayuran segar langsung dari pekarangan, balkon, atau teras rumah. Bagi pemula, simak beberapa cara menanam terong bulat di polybag seperti dijelaskan di bawah ini.

Budidaya terong bulat dalam polybag menawarkan fleksibilitas tinggi dalam penempatan tanaman, sehingga mudah dipindahkan sesuai kebutuhan sinar matahari. Selain itu, cara ini juga memberikan kontrol lebih baik terhadap kondisi pertumbuhan tanaman. 

Menanam terong bulat di polybag menjadi pilihan cerdas untuk pertanian perkotaan. Anda dapat menghasilkan panen yang memuaskan meski dengan ruang yang terbatas. Berikut Liputan6.coma ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (24/11/2025).

1. Pemilihan Benih Terong Bulat

Pemilihan benih merupakan langkah awal yang krusial dalam cara menanam terong bulat di polybag. Keberhasilan budidaya sangat bergantung pada kualitas benih yang digunakan. Pilihlah benih terong bulat dari varietas unggul yang memiliki daya tumbuh tinggi dan ketahanan terhadap hama penyakit.

Benih berkualitas akan sangat mempengaruhi keberhasilan pertumbuhan tanaman dan hasil panen nantinya.  Hindari penggunaan benih yang tidak jelas asal-usulnya atau yang sudah kadaluarsa. Benih yang sehat akan menghasilkan bibit yang kuat dan tahan terhadap berbagai tantangan lingkungan. 

Media tanam yang subur dan memiliki drainase baik akan mendukung pertumbuhan akar dengan optimal. Campurkan tanah, kompos atau pupuk kandang, dan sekam bakar dengan perbandingan 2:1:1.

Pastikan media tanam memiliki drainase yang baik dan kaya akan unsur hara.  Pentingnya juga memastikan media tanam gembur dan bernutrisi. Media yang padat dapat menghambat pertumbuhan akar dan menyebabkan genangan air.

Isi polybag berukuran minimal 30x30 cm dengan media tanam yang sudah disiapkan.  Ukuran polybag yang memadai juga akan menampung media tanam yang cukup untuk nutrisi tanaman.

3. Penyemaian Benih

Proses penyemaian benih terong dapat dilakukan di wadah semai atau langsung di polybag. Penyemaian di wadah terpisah seringkali lebih efektif untuk mengontrol kondisi awal pertumbuhan. Jika menggunakan wadah semai, taburkan benih secara merata di atas media semai yang lembab.

Tutup tipis dengan media semai dan siram perlahan untuk menjaga kelembaban. Kelembaban yang konsisten sangat penting untuk proses perkecambahan benih. Hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan benih busuk atau hanyut.

Benih terong biasanya akan berubah dalam 7-14 hari setelah penyemaian. Kementerian Pertanian Republik Indonesia pada tahun 2017 mencatat rentang waktu ini sebagai periode umum perkecambahan terong. Setelah berkecambah, bibit akan mulai menunjukkan daun pertama.

4. Perawatan Bibit

Setelah benih berkecambah, bibit terong memerlukan perawatan khusus untuk memastikan pertumbuhannya optimal. Perawatan yang cermat pada tahap ini akan menghasilkan bibit yang kuat dan siap tanam. Pastikan bibit mendapatkan sinar matahari  cukup, sekitar 6-8 jam sehari.

Siram bibit secara teratur serta jaga agar media tanam tetap lembab namun tidak becek. Kelembaban yang tepat sangat penting untuk mencegah bibit layu atau busuk. Perhatikan kondisi media tanam setiap hari untuk menentukan waktu penyiraman yang tepat.

Bibit siap dipindahkan ke polybag permanen setelah memiliki 4-5 daun sejati atau berumur sekitar 3-4 minggu. Pemindahan bibit yang tepat waktu akan mengurangi stres pada tanaman dan mempercepat adaptasi di lingkungan baru.

5. Penanaman Bibit ke Polybag

Pindahkan bibit terong dengan hati-hati ke polybag yang sudah berisi media tanam. Proses pemindahan ini harus dilakukan dengan sangat lembut untuk menghindari kerusakan akar. Buat lubang tanam di tengah polybag, lalu masukkan bibit beserta sedikit media semainya.

Padatkan media tanam di sekitar pangkal bibit dan segera siram setelah penanaman. Pemadatan media tanam membantu menstabilkan bibit dan menghilangkan kantung udara di sekitar akar. Penyiraman awal membantu bibit beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Tempatkan polybag di lokasi yang terkena sinar matahari penuh. Beberapa sumber menekankan pentingnya paparan sinar matahari yang cukup. Sinar matahari adalah faktor kunci untuk fotosintesis dan pertumbuhan tanaman terong yang sehat.

6. Penyiraman dan Pemupukan

Penyiraman terong di polybag harus dilakukan secara teratur, terutama saat musim kemarau. Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat merekomendasikan penyiraman dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Pastikan media tanam selalu lembab, tetapi tidak tergenang air.

Pemupukan dapat dimulai 2 minggu setelah tanam menggunakan pupuk NPK seimbang atau pupuk organik cair. Pemberian pupuk yang tepat akan memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.

Lakukan pemupukan susulan setiap 2-3 minggu sekali untuk mendukung pertumbuhan dan pembungaan. Konsistensi dalam pemupukan akan membantu tanaman menghasilkan buah yang banyak dan berkualitas. Perhatikan tanda-tanda kekurangan nutrisi pada tanaman, seperti daun menguning.

7. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pantau tanaman terong secara rutin untuk mendeteksi keberadaan hama seperti kutu daun, ulat, atau tungau. Pemeriksaan rutin akan membantu Anda mengambil tindakan pencegahan yang cepat.

Gunakan pestisida nabati atau insektisida yang aman jika serangan hama sudah parah. Pilihan pestisida nabati lebih dianjurkan untuk pertanian rumahan karena lebih ramah lingkungan dan aman. Aplikasikan sesuai dosis yang dianjurkan untuk efektivitas maksimal.

Penyakit umum seperti layu fusarium atau antraknosa dapat dicegah dengan menjaga kebersihan lingkungan dan drainase yang baik. Drainase yang baik akan mencegah kelembaban berlebih yang disukai patogen.

8. Penyiangan dan Pemangkasan

Lakukan penyiangan gulma secara rutin di sekitar polybag agar tidak bersaing dengan tanaman terong dalam mendapatkan nutrisi. Gulma dapat menjadi kompetitor serius bagi tanaman utama, karena bisa mengambil air dan nutrisi esensial. 

Pemangkasan tunas air yang tumbuh di ketiak daun dapat membantu mengarahkan energi tanaman untuk pembentukan buah. Pemangkasan juga dapat dilakukan pada daun-daun tua atau yang terserang penyakit untuk menjaga kesehatan tanaman. 

9. Panen

Terong bulat biasanya dapat dipanen sekitar 60-90 hari setelah tanam, tergantung varietasnya. Kementerian Pertanian RI memberikan rentang waktu ini sebagai perkiraan umum. Waktu panen yang tepat akan menghasilkan buah dengan kualitas terbaik.

Panen dilakukan saat buah terong mencapai ukuran optimal, kulitnya mengkilap, dan terasa padat. Hindari memanen buah yang terlalu muda atau terlalu tua. Gunakan gunting atau pisau tajam untuk memotong tangkai buah agar tidak merusak tanaman. 

FAQ

  1. Berapa ukuran polybag yang ideal untuk menanam terong bulat? Ukuran polybag minimal 30x30 cm atau setara 15-20 liter adalah ideal untuk menanam terong bulat.
  2. Kapan waktu terbaik untuk menyiram terong di polybag? Waktu terbaik untuk menyiram terong di polybag adalah pagi dan sore hari, terutama saat cuaca panas.
  3. Pupuk apa yang cocok untuk tanaman terong di polybag? Pupuk NPK seimbang atau pupuk organik cair cocok untuk tanaman terong di polybag.
  4. Bagaimana cara mencegah hama pada terong di polybag? Mencegah hama dapat dilakukan dengan pemantauan rutin dan penggunaan pestisida nabati jika diperlukan.
  5. Berapa lama terong bulat mulai berbuah setelah tanam? Terong bulat biasanya mulai berbuah sekitar 60-90 hari setelah tanam.
  6. Apakah terong di polybag perlu penyangga? Ya, terong di polybag seringkali memerlukan penyangga saat tanaman mulai tinggi dan berbuah lebat untuk mencegah roboh.
  7. Bisakah terong bulat ditanam di tempat teduh? Terong bulat membutuhkan sinar matahari penuh (minimal 6-8 jam sehari) untuk tumbuh optimal dan berbuah lebat.
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |