Apakah Ular Cicak Berbahaya dan Bagaimana Penanganannya? Sebuah Panduan Lengkap

1 week ago 9

Liputan6.com, Jakarta Ular cicak, yang sering muncul di lingkungan pemukiman, kerap menimbulkan pertanyaan besar di benak masyarakat: apakah ular cicak berbahaya? Ular ini dikenal dengan nama ilmiah Lycodon capucinus dan Lycodon subcinctus, serta dijuluki ular genteng karena kebiasaannya berburu di atap rumah.

Meskipun penampilannya terkadang menyerupai ular berbisa, ular cicak sebenarnya memiliki karakteristik unik yang membedakannya. Mereka adalah predator alami cicak dan tokek, yang membantu mengendalikan populasi hama di sekitar kita. Namun, minimnya pengetahuan seringkali menyebabkan kepanikan yang tidak perlu atau bahkan salah penanganan.

Liputan6 akan mengupas tuntas mengenai ular cicak, mulai dari identifikasi fisik, habitat, perilaku, hingga menjawab pertanyaan utama seputar tingkat bahayanya. Pemahaman yang komprehensif diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menyikapi keberadaan ular ini dengan bijak dan aman. Simak ulasan lengkapnya sebagai berikut, Senin (17/11/2025).

Ular Cicak: Identifikasi dan Habitat

Ular cicak, atau yang dikenal juga sebagai Common Wolf Snake dan Banded Wolf Snake, merupakan spesies ular yang sangat adaptif dan tersebar luas di Asia Tenggara. Penamaan "ular cicak" atau "ular genteng" di Indonesia merujuk pada kebiasaannya yang sering ditemukan memangsa cicak dan berkeliaran di area rumah. Nama ilmiah capucinus sendiri terinspirasi dari warna tubuhnya yang cokelat kemerahan.

Fisik

Secara fisik, ular cicak memiliki tubuh ramping dengan panjang dewasa sekitar 50-76 cm. Kepalanya agak datar dan pipih, dilengkapi gigi depan yang membesar menyerupai taring serigala, efektif untuk mencengkeram mangsa. Sisiknya halus dan matanya memiliki pupil bulat berwarna gelap, menandakan aktivitas nokturnal.

Warna

Warna dan pola tubuh ular cicak bervariasi. Lycodon capucinus umumnya berwarna cokelat kemerahan atau kehitaman dengan bercak putih, sementara Lycodon subcinctus memiliki warna dasar hitam atau cokelat tua dengan cincin pucat yang mencolok, terutama pada spesimen muda. Pola ini dapat memudar seiring bertambahnya usia ular tersebut.

Habitat

Ular ini mendiami berbagai habitat, mulai dari hutan dataran rendah hingga pegunungan, bahkan sering ditemukan di perkotaan dan pemukiman penduduk. Kemampuan memanjat dinding vertikal memungkinkan mereka menjelajahi atap atau genteng rumah. Persebarannya meliputi Indonesia, Malaysia, Thailand, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Perilaku dan Diet Ular Cicak

Ular cicak dikenal sebagai hewan nokturnal, yang berarti mereka aktif mencari mangsa pada malam hari. Sepanjang siang, ular ini cenderung bersembunyi atau beristirahat di tempat-tempat tersembunyi seperti bawah tumpukan kayu, bebatuan, atau sudut-sudut rumah yang gelap dan lembap. Perilaku ini adalah strategi alami untuk menghindari predator dan suhu ekstrem.

Sesuai dengan namanya, diet utama ular cicak adalah cicak dan tokek, menjadikannya pengendali hama alami yang sangat efektif di lingkungan rumah. Selain itu, mereka juga memangsa kadal lain, katak, dan kadang-kadang mamalia kecil seperti tikus. Gigi taringnya yang kuat sangat membantu dalam mencengkeram mangsa yang licin.

Dalam hal reproduksi, ular cicak berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar). Jumlah telur yang dihasilkan berkisar antara 3 hingga 11 butir, yang kemudian akan menetas setelah masa inkubasi sekitar 10-12 minggu. Siklus hidup ini memastikan kelangsungan populasi ular cicak di berbagai ekosistem.

Apakah Ular Cicak Berbahaya?

Pertanyaan krusial mengenai apakah ular cicak berbahaya seringkali muncul karena keberadaannya yang dekat dengan manusia. Penting untuk diketahui bahwa ular cicak, baik Lycodon capucinus maupun Lycodon subcinctus, umumnya dianggap tidak berbisa atau memiliki bisa yang sangat ringan. Bisa mereka hanya cukup untuk melumpuhkan mangsa kecil dan tidak signifikan secara medis bagi manusia.

Meskipun tidak berbisa mematikan, ular cicak dapat menggigit jika merasa terancam, terpojok, atau dipegang. Gigitannya mungkin terasa menyakitkan karena taringnya yang memanjang, dan dapat menyebabkan sedikit pembengkakan atau kemerahan. Namun, efeknya tidak serius dan tidak memerlukan penanganan medis khusus. Ular ini cenderung menghindari konfrontasi dengan manusia.

Salah satu aspek paling penting adalah fenomena mimikri, di mana ular cicak meniru penampilan ular berbisa tinggi. Lycodon subcinctus khususnya, dengan pola belang hitam dan putihnya, sangat mirip dengan Ular Weling (Bungarus candidus) yang sangat mematikan. Kemiripan ini sering menyebabkan salah identifikasi dan kepanikan yang berlebihan, bahkan pembunuhan terhadap ular cicak yang tidak berbahaya.

Peran Ekologis dan Cara Penanganan yang Tepat

Di balik kekhawatiran, ular cicak memiliki peran ekologis yang vital sebagai pengendali hama alami. Mereka membantu menjaga keseimbangan populasi cicak, tokek, kadal, dan tikus kecil di lingkungan sekitar manusia. Keberadaan mereka justru dapat mengurangi kebutuhan akan pestisida kimia yang berbahaya.

Jika Anda bertemu ular cicak di rumah, penting untuk tetap tenang dan tidak panik. Ular ini tidak agresif dan biasanya akan pergi dengan sendirinya jika tidak merasa terancam. Hindari kontak langsung, jangan mencoba memegang atau memprovokasi ular tersebut.

Untuk mencegah ular masuk rumah, jaga kebersihan lingkungan, tutup celah atau lubang pada dinding dan pintu, serta kurangi sumber makanan seperti tikus dan cicak. Jika ular masuk dan Anda tidak yakin cara menanganinya, segera hubungi ahli penanganan ular atau petugas terkait untuk evakuasi yang aman dan tepat. Memahami perilaku dan karakteristik ular cicak adalah langkah pertama menuju koeksistensi yang aman.

People Also Ask

1. Apakah ular cicak berbahaya bagi manusia?

Jawaban: Ular cicak umumnya tidak berbisa atau memiliki bisa yang sangat ringan, tidak berbahaya secara medis bagi manusia. Gigitannya bisa menyakitkan namun tidak serius.

2. Bagaimana cara membedakan ular cicak dengan ular berbisa seperti ular weling?

Jawaban: Ular cicak memiliki kepala agak pipih dan pupil bulat, sementara ular weling memiliki pola cincin yang lebih kontras dan kepala yang sedikit berbeda. Identifikasi yang cermat oleh ahli sangat disarankan.

3. Apa makanan utama ular cicak?

Jawaban: Makanan utama ular cicak adalah cicak dan tokek, serta kadal lain, katak, dan kadang-kadang mamalia kecil seperti tikus.

4. Apa yang harus dilakukan jika bertemu ular cicak di rumah?

Jawaban: Tetap tenang, hindari kontak langsung, dan biarkan ular pergi dengan sendirinya. Jika tidak nyaman, hubungi ahli penanganan ular untuk evakuasi aman.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |