8 Jenis Ular yang Paling Sering Ditemukan di Perumahan Indonesia saat Musim Hujan

3 weeks ago 17

Liputan6.com, Jakarta Fenomena kemunculan ular di area permukiman, terutama saat musim hujan, menjadi perhatian serius bagi banyak keluarga di Indonesia. Perubahan cuaca ekstrem, seperti banjir atau genangan air, seringkali mengusir ular dari habitat aslinya, mendorong mereka mencari tempat perlindungan yang lebih kering dan hangat di dalam rumah.

Selain itu, urbanisasi yang pesat telah mengikis habitat alami reptil ini, memaksa mereka beradaptasi dan mencari sumber makanan di lingkungan yang dekat dengan manusia. Kehadiran tikus dan serangga di sekitar rumah juga menjadi daya tarik utama bagi ular untuk menyusup ke dalam hunian.

Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk mengenali jenis ular yang paling sering ditemukan di perumahan Indonesia, baik yang berbisa maupun tidak. Pemahaman akan ciri-ciri fisik, kebiasaan, dan potensi bahaya setiap jenis ular akan membantu dalam mengambil tindakan pencegahan yang efektif demi menjaga keamanan dan ketenangan di rumah. Berikut Liputan6 memberikan ulasan lengkapnya untuk Anda, Kamis (6/11/2025).

Ular Berbisa yang Kerap Menyusup ke Rumah

Beberapa jenis ular berbisa memiliki kecenderungan tinggi untuk masuk ke area perumahan, menimbulkan ancaman serius bagi penghuni. Salah satunya adalah Ular Kobra Jawa (Naja sputatrix) atau Ular Sendok, yang dikenal dengan tubuh gelap mengkilap dan kemampuan menyemprotkan bisa hingga dua meter.

Ular kobra tertarik masuk rumah karena mencari mangsa seperti tikus yang bersembunyi selama musim hujan. Mereka memanfaatkan lubang tersembunyi untuk bertelur, dan anak-anak kobra yang menetas di awal musim hujan akan menyebar ke pemukiman. Selain kobra, Ular Weling (Bungarus candidus) juga sering ditemukan. Ular endemik Asia Tenggara ini memiliki pola belang hitam-putih mencolok dan aktif di malam hari, menyusup melalui celah kecil di rumah.

Ular Hijau, seperti Island Pit Viper (Trimeresurus insularis) dan Ular Viper Hijau (Trimeresurus albolabris), juga merupakan jenis berbisa yang sering terlihat. Ular ini menyukai tempat lembap seperti kamar mandi atau pojok taman basah, dan bisanya dapat menyebabkan pembengkakan serta pendarahan internal. Terakhir, Ular Tanah (Calloselasma rhodostoma) yang berperawakan gemuk dan berwarna cokelat, dikenal sangat agresif meskipun tampak pasif. Gigitannya sangat menyakitkan dan berpotensi menyebabkan kematian jaringan.

Ular Tidak Berbisa Namun Perlu Diwaspadai

Meskipun tidak berbisa, beberapa jenis ular tetap memerlukan kewaspadaan karena ukuran atau perilaku mereka yang dapat mengancam. Ular Sanca (Malayopython reticulatus), misalnya, adalah salah satu ular terpanjang di dunia yang dapat menimbulkan bahaya melalui lilitannya yang mematikan, terutama jika berukuran besar.

Ular sanca sering bersembunyi di rumah dengan masuk melalui saluran air atau celah sempit untuk berburu tikus atau hewan ternak. Gigitannya, meskipun tidak berbisa, dapat menyebabkan infeksi serius. Jenis lain yang perlu diwaspadai adalah Ular Pucuk (Ahaetulla prasina), ular pohon bertubuh ramping dan hijau dengan kepala runcing.

Ular pucuk memiliki taring dan bisa yang rendah, namun gigitannya tetap dapat melukai dan menimbulkan rasa sakit. Ular ini aktif pada pagi dan siang hari, berburu mangsa seperti cicak dan kadal pohon, dan terkadang ditemukan di tanah saat mencari makan.

Ular Non-Berbisa yang Bermanfaat sebagai Pengendali Hama

Tidak semua ular yang masuk rumah merupakan ancaman; beberapa bahkan dapat membantu mengendalikan hama. Ular Siput atau Ular Cecak (Lycodon capucinus) adalah ular tidak berbisa yang sering ditemukan di sekitar rumah dan area pertanian. Ular ini memiliki tubuh ramping, sering berwarna coklat gelap dengan corak putih, dan memangsa cicak serta tikus. Meskipun tidak berbahaya bagi manusia, ular ini akan menggigit jika merasa terganggu, dan gigitannya cukup menyakitkan.

Jenis lain adalah Ular Jali atau Ular Tikus (Ptyas korros), ular tidak berbisa yang biasa ditemukan di daerah pertanian dan hutan.

Ular jali memiliki tubuh panjang dan ramping, bergerak sangat cepat, dan pandai memanjat pohon. Ular ini sering masuk ke rumah warga, terutama di daerah dekat kota-kota besar, karena keberadaan tikus yang melimpah. Ular jali berperan penting dalam mengendalikan populasi tikus, menjadikannya pengontrol hama alami yang efektif.

People Also Ask

1. Mengapa ular sering masuk ke perumahan saat musim hujan?

Jawaban: Ular masuk ke perumahan saat musim hujan karena mencari tempat berlindung yang kering dan hangat dari cuaca ekstrem, serta mencari sumber makanan seperti tikus yang juga bersembunyi di dalam rumah.

2. Apa saja jenis ular berbisa yang paling sering ditemukan di rumah warga Indonesia?

Jawaban: Jenis ular berbisa yang sering ditemukan di perumahan Indonesia antara lain Ular Kobra Jawa, Ular Weling, Ular Hijau (Island Pit Viper/Viper Hijau), dan Ular Tanah.

3. Bagaimana cara membedakan Ular Weling dengan Ular Siput?

Jawaban: Ular Weling memiliki pola belang hitam-putih yang sangat mencolok dan berbisa, sementara Ular Siput juga memiliki corak gelap-putih namun tidak berbisa dan lebih ramping, sering disangka Weling.

4. Apakah semua ular yang masuk rumah itu berbahaya bagi manusia?

Jawaban: Tidak semua ular yang masuk rumah berbahaya. Beberapa jenis seperti Ular Siput dan Ular Jali tidak berbisa dan bahkan berperan sebagai pengendali hama tikus atau cicak, meskipun gigitannya tetap dapat menimbulkan rasa sakit.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |