Liputan6.com, Jakarta Ular berbisa yang sering masuk perumahan biasanya muncul saat musim hujan karena mereka mencari tempat yang lebih kering dan hangat, termasuk di area pemukiman. Kondisi ini meningkatkan risiko pertemuan dengan ular berbahaya, sehingga membuat penghuni rumah perlu lebih waspada terhadap keberadaan reptil tersebut.
Memahami jenis ular berbisa yang kerap masuk lingkungan rumah menjadi langkah penting untuk mencegah dan menanganinya dengan tepat. Artikel ini akan membahas cara menghalau tujuh jenis ular berbisa, mulai dari mengurangi area persembunyian hingga menjaga kebersihan lingkungan agar rumah tetap aman.
1. Ular Kobra (Naja sp.)
Ular kobra, khususnya Kobra Jawa (Naja sputatrix) atau Kobra Sumatera (Naja sumatrana), adalah salah satu jenis ular berbisa yang paling sering ditemukan di area perumahan di Indonesia. Ular ini dikenal dengan kemampuannya mengembangkan tudung leher saat merasa terancam, memberikan peringatan visual yang khas kepada siapa pun di dekatnya. Warna tubuh kobra bervariasi, mulai dari hitam, cokelat, hingga abu-abu, tergantung spesies dan wilayah geografisnya, dan panjangnya bisa mencapai 1,5 hingga 2 meter.
Bisa ular kobra bersifat neurotoksin dan sitotoksin, yang dapat menyebabkan kerusakan saraf, kelumpuhan, dan nekrosis jaringan di sekitar gigitan. Menurut Alodokter, bisa kobra mengandung neurotoksin yang menyerang sistem saraf dan sitotoksin yang merusak sel-sel tubuh. Ular kobra sering masuk ke perumahan karena mencari mangsa seperti tikus, katak, dan kadal yang banyak ditemukan di lingkungan manusia. Mereka juga mencari tempat berlindung yang sejuk dan lembap, seperti tumpukan barang, semak-semak, atau saluran air.
Jika menemukan ular kobra, penting untuk tidak panik dan segera menjaga jarak aman minimal 2-3 meter. Isolasi area tempat ular berada dengan menutup pintu dan menyumbat celah di bawah pintu. Segera hubungi pemadam kebakaran, komunitas reptil, atau penangkap ular profesional untuk evakuasi yang aman. Pencegahan meliputi membersihkan lingkungan rumah secara rutin, memangkas rumput dan semak-semak, menutup lubang atau celah di dinding, serta memastikan tidak ada tumpukan barang yang bisa menjadi sarang tikus atau tempat persembunyian ular.
2. Ular Weling (Bungarus candidus)
Ular weling adalah salah satu ular berbisa tinggi yang sering ditemukan di area persawahan dan kadang masuk ke perumahan, terutama yang berdekatan dengan lahan kosong atau sawah. Ular ini dikenal dengan pola belang hitam dan putih atau hitam dan kuning yang khas di seluruh tubuhnya. Memiliki tubuh ramping dengan panjang rata-rata 1 meter, namun bisa mencapai 1,5 meter, ular weling adalah predator nokturnal yang aktif di malam hari.
Bisa ular weling bersifat neurotoksin kuat yang dapat menyebabkan kelumpuhan pernapasan dan kematian jika tidak segera ditangani. Bisa ular weling sangat mematikan karena mengandung neurotoksin yang dapat menyebabkan kelumpuhan otot pernapasan. Ular weling sering masuk ke permukiman warga untuk mencari mangsa seperti tikus, kadal, dan ular kecil lainnya, terutama saat musim hujan. Mereka juga bisa masuk ke rumah untuk mencari tempat berlindung dari cuaca ekstrem atau gangguan di habitat aslinya.
Karena sifatnya yang nokturnal dan bisanya yang sangat mematikan, jangan pernah mencoba mendekati atau menangkap ular weling. Segera panggil bantuan dari pemadam kebakaran atau ahli penangkap ular. Jika menemukannya di malam hari, gunakan senter untuk memantau pergerakannya dari jarak aman sambil menunggu bantuan. Pencegahan melibatkan menjaga kebersihan area sekitar rumah dari tumpukan sampah atau barang bekas, memangkas rumput secara teratur, dan menutup celah-celah di dinding atau pondasi rumah.
3. Ular Tanah (Calloselasma rhodostoma)
Ular tanah adalah salah satu ular berbisa yang paling sering menyebabkan kasus gigitan di Indonesia karena habitatnya yang dekat dengan manusia dan kemampuannya berkamuflase dengan baik. Ular ini memiliki tubuh gemuk dan pendek dengan kepala berbentuk segitiga yang jelas terpisah dari leher. Warna tubuhnya cokelat kemerahan dengan pola segitiga gelap di punggung, membuatnya sulit terlihat di tanah atau dedaunan kering, dan panjangnya sekitar 70-90 cm.
Bisa ular tanah bersifat hemotoksin, yang menyebabkan kerusakan jaringan, pendarahan internal, dan pembengkakan parah di area gigitan. Bisa ular tanah bersifat hemotoksin yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan, pendarahan, dan pembengkakan hebat. Ular tanah sering ditemukan di kebun, pekarangan rumah, atau area yang banyak tumpukan daun kering dan semak-semak, karena di situlah mereka berburu tikus dan katak. Mereka cenderung tidak bergerak saat merasa terancam, mengandalkan kamuflase, sehingga sering tidak sengaja terinjak.
Selalu berhati-hati saat berjalan di area kebun atau semak-semak, terutama di malam hari, dan gunakan alas kaki tertutup. Jangan pernah mencoba menyentuh atau memindahkan ular tanah. Jika ditemukan di area yang mengganggu, hubungi pemadam kebakaran atau ahli penangkap ular. Untuk pencegahan, bersihkan pekarangan dari tumpukan daun kering, kayu, atau sampah yang bisa menjadi tempat persembunyian ular.
4. Ular Hijau Ekor Merah (Trimeresurus albolabris)
Ular hijau ekor merah, atau yang sering disebut ular bangkai laut, adalah ular berbisa yang sering ditemukan di pepohonan dan semak-semak, dan kadang masuk ke rumah yang memiliki banyak tanaman. Ular ini memiliki warna hijau cerah di seluruh tubuh dengan ekor berwarna merah kecoklatan. Kepalanya berbentuk segitiga dan matanya berwarna kuning keemasan, dengan panjang bisa mencapai 60-80 cm.
Bisa ular ini bersifat hemotoksin, menyebabkan pembengkakan, nyeri hebat, dan pendarahan di area gigitan. Alodokter menyatakan, bisa ular hijau ekor merah bersifat hemotoksin, menyebabkan pembengkakan dan pendarahan lokal. Ular ini sering masuk ke perumahan yang memiliki banyak pohon, semak, atau tanaman rambat, karena mereka adalah ular arboreal (hidup di pohon). Mereka mencari mangsa seperti burung kecil, kadal, atau katak yang hidup di lingkungan tersebut.
Meskipun terlihat cantik, jangan pernah mencoba mendekati atau menyentuh ular ini. Jika menemukannya di pohon atau semak, jaga jarak aman dan jangan mengganggu. Segera hubungi pemadam kebakaran atau ahli penangkap ular untuk evakuasi. Sebagai langkah pencegahan, pangkas dahan pohon atau tanaman rambat yang terlalu dekat dengan rumah, dan bersihkan area kebun dari tumpukan sampah atau barang bekas.
5. Ular Cabe (Maticora intestinalis)
Ular cabe, juga dikenal sebagai ular karang, adalah ular berbisa kecil namun sangat mematikan yang kadang ditemukan di area perumahan, terutama di daerah yang lembap. Ular ini memiliki tubuh ramping dengan warna hitam mengkilap dan garis-garis merah atau oranye terang di sepanjang tubuhnya. Ukurannya relatif kecil, panjangnya sekitar 30-50 cm, namun bisanya sangat berbahaya.
Bisa ular cabe bersifat neurotoksin kuat yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan gagal napas. Ular cabe mencari tempat berlindung yang lembap dan gelap, seperti di bawah pot bunga, tumpukan batu bata, atau di dalam saluran air. Mereka juga mencari mangsa seperti cacing tanah, serangga, atau ular kecil lainnya.
Meskipun kecil, bisanya sangat berbahaya, jadi jangan pernah mencoba menyentuh atau menangkapnya. Segera mundur dan jaga jarak aman, lalu hubungi pemadam kebakaran atau ahli penangkap ular untuk penanganan yang aman. Untuk pencegahan, bersihkan area sekitar rumah dari tumpukan barang, daun kering, atau puing-puing yang bisa menjadi tempat persembunyian. Pastikan saluran air bersih dan tidak tersumbat.
6. Ular Picung (Rhabdophis subminiatus)
Ular picung, juga dikenal sebagai ular leher merah, adalah ular berbisa yang sering ditemukan di dekat sumber air dan area yang lembap, dan kadang masuk ke pekarangan rumah. Ular ini memiliki warna tubuh hijau keabu-abuan dengan bagian leher berwarna merah atau oranye cerah, dan panjangnya bisa mencapai 1 meter. Meskipun gigitannya mungkin tidak selalu efektif menyuntikkan bisa karena kelenjar racun di bagian belakang mulut (rear-fanged), tetap anggap berbahaya.
Bisa ular picung bersifat hemotoksin dan neurotoksin, yang dapat menyebabkan pendarahan internal, kerusakan jaringan, dan gangguan saraf. Ular picung sering ditemukan di dekat kolam, parit, atau area yang lembap di pekarangan rumah karena mencari mangsa seperti katak dan ikan kecil. Mereka juga bisa masuk ke rumah untuk mencari tempat berlindung.
Jangan pernah mencoba mendekati atau menangkap ular picung. Segera hubungi pemadam kebakaran atau ahli penangkap ular untuk penanganan yang tepat. Sebagai langkah pencegahan, pastikan area sekitar kolam atau parit bersih dari semak-semak lebat, dan tutup celah-celah di dinding atau pondasi rumah yang bisa menjadi akses masuk bagi ular.
7. Ular Welang (Bungarus fasciatus)
Ular welang adalah spesies ular krait lain yang juga berbisa tinggi dan kadang ditemukan di area perumahan, terutama di daerah pedesaan atau pinggiran kota. Ular ini memiliki pola belang hitam dan kuning cerah yang sangat khas di seluruh tubuhnya. Tubuhnya relatif gemuk dan memiliki penampang segitiga, dengan panjang bisa mencapai 1,5 hingga 2 meter. Ular welang juga nokturnal, aktif mencari mangsa di malam hari.
Bisa ular welang bersifat neurotoksin kuat yang dapat menyebabkan kelumpuhan otot pernapasan dan kematian. Ular welang mencari mangsa seperti tikus, kadal, dan ular kecil lainnya yang banyak ditemukan di lingkungan manusia. Mereka juga bisa masuk ke rumah untuk mencari tempat berlindung yang aman dan hangat, terutama saat musim hujan.
Ular welang sangat berbahaya, jadi jangan pernah mencoba mendekati, menyentuh, atau menangkapnya. Segera mundur dan jaga jarak aman. Hubungi pemadam kebakaran atau ahli penangkap ular profesional untuk evakuasi. Pencegahan meliputi membersihkan lingkungan rumah secara rutin, memangkas rumput dan semak-semak, menutup lubang atau celah di dinding, dan memastikan tidak ada tumpukan barang yang bisa menjadi sarang tikus atau tempat persembunyian ular.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik
1. Apa saja 7 ular berbisa yang sering masuk perumahan?
Jawaban: 7 ular berbisa yang sering masuk perumahan adalah Ular Kobra, Ular Weling, Ular Tanah, Ular Hijau Ekor Merah, Ular Cabe, Ular Picung, dan Ular Welang.
2. Mengapa ular berbisa sering masuk ke dalam rumah?
Jawaban: Ular masuk rumah untuk mencari mangsa seperti tikus dan katak, serta mencari tempat berlindung yang sejuk, lembap, atau hangat, terutama saat musim hujan.
3. Apa yang harus dilakukan jika menemukan ular berbisa di rumah?
Jawaban: Tetap tenang, jaga jarak aman, isolasi area jika memungkinkan, dan segera hubungi pemadam kebakaran atau penangkap ular profesional.
4. Bagaimana cara mencegah ular masuk ke lingkungan perumahan?
Jawaban: Jaga kebersihan lingkungan, pangkas rumput dan semak-semak, tutup lubang atau celah di dinding, dan hindari menumpuk barang bekas yang bisa jadi sarang.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5264140/original/093784400_1750839152-kain_brokat.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5292218/original/061445900_1753247216-buah_6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5426363/original/034852400_1764303033-Tanam_Pakcoy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2815500/original/083957300_1558773257-torch-ginger-177012_1920.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4042754/original/094706200_1654358757-Screenshot_1983.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5354635/original/026392700_1758260090-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5426288/original/053913600_1764300357-WhatsApp_Image_2025-11-28_at_09.23.42.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424592/original/068292300_1764148283-unnamed.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5391141/original/054525400_1761298749-lubang_ular.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5425842/original/038203600_1764239359-lokasi_yang_disukai_ular_membuat_sarang_di_kebun.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413705/original/074337200_1763189513-outfit_minimalis_untuk_santai_dan_ke_kantor_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5423186/original/028826800_1764055667-Gemini_Generated_Image_shvc4wshvc4wshvc.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5415177/original/071139800_1763362992-Gemini_Generated_Image_w9ld1tw9ld1tw9ld.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4687952/original/069680900_1702652722-daun_kelor.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2895086/original/038669600_1566980649-shutterstock_289900769.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5420457/original/010863800_1763784764-gamis_teal_8.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414142/original/065369200_1763265968-Hidangan_karedok_leunca.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5423329/original/053706300_1764059361-king_kobra_dan_king_koros_4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379366/original/064024100_1760342880-Gemini_Generated_Image_k09528k09528k095.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4931672/original/017034300_1724931457-Ilustrasi_pupuk_kompos.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5309223/original/057654200_1754618968-Gemini_Generated_Image_ach8p1ach8p1ach8.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3619229/original/092418000_1635745733-roblox_2.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4876282/original/004384100_1719462261-fotor-ai-2024062711133.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5306633/original/043752800_1754443926-WhatsApp_Image_2025-08-06_at_08.24.05_e539a66a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4411108/original/015184300_1682914955-kanchanara-fsSGgTBoX9Y-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5133410/original/3400_1739534894-DALL__E_2025-02-14_19.06.08_-_A_digital_illustration_of_stablecoins__featuring_Tether__USDT___USD_Coin__USDC___and_DAI._The_coins_are_displayed_in_a_futuristic_financial_setting_wi.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5287819/original/008534400_1752835565-unnamed__42_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5302300/original/036955800_1754019580-117ffdeb-da07-4da0-84f0-9c4f4eb5c9a8.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4740422/original/078699100_1707701814-fotor-ai-2024021283356.jpg)