7 Kesalahan Umum Saat Membeli Cincin Emas untuk Investasi yang Harus Dihindari

3 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta Emas, khususnya cincin emas, seringkali menjadi pilihan menarik bagi banyak orang sebagai bentuk investasi sekaligus perhiasan. Nilai intrinsiknya yang stabil dan kemampuannya untuk mempertahankan nilai menjadikannya aset yang diminati. Namun, di balik kilaunya, banyak investor pemula yang terjebak dalam kesalahan umum yang dapat mengurangi potensi keuntungan, bahkan menyebabkan kerugian signifikan.

Kesalahan-kesalahan ini mencakup aspek-aspek krusial mulai dari biaya pembuatan hingga pemahaman tentang nilai intrinsik emas itu sendiri. Memahami poin-poin ini sangat penting untuk memastikan investasi cincin emas Anda benar-benar memberikan keuntungan optimal dan sesuai dengan tujuan keuangan jangka panjang. Tanpa pengetahuan yang memadai, ekspektasi keuntungan seringkali tidak terpenuhi.

Dengan mengetahui apa saja yang harus dihindari saat membeli cincin emas untuk investasi, Anda dapat membuat keputusan pembelian yang lebih bijak, menjaga nilai investasi, dan menghindari kerugian yang tidak perlu. 

Lantas apa saja kesalahan umum saat membeli cincin emas untuk investasi yang harus dihindari? Melansir dari berbagai sumber, Senin (22/9), simak ulasan informasinya berikut ini. 

1. Mengabaikan Biaya Pembuatan (Ongkos Kerja)

Salah satu kesalahan fatal dalam investasi perhiasan emas adalah mengabaikan biaya pembuatan atau ongkos kerja. Biaya ini merupakan komponen tambahan yang dibebankan saat pembelian, dan bisa mencapai 10 hingga 30 persen dari total harga cincin emas. Ongkos kerja ini bervariasi tergantung tingkat kesulitan desain dan model emas. Emas dengan desain rumit atau yang sedang tren biasanya memiliki ongkos yang lebih tinggi.

Fatalnya, biaya pembuatan ini tidak akan dihitung saat Anda menjual kembali emas tersebut. Artinya, nilai emas akan langsung terpotong dari harga beli awal, menyebabkan potensi kerugian investasi yang signifikan. Hal ini menjadi jebakan bagi investor yang hanya fokus pada harga per gram emas tanpa mempertimbangkan biaya tambahan ini.

Untuk meminimalkan potensi kerugian, disarankan untuk memilih cincin emas dengan desain yang lebih sederhana dan klasik. Desain minimalis cenderung memiliki ongkos pembuatan yang lebih rendah, sehingga selisih antara harga beli dan jual tidak terlalu besar, mendukung tujuan investasi jangka panjang.

2. Tidak Memperhatikan Kadar Kemurnian Emas

Kesalahan umum berikutnya yang sering terjadi adalah mengabaikan kadar kemurnian emas saat membeli cincin untuk investasi. Untuk tujuan investasi jangka panjang, kadar emas yang lebih tinggi sangat direkomendasikan, seperti 24 karat (99,99% emas murni) atau 22 karat (91,6% emas murni). Semakin tinggi kadar emas, semakin murni kandungan emasnya.

Kadar kemurnian yang tinggi memastikan kemampuan emas untuk mempertahankan nilai intrinsiknya sebagai aset investasi. Emas perhiasan seringkali memiliki kadar kemurnian yang lebih rendah, misalnya 18K atau 14K, karena dicampur dengan logam lain. Pencampuran ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan dan memudahkan pembentukan desain perhiasan agar lebih awet saat dipakai.

Namun, emas dengan kadar rendah memiliki nilai jual kembali yang jauh lebih rendah dan kurang tepat dijadikan objek investasi utama. Prioritaskan cincin emas dengan kadar kemurnian tinggi untuk memastikan nilai investasinya tetap terjaga dan berpotensi meningkat di masa depan, karena nilai murni emasnya yang lebih dominan.

3. Fokus pada Desain daripada Nilai Intrinsik Emas

Banyak investor pemula terjebak pada daya tarik desain cincin emas yang menarik, tanpa mempertimbangkan aspek fundamental yang memengaruhi harga jual kembali. Fokus berlebihan pada estetika dapat menyebabkan ekspektasi keuntungan tidak terpenuhi, bahkan berujung pada kerugian saat menjualnya kembali karena nilai desain tidak diakui sebagai investasi.

Desain yang rumit atau dihiasi banyak permata cenderung memiliki biaya pembuatan yang lebih tinggi, dan biaya ini tidak akan dihitung saat penjualan kembali. Selain itu, tren desain perhiasan bisa berubah cepat, membuat model yang sedang populer hari ini menjadi kurang diminati di masa mendatang, sehingga nilai estetikanya menurun.

Prioritaskan berat emas murni dan pilih cincin dengan desain klasik atau sederhana (timeless). Desain seperti ini lebih mudah dijual kembali karena tidak terpengaruh oleh perubahan mode, dan nilai utamanya terletak pada kandungan emasnya, bukan pada kerumitan desain atau hiasannya yang bersifat sementara.

4. Tidak Memahami Perbedaan Emas Perhiasan vs. Emas Batangan

Salah satu kesalahan krusial adalah tidak memahami perbedaan mendasar antara investasi emas perhiasan dan emas batangan. Kedua jenis emas ini memiliki karakteristik dan tujuan investasi yang berbeda, yang perlu dipahami sebelum membuat keputusan pembelian agar sesuai dengan strategi investasi Anda.

Emas batangan umumnya memiliki kadar kemurnian 99,99% (24 karat) dan sangat cocok untuk investasi jangka panjang karena nilainya lebih stabil dan potongan harga jual kembali cenderung lebih rendah. Emas batangan murni difokuskan pada nilai intrinsik logamnya, tanpa biaya tambahan untuk desain atau estetika.

Sebaliknya, emas perhiasan memiliki kadar kemurnian yang lebih rendah dan nilai jual kembali yang seringkali lebih rendah akibat adanya biaya pembuatan serta depresiasi estetika. Emas perhiasan lebih berfungsi sebagai aset guna yang memiliki nilai estetika, namun sering kali nilainya lebih rendah saat dijual kembali dibandingkan emas batangan murni.

5. Membeli dari Penjual Tidak Terpercaya atau Tanpa Sertifikasi

Membeli cincin emas dari penjual yang tidak terpercaya atau tanpa sertifikasi resmi dapat menyebabkan kerugian signifikan bagi investor. Reputasi penjual dan keberadaan sertifikat adalah jaminan penting atas keaslian dan kualitas emas yang Anda beli, memberikan rasa aman dalam berinvestasi.

Sertifikat emas berfungsi sebagai bukti keaslian, kemurnian, dan berat emas, yang sangat krusial saat Anda berencana untuk menjual kembali. Tanpa sertifikat yang valid, keaslian emas dapat diragukan, dan harga jual kembali bisa turun drastis, bahkan toko emas mungkin menolak untuk membelinya karena risiko pemalsuan.

Selalu pastikan Anda membeli cincin emas dari toko emas yang berizin resmi dan memiliki reputasi tepercaya. Penjual terpercaya akan selalu menyediakan sertifikat keaslian yang lengkap dan transparan, memberikan ketenangan pikiran serta perlindungan maksimal terhadap investasi Anda.

6. Tidak Memahami Harga Jual Kembali (Buyback) yang Lebih Rendah

Investor pemula seringkali tidak menyadari bahwa harga jual kembali (buyback) emas perhiasan umumnya lebih rendah dibandingkan harga beli awalnya. Potongan jual emas perhiasan bisa mencapai 2,5% hingga 10% dari harga emas, atau bahkan biaya tetap per gram, tergantung kebijakan toko dan kondisi pasar.

Jika Anda menjual cincin emas ke toko yang berbeda dari tempat pembelian, potongannya bisa lebih besar lagi. Hal ini disebabkan oleh biaya pembuatan yang tidak dihitung kembali dan potensi depresiasi estetika perhiasan seiring waktu, serta margin keuntungan bagi toko yang membeli kembali.

Untuk mendapatkan keuntungan dari investasi cincin emas, buyback harus dilakukan pada saat yang tepat, yaitu ketika harga buyback melampaui selisih dari harga beli. Kondisi ini biasanya memerlukan investasi jangka panjang yang signifikan untuk menutupi biaya awal dan mendapatkan margin keuntungan yang diharapkan.

7. Menjual Terlalu Cepat (Investasi Jangka Pendek)

Emas perhiasan, seperti halnya investasi emas pada umumnya, lebih cocok untuk tujuan investasi jangka panjang. Menjual cincin emas terlalu cepat, atau dalam jangka pendek, hampir pasti akan menyebabkan kerugian karena margin antara harga buyback dan harga beli seringkali terlalu dekat untuk menutupi biaya.

Dalam jangka pendek, fluktuasi harga emas mungkin belum cukup signifikan untuk menutupi biaya pembuatan dan potongan jual kembali yang melekat pada emas perhiasan. Oleh karena itu, kesabaran adalah kunci utama dalam investasi emas jenis ini untuk melihat hasilnya.

Investasi emas perhiasan membutuhkan kesabaran untuk melihat hasilnya, setidaknya 5-10 tahun mendatang, karena harga emas cenderung stabil dan meningkat dalam jangka waktu tersebut. Menjual emas saat harga pasar sedang tidak menguntungkan juga dapat menyebabkan kerugian yang tidak perlu, sehingga opsi gadai bisa menjadi alternatif cerdas.

People Also Ask

1. Mengapa biaya pembuatan menjadi kesalahan umum dalam investasi cincin emas?

Jawaban: Biaya pembuatan cincin emas tidak dihitung saat dijual kembali, sehingga langsung memotong nilai emas dari harga beli awal dan berpotensi menyebabkan kerugian investasi.

2. Berapa kadar kemurnian emas yang disarankan untuk investasi?

Jawaban: Untuk investasi jangka panjang, disarankan memilih cincin emas dengan kadar kemurnian tinggi, seperti 24 karat (99,99%) atau 22 karat (91,6%).

3. Apa perbedaan utama investasi emas perhiasan dan emas batangan?

Jawaban: Emas batangan (24K) lebih cocok untuk investasi murni karena nilainya stabil dan potongan jual rendah, sementara emas perhiasan memiliki kadar lebih rendah, biaya pembuatan, dan depresiasi estetika.

4. Mengapa penting membeli cincin emas dengan sertifikat?

Jawaban: Sertifikat emas adalah bukti keaslian, kemurnian, dan berat emas. Tanpa sertifikat, keaslian emas bisa diragukan, harga jual kembali turun, dan toko mungkin menolak membelinya.

5. Berapa lama idealnya investasi cincin emas untuk mendapatkan keuntungan?

Jawaban: Investasi cincin emas lebih cocok untuk jangka panjang, setidaknya 5-10 tahun, agar harga emas memiliki waktu untuk meningkat dan menutupi biaya awal serta potongan jual kembali.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |