7 Ciri-Ciri Ada Ular Bersarang di Rumah, Waspada Sebelum Terlambat

3 weeks ago 19

Liputan6.com, Jakarta Ciri-ciri ada ular bersarang di rumah penting dikenali karena keberadaan ular di sekitar hunian dapat menimbulkan rasa khawatir dan ketidaknyamanan. Ular sering memasuki area pemukiman untuk mencari tempat berlindung, makanan, atau kehangatan, terutama saat musim hujan atau cuaca ekstrem. Karena itu, memahami tanda-tanda awal kehadirannya menjadi langkah pencegahan yang sangat penting.

Ada beberapa ciri yang perlu Anda waspadai, mulai dari jejak fisik hingga perubahan perilaku hewan pengerat di sekitar rumah. Dengan mengenali indikator ini sejak dini, Anda dapat segera mengambil langkah pengamanan sebelum ular benar-benar bersarang atau menimbulkan bahaya. Melansir dari berbagai sumber, Jumat (7/11), berikut ulasan lengkapnya.

1. Kulit Ular yang Terkelupas

Penemuan kulit ular yang terkelupas merupakan salah satu tanda paling jelas dan akurat adanya ular di dalam atau sekitar rumah. Proses pelepasan kulit, yang dikenal sebagai ecdysis, dilakukan ular secara berkala untuk memungkinkan pertumbuhan tubuhnya serta menghilangkan parasit yang mungkin menempel pada kulit lamanya.

Ular umumnya berganti kulit sekitar empat kali dalam setahun, namun beberapa spesies bisa melepaskan kulitnya hingga 10-12 kali per tahun. Kulit yang ditinggalkan biasanya berbentuk tabung berongga dalam keadaan utuh atau berupa potongan besar. Seringkali, kulit ini ditemukan di tempat-tempat tersembunyi yang lembap dan jarang terjamah, seperti di bawah pot, balik papan, atau sela tembok dapur.

Penemuan kulit ular ini mengindikasikan bahwa ular tersebut sedang atau pernah berada di area tersebut, dan kemungkinan besar telah menjadikan tempat itu sebagai sarangnya. Penting untuk menangani kulit ular dengan hati-hati menggunakan sarung tangan atau kantong plastik. Hal ini karena kulit ular seringkali mengandung bakteri salmonella yang dapat menular melalui kontak langsung.

2. Jejak Ular

Ular bergerak dengan cara merayap menggunakan kontraksi otot tubuhnya, sehingga dapat meninggalkan jejak khas di permukaan yang berdebu, tanah, atau lantai. Meskipun tidak memiliki kaki, jejak ini menjadi petunjuk penting keberadaan mereka.

Jejak ini umumnya berbentuk pola 'S' atau coretan menyamping, tergantung pada jenis gerakan ular. Pola lintasan yang berulang di suatu area dapat mengindikasikan bahwa tempat tersebut dekat dengan sarang atau lokasi aktivitas ular. Jejak ini seringkali mengarah ke celah tertentu yang dapat dijadikan tempat persembunyian bagi ular.

Di musim hujan, jejak ini menjadi lebih mudah dikenali karena tanah yang basah dapat menyimpan jejak lebih lama, memudahkan identifikasi. Apabila Anda curiga ada aktivitas ular di dalam rumah, Anda bisa menaburkan tepung di area yang diyakini akan dilalui ular. Jika terdapat jejak setelah beberapa waktu, ini bisa menjadi konfirmasi adanya ular.

3. Kotoran Ular

Kotoran ular memiliki ciri khas yang membedakannya dari kotoran hewan pengerat atau serangga lainnya, menjadikannya indikator penting keberadaan reptil ini. Feses ular biasanya berbentuk silinder atau gumpalan, berwarna gelap, dan seringkali terdapat ujung putih yang mengindikasikan adanya urat atau urea, mirip dengan kotoran burung. 

Kotoran ular juga sering kali terlihat mirip seperti kotoran burung. Di mana terdapat, cairan berwarna kuning dan putih serta mengandung urea.

Selain itu, di dalam kotoran ular sering ditemukan sisa-sisa mangsa seperti tulang kecil, bulu, atau rambut, yang membedakannya dari kotoran hewan lain. Kehadiran kotoran ini dapat menunjukkan aktivitas ular di sekitar rumah, terutama jika ditemukan di area yang jarang dijamah atau di lubang-lubang terbuka yang menjadi sarang.

4. Bau Aneh/Khas

Ular pada umumnya tidak berbau. Tapi, beberapa spesies dapat mengeluarkan bau tertentu. Seperti ular tikus, dapat mengeluarkan bau khas yang menyengat, terutama saat merasa terancam atau terganggu. 

Bau ini sering digambarkan mirip timun atau aroma musky yang kuat, dan lebih tercium di tempat-tempat lembap, gelap, dan jarang diakses seperti gudang, loteng, atau ruang bawah tanah. Area-area ini diduga menjadi tempat persembunyian ular.

Selain itu, bau amis atau anyir tanah lembap juga bisa menjadi indikasi keberadaan ular, terutama jika tercium di area yang jarang dibuka atau dibersihkan. Bau busuk dari bangkai mangsa yang tidak ditemukan juga dapat menjadi pertanda adanya ular yang memangsa hewan di dalam rumah.

5. Suara Aneh

Ular dapat mengeluarkan berbagai suara yang mengindikasikan keberadaannya, dan mendengarkan suara-suara ini bisa menjadi petunjuk penting. Suara desisan adalah peringatan khas yang dikeluarkan ular saat merasa terancam. Hal itu bisa menunjukkan ada sarang ular di rumah.

Selain desisan, suara gesekan atau merayap dari dalam dinding, loteng, atau di bawah lantai juga bisa menjadi tanda. Suara ini mungkin samar dan sulit dibedakan dari suara hewan pengerat, namun patut dicurigai jika terdengar di area yang tidak biasa atau pada waktu yang tidak lazim, seperti malam hari saat rumah sepi.

Suara kodok yang berteriak atau merintih di malam hari juga bisa menjadi indikasi bahwa kodok tersebut sedang dimangsa oleh ular, karena kodok sering menjadi santapan ular. Suara seperti kertas berkerut atau goresan yang bergerak lambat mirip amplas juga dapat menjadi tanda keberadaan ular.

6. Berkurangnya Hewan Pengerat atau Mangsa Lain

Jika populasi tikus, katak, atau cicak di rumah Anda tiba-tiba berkurang drastis tanpa sebab yang jelas, ini bisa menjadi indikasi bahwa ada predator, seperti ular, yang telah memangsa mereka. 

Ular adalah pemangsa alami tikus dan hewan pengerat lainnya, dan keberadaan makanan ini sering menjadi alasan utama ular masuk ke dalam rumah.

Perubahan perilaku hewan pengerat, seperti menjadi lebih jarang keluar atau bersembunyi lebih dalam, juga bisa menjadi sinyal adanya ular. Penemuan sisa-sisa mangsa seperti tulang, bulu, atau rambut juga dapat menandakan keberadaan ular.

7. Penemuan Telur Ular atau Lubang/Celah Mencurigakan

a. Penemuan Telur Ular

Menemukan telur ular adalah bukti langsung adanya sarang ular di rumah. Telur ular memiliki karakteristik fisik yang khas yang membedakannya dari telur hewan lain. 

  • Bentuknya cenderung memanjang dan lonjong, tidak membulat sempurna seperti telur ayam.
  • Teksturnya lembut, agak berpori, dan rentan pecah jika terkena kuku manusia.
  • Telur ular biasanya bergerombol, terdiri dari beberapa telur, karena ular memiliki kantong telur yang membuatnya mengeluarkan lima hingga enam telur sekaligus. 
  • Induk ular tidak mengerami telurnya setelah bertelur, melainkan meninggalkannya di lokasi tersembunyi yang hangat, lembap, dan aman, seperti bawah pot bunga, tumpukan kayu bakar, sudut gelap rumah, atau lubang bekas sarang tikus.
  • Penetasan telur umumnya terjadi di awal musim hujan.

b. Lubang atau Celah Mencurigakan

Ular tidak menggali lubang sendiri, tetapi mereka akan menggunakan lubang yang sudah ada yang ditinggalkan oleh hewan lain seperti tikus atau tupai sebagai tempat berlindung. 

  • Lubang atau celah di dinding, lantai, atau di sekitar halaman rumah, terutama yang terlihat aneh, jarang disentuh, atau memiliki tepi licin karena sering dilalui ular, patut diwaspadai sebagai tempat bersarang.
  • Beberapa lubang mungkin terlihat licin di bagian tepinya, disebabkan oleh seringnya dilalui oleh hewan melata.
  • Ular dapat masuk melalui celah sekecil 1/4 inci, sehingga celah kecil pun tidak boleh diremehkan.
  • Area lembap, sejuk, dan gelap seperti ruang bawah tanah, gudang, atau loteng adalah tempat favorit ular untuk bersembunyi dan bersarang.

People Also Ask

1. Apa tanda paling jelas adanya ular di rumah?

Jawaban: Tanda paling jelas adalah penemuan kulit ular yang terkelupas, yang menandakan ular telah berganti kulit di area tersebut.

2. Bagaimana bentuk kotoran ular yang perlu diwaspadai?

Jawaban: Kotoran ular biasanya berbentuk silinder atau gumpalan gelap dengan ujung putih dan sering mengandung sisa-sisa mangsa seperti tulang atau bulu.

3. Bau seperti apa yang bisa menandakan keberadaan ular?

Jawaban: Beberapa ular mengeluarkan bau khas seperti timun atau musky, atau bau amis/anyir dari tanah lembap, serta bau busuk dari bangkai mangsa.

4. Mengapa jumlah tikus di rumah bisa berkurang drastis?

Jawaban: Berkurangnya populasi tikus atau hewan pengerat lain secara drastis bisa menjadi indikasi adanya ular yang memangsa mereka di rumah.

5. Apa ciri-ciri telur ular yang ditemukan di rumah?

Jawaban: Telur ular cenderung memanjang, lonjong, bertekstur lembut dan berpori, serta biasanya ditemukan bergerombol di tempat tersembunyi.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |