5 Tips Menanam Bunga Melati Harum Semerbak, Mudah Dilakukan

2 weeks ago 15

Liputan6.com, Jakarta Bunga melati (Jasminum sambac) dikenal luas karena keharuman bunganya yang khas dan menenangkan. Tanaman tropis ini berasal dari Asia Selatan dan Tenggara, serta tumbuh subur di Indonesia di bawah sinar matahari penuh hingga sebagian. Banyak orang mendambakan memiliki bunga melati harum semerbak di pekarangan rumahnya, namun tidak semua berhasil mencapai potensi keharuman maksimalnya.

Untuk mewujudkan taman yang dipenuhi aroma melati yang memikat, diperlukan serangkaian tips menanam bunga melati yang tepat dan komprehensif. Mulai dari pemilihan bibit yang unggul hingga penanganan hama, setiap langkah memiliki peran krusial dalam menentukan keberhasilan pertumbuhan dan pembungaan tanaman ini.

Liputan6 akan mengupas tuntas lima aspek utama dalam tips menanam bunga melati harum semerbak. Pembahasan mencakup pemilihan bibit, persiapan media tanam, rutinitas penyiraman dan pemupukan, praktik pemangkasan, hingga strategi pengendalian hama dan penyakit. Simak ulasan lengkapnya sebagai berikut, Selasa (11/11/2025).

1. Pemilihan Bibit Berkualitas

Langkah awal yang sangat penting dalam tips menanam bunga melati harum semerbak adalah memilih bibit yang berkualitas. Bibit yang baik merupakan fondasi utama bagi pertumbuhan tanaman yang sehat, subur, dan produktif di kemudian hari. Bibit melati yang berkualitas ditandai dengan kondisi fisik yang prima, bebas dari tanda-tanda hama atau penyakit yang dapat menghambat pertumbuhannya.

Untuk mendapatkan bibit melati yang optimal, disarankan untuk memilih bibit yang berasal dari batang yang sudah tua dan pernah berbunga. Batang yang lebih tua cenderung memiliki vitalitas yang lebih baik, sehingga dapat mempercepat pertumbuhan tanaman dan mendorong produksi bunga yang lebih lebat. Bibit yang kuat juga lebih tahan terhadap perubahan cuaca dan kondisi lingkungan, mengurangi risiko kematian saat dipindahkan.

Ciri-ciri bibit melati yang sehat meliputi batang yang tegak dan kuat, tidak menunjukkan tanda-tanda layu atau patah. Daunnya harus berwarna hijau segar tanpa bercak kuning atau tanda-tanda kerusakan lainnya. Jika Anda membeli bibit dalam pot, pastikan akarnya kuat dan sehat. Bibit melati dapat diperbanyak melalui stek batang, stek daun, atau biji, namun stek batang merupakan metode yang paling mudah dan cepat untuk mendapatkan tanaman baru.

2. Media Tanam dan Lokasi yang Tepat

Bunga melati membutuhkan media tanam dan lokasi penanaman yang sesuai agar dapat tumbuh subur dan menghasilkan bunga yang harum semerbak. Melati tumbuh paling baik di tanah yang gembur, kaya akan humus, dan memiliki drainase yang sangat baik. Campuran tanah taman, kompos, dan sedikit pasir dapat menjadi media tanam yang ideal untuk budidaya melati.

Hindari penggunaan tanah yang terlalu padat atau cenderung becek, karena kondisi tersebut dapat menyebabkan akar melati membusuk. Media tanam yang cocok untuk melati biasanya adalah jenis tanah Podsolik Merah Kuning (PMK), andosol, dan latosol. Tanah ini memiliki tekstur pasir hingga liat, aerasi yang baik, serta banyak mengandung bahan organik. Tingkat pH tanah yang ideal untuk pertumbuhan melati adalah antara 5 hingga 7.

Lokasi penanaman juga sangat krusial; bunga melati sangat menyukai sinar matahari penuh, setidaknya enam jam sehari. Menanamnya di tempat yang terlalu teduh dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan mengurangi produksi bunganya. Jika Anda menanam melati di dalam ruangan, pastikan tanaman mendapatkan cahaya tidak langsung yang cukup atau gunakan lampu tumbuh (grow light) selama 6-8 jam jika cahaya alami tidak memadai.

3. Penyiraman dan Pemupukan Rutin

Penyiraman dan pemupukan yang tepat adalah kunci utama untuk menjaga bunga melati tetap sehat, rajin berbunga, dan harum semerbak. Siram bunga melati secara rutin, terutama saat musim kemarau, namun selalu hindari penyiraman berlebihan yang dapat membuat tanah becek dan berujung pada pembusukan akar. Cukup siram tanaman saat lapisan atas tanah mulai terasa kering.

Untuk tanaman melati yang ditanam dalam pot, pastikan pot memiliki lubang drainase yang memadai agar air berlebih dapat keluar dengan lancar. Setelah bibit melati tertanam sekitar satu bulan, berikan pupuk untuk menyediakan nutrisi yang cukup bagi pertumbuhannya. Pupuk organik seperti pupuk kandang atau kompos sangat dianjurkan dan dapat diberikan setiap 2-3 bulan sekali untuk menjaga kesuburan tanah.

Selain pupuk organik, pupuk NPK seimbang juga dapat ditambahkan untuk merangsang pembungaan. Pemberian pupuk NPK dengan kandungan fosfor yang tinggi sangat efektif untuk merangsang pembentukan bunga melati.

Namun, penting untuk tidak berlebihan dalam pemupukan, karena terlalu banyak pupuk justru bisa membuat tanaman lebih fokus pada pertumbuhan daun daripada produksi bunga. Pemupukan secara berkala, sekitar 1-2 bulan sekali, akan memastikan melati mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan secara konsisten.

4. Pemangkasan Teratur

Pemangkasan teratur merupakan praktik penting dalam tips menanam bunga melati harum semerbak untuk merangsang pertumbuhan tunas baru. Tunas baru inilah yang pada gilirannya akan menghasilkan lebih banyak bunga melati yang harum dan lebat. Pemangkasan membantu menjaga tanaman tetap rapi, bebas dari cabang yang rusak atau mati, serta mendorong pertumbuhan baru yang lebih sehat dan produktif.

Pangkas bagian ranting melati yang sudah tua, kering, atau terlalu rimbun. Waktu terbaik untuk melakukan pemangkasan adalah setelah masa berbunga selesai, biasanya pada akhir musim semi atau awal musim panas. Hal ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan tunas dan bunga baru pada musim berikutnya. Pemangkasan juga dapat dilakukan secara rutin, sekitar 3-4 bulan sekali, untuk merapikan bentuk tanaman dan terus merangsang pembungaan melati.

Selain itu, pemangkasan juga sangat berguna untuk membentuk tanaman melati menjadi lebih rapi dan indah secara estetika. Penting untuk selalu menggunakan gunting yang tajam dan bersih saat memangkas agar tidak menimbulkan luka atau infeksi pada tanaman. Membuang bunga yang sudah mati (deadheading) juga akan mendorong pembungaan yang berkelanjutan, karena energi tanaman tidak terbuang untuk pembentukan biji.

5. Pengendalian Hama dan Penyakit

Untuk memastikan bunga melati tumbuh harum semerbak dan sehat, pengendalian hama dan penyakit secara efektif sangat diperlukan. Tanaman melati, seperti tanaman lainnya, rentan terhadap serangan hama dan penyakit yang dapat merusak pertumbuhan serta kualitas bunganya. Pencegahan dapat dimulai sejak dini dengan memilih bibit unggul yang sehat dan bebas dari bibit penyakit.

Beberapa hama yang sering menyerang melati antara lain ulat palpita, penggerek bunga, dan thrips. Penggerek bunga dapat melubangi kuncup bunga sehingga gagal mekar sempurna, sementara ulat dapat memakan daun dan merusak estetika tanaman. Penyakit seperti hawar bunga yang disebabkan oleh jamur juga umum terjadi, menyebabkan bunga busuk dan berguguran sebelum waktunya.

Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan membersihkan area taman secara teratur, memetik bunga atau daun yang terinfeksi, dan membuang bagian tanaman yang terserang. Jika serangan hama cukup parah, penggunaan pestisida selektif atau insektisida seperti Decis 2,5 EC atau Kocide dapat digunakan untuk mengatasi hama tertentu. Mengelola ekosistem dengan baik, menjaga sanitasi kebun, dan pemupukan berimbang juga merupakan bagian penting dari strategi pengendalian hama dan penyakit yang komprehensif.

People Also Ask

1. Bagaimana cara memilih bibit melati yang berkualitas?

Jawaban: Pilih bibit yang sehat, subur, bebas hama, berasal dari batang tua, dan memiliki akar kuat untuk memastikan pertumbuhan optimal.

2. Media tanam seperti apa yang ideal untuk bunga melati?

Jawaban: Melati menyukai tanah gembur, kaya humus, drainase baik, dengan pH 5-7, seperti tanah Podsolik Merah Kuning, andosol, atau latosol.

3. Berapa sering bunga melati harus disiram dan dipupuk?

Jawaban: Siram saat lapisan atas tanah kering, hindari becek. Pupuk organik setiap 2-3 bulan, NPK berfosfor tinggi 1-2 bulan sekali.

4. Kapan waktu terbaik untuk memangkas bunga melati?

Jawaban: Pangkas setelah masa berbunga selesai (akhir musim semi/awal musim panas) atau secara rutin setiap 3-4 bulan untuk merangsang tunas baru.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |