Tipe Kepribadian Paling Sering Overthinking dan Cara Mengendalikannya

1 month ago 29

Liputan6.com, Jakarta Overthinking, atau berpikir berlebihan, merupakan kondisi umum di mana seseorang secara terus-menerus menganalisis, merefleksikan, atau mengkhawatirkan sesuatu secara berlebihan. Fenomena ini seringkali menjebak individu dalam lingkaran pikiran yang sulit dihentikan, berpotensi mengganggu kesehatan mental serta emosional. Berbagai bentuk overthinking dapat muncul, mulai dari ruminasi yang terus-menerus menyesali masa lalu, kekhawatiran berlebih tentang masa depan yang belum tentu terjadi, hingga perfeksionisme yang menghambat tindakan.

Tidak semua orang mengalami overthinking dengan intensitas yang sama, karena kecenderungan ini seringkali berkaitan erat dengan karakteristik kepribadian tertentu. Individu dengan tingkat neurotisisme tinggi, misalnya, seringkali lebih rentan terhadap kekhawatiran dan kepekaan stres. Demikian pula, kaum introvert, yang dikenal memiliki dunia internal yang aktif, dapat menunjukkan kecenderungan berpikir berlebihan yang signifikan.

Dalam kerangka Myers-Briggs Type Indicator (MBTI), beberapa tipe kepribadian memang menunjukkan predisposisi lebih tinggi terhadap overthinking dibandingkan yang lain. Tipe-tipe seperti INFP, INFJ, INTP, dan INTJ, yang kerap disebut sebagai "pemikir" atau "intuitif" karena kemampuan mereka memproses informasi secara mendalam, seringkali masuk dalam kategori ini. Mengenali tipe kepribadian yang rentan terhadap kondisi ini menjadi langkah awal penting untuk mengelola pikiran secara lebih efektif.

Tipe Kepribadian INFJ dan INFP yang Cenderung Overthinking

INFJ, atau "The Advocate", memiliki pikiran yang sangat mendalam dan kompleks, sering merenungkan makna hidup dan hubungan antar manusia. Mereka terbiasa menyusun berbagai skenario dalam kepala, lengkap dengan kemungkinan terbaik dan terburuk, yang mendorong mereka untuk berpikir berlebihan sebelum bertindak demi menghindari konflik atau menyakiti orang lain.

Kecenderungan overthinking pada INFJ diperkuat oleh kombinasi fungsi kognitif Intuisi Introvert (Ni) dan Pemikiran Introvert (Ti), yang dapat membentuk "Ni-Ti loop". Loop ini menyebabkan mereka terlalu tenggelam dalam dunia internal, menganalisis situasi secara berlebihan hingga sulit berhenti berpikir. Akibatnya, INFJ dapat mengalami "paralysis by analysis", di mana mereka kesulitan mengambil keputusan karena terlalu banyak pertimbangan.

Sementara itu, INFP, yang dikenal sebagai "The Mediator", adalah pribadi yang peka dengan dunia batin yang kaya, cenderung menganalisis emosi dan kejadian secara mendalam. Bagi INFP, overthinking sering menjadi bagian dari proses memahami diri dan orang lain, meskipun kerap menjadi beban. Kondisi ini sering muncul sebagai kebingungan karena terlalu banyak ide, seperti kesulitan memilih proyek atau cerita yang akan dimulai.

Overthinking pada Tipe Kepribadian INTP, INTJ, dan ISFJ

INTP, atau "The Logician", adalah tipe kepribadian yang sangat analitis dengan pikiran aktif tanpa henti, bahkan saat tidak secara sadar berpikir. Mereka senang menganalisis segala hal, terus mencari masalah untuk dipecahkan dan topik untuk dipelajari, namun kecenderungan ini dapat menyebabkan mereka terjebak dalam "analysis paralysis" atau kelumpuhan analisis.

INTJ, yang dijuluki "The Architect", terkenal dengan pemikiran strategis dan analitis mereka, cenderung memikirkan berbagai skenario masa depan dan rencana kompleks. Mereka sangat rentan terhadap overthinking, terutama jika ada hal buruk terjadi atau orang mencurigakan masuk ke dunia mereka. Otak INTJ dapat menghabiskan energi untuk memikirkan skenario "bagaimana jika" yang tak ada habisnya, sehingga menunda tindakan.

Meskipun tidak selalu dianggap sebagai overthinker utama, ISFJ, atau "The Defender", cenderung overthinking dalam situasi tertentu, terutama karena ketidakamanan atau kurangnya kepercayaan diri. Mereka mungkin terlalu memikirkan tindakan jika tidak ada yang membimbing, atau ketika menghadapi tugas besar karena perhatian mereka terhadap detail. ISFJ juga dapat menganalisis situasi secara berlebihan, membayangkan setiap kemungkinan hasil dan masalah potensial, bahkan mengalami pemikiran katastrofik saat stres.

Strategi Efektif Mengendalikan Overthinking

Langkah awal dalam mengendalikan overthinking adalah dengan menyadari dan mengakui bahwa Anda sedang mengalaminya, serta memahami dampaknya pada kehidupan sehari-hari. Penting untuk melatih kesadaran diri terhadap pikiran yang muncul, menantang pikiran negatif, dan berupaya membangun pemikiran yang lebih rasional. Psikolog menyarankan untuk segera menyadari saat pikiran mengarah pada overthinking dan membangun pemikiran positif.

Beberapa strategi praktis dapat membantu mengelola overthinking, seperti mengalihkan perhatian dengan melakukan aktivitas berbeda atau menekuni hobi. Menetapkan batas waktu untuk berpikir atau membuat keputusan juga efektif, karena semakin cepat batasan ditetapkan, semakin kecil kemungkinan overthinking terjadi. Fokus pada solusi dan tindakan, daripada terus-menerus memikirkan masalah tanpa penyelesaian, serta menghadapi ketakutan dengan membuat rencana cadangan, dapat membantu mengurangi kecemasan. Menulis jurnal juga merupakan alat yang sangat membantu untuk menguraikan pikiran.

Untuk dukungan jangka panjang dan gaya hidup yang lebih sehat, berbagi dengan orang lain dapat memberikan masukan dan dukungan moral. Praktik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga sangat dianjurkan untuk menenangkan pikiran. Memastikan tidur yang cukup, menjaga pola makan sehat, dan membatasi penggunaan media sosial juga berkontribusi pada kesehatan mental. Jika overthinking mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog guna menggali penyebab dan menemukan cara yang tepat untuk menguranginya.

People Also Ask

1. Apa itu overthinking?

Jawaban: Overthinking adalah kondisi di mana seseorang memikirkan atau mempertimbangkan sesuatu secara berlebihan atau berulang-ulang, seringkali terjebak dalam lingkaran pikiran yang sulit dihentikan.

2. Tipe kepribadian apa saja yang paling sering overthinking?

Jawaban: Tipe kepribadian yang paling sering overthinking dalam konteks MBTI meliputi INFJ, INFP, INTP, INTJ, dan ISFJ, serta individu dengan tingkat neurotisisme tinggi.

3. Bagaimana cara mengendalikan overthinking?

Jawaban: Mengendalikan overthinking dapat dilakukan dengan menyadari kondisi tersebut, mengalihkan perhatian, menetapkan batas waktu berpikir, fokus pada solusi, menulis jurnal, serta praktik relaksasi seperti meditasi dan yoga.

4. Mengapa INFJ dan INFP cenderung overthinking?

Jawaban: INFJ cenderung overthinking karena pikiran mendalam dan keinginan menyenangkan orang lain, diperkuat oleh 'Ni-Ti loop'. INFP overthinking karena dunia batin yang kaya dan kecenderungan menganalisis emosi secara mendalam.

5. Kapan sebaiknya mencari bantuan profesional untuk overthinking?

Jawaban: Sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog jika overthinking mulai mengganggu aktivitas sehari-hari atau menyebabkan gangguan mental yang signifikan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |