Studi: Kepribadianmu Dapat Memprediksi Olahraga Mana yang Paling Disukai

2 months ago 31

Liputan6.com, Jakarta - Bagi sebagian orang, olahraga bisa menjadi hal yang begitu melelahkan. Terlebih di tengah kesibukan kerja, rasanya akan sulit meluangkan waktu untuk berolahraga. Siapa yang berpikir seperti ini?

Oleh karenanya, Anda perlu menemukan jenis olahraga yang Anda sukai dan konsisten untuk melakukannya. Hal inilah yang merupakan kunci kesehatan yang baik—mungkin bergantung pada kepribadian Anda, demikian temuan sebuah studi baru.

Melansir dari Today, Senin (14/7/2025), mengenal diri sendiri dapat membantu Anda menemukan olahraga yang paling Anda sukai, kata Flaminia Ronca, salah satu penulis makalah yang diterbitkan pada Senin, 7 Juli, di jurnal Frontiers in Psychology.

Kepribadian kita sebagian besar ditentukan oleh bagaimana otak kita terhubung,” ujar Ronca, seorang profesor madya yang memimpin Exercise Neuroscience Research Group di University College London, kepada Today.

“Kepribadian kita dapat memengaruhi cara kita merespons, dan terlibat dengan, olahraga.”

Studi telah menunjukkan bahwa orang ekstrovert cenderung lebih bugar dan lebih cenderung mencari pusat kebugarann. Sementara conscientious atau orang yang teliti cenderung lebih bugar secara keseluruhan, dengan skor tinggi dalam hal kekuatan dan daya tahan, catatnya.

Orang dewasa yang sehat sebaiknya berolahraga selama 150 menit per minggu, tetapi kurang dari seperempatnya, yaitu 22%, mendapatkan dosis aktivitas fisik yang direkomendasikan, catat para penulis.

Untuk penelitian ini, Ronca dan timnya merekrut 132 orang yang mengisi kuesioner untuk menilai big five personality mereka, seperti extroversion, conscientiousness, agreeableness, neuroticism dan openness

Setelah kebugaran dasar mereka diukur, para relawan secara acak ditugaskan untuk melakukan rencana latihan kardio dan ketahanan—yang terdiri dari tiga sesi bersepeda mingguan dengan durasi dan intensitas yang bervariasi, dan satu latihan kekuatan beban tubuh mingguan—atau kelompok kontrol yang beristirahat dan melakukan peregangan.

Setelah dua bulan, 86 orang menyelesaikan seluruh rencana. Mereka menilai seberapa menikmati sesi latihan tersebut, dan tingkat stres mereka diukur kembali.

Nah, berikut tentang penemuan ini.

Penutupan pusat kebugaran selama pemberlakukan pembatasan sosial ternyata membuat banyak warga AS memborong peralatan olahraga untuk angkat beban atau kardio di rumah. Perkembangan ini bisa menjadi disruptor bagi industri fitness, yang sudah sedikit ...

Ekstrovert Suka Olahraga Intensitas Tinggi

Hal itu kemungkinan karena ekstrovert "mencari gairah dan stimulasi," kata Ronca. Mereka energik, supel, dan mudah bergaul.

"Individu ekstrovert mungkin sangat menyukai sesi aerobik intensitas tinggi," tambahnya. Itu termasuk HIIT, atau latihan interval intensitas tinggi.

"Ekstrovert seringkali lebih menyukai olahraga tim atau kelas kebugaran kelompok," ujar Dr. Blaise Aguirre, seorang psikiater anak dan remaja di Rumah Sakit McLean di Arlington, Massachusetts, kepada NBC News.

"Mereka mendapatkan energi dari sesama olahragawan," kata Aguirre, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Orang yang Berpikiran Terbuka Kurang Menikmati Olahraga Berat

Openness adalah sifat kepribadian yang mengacu pada rasa ingin tahu tentang dunia dan kemauan untuk mencoba pengalaman baru.

Studi sebelumnya telah mengaitkan keterbukaan dengan kesadaran tubuh yang lebih besar, sehingga bisa jadi orang yang berpikiran terbuka berfokus pada sensasi mereka, "yang mengarah pada kemungkinan lebih tinggi untuk merasakan tingkat pengerahan tenaga yang tinggi," catat studi tersebut.

"Mereka mungkin juga tertarik untuk mencoba rutinitas atau tren kebugaran baru," kata Aguirre, daripada terpaku pada latihan berat yang sama.

Orang yang Cemas Suka Olahraga di Rumah

Orang yang memiliki skor neurotisisme tinggi—mereka yang lebih mungkin mengalami kecemasan, perubahan suasana hati, atau mudah tersinggung—menikmati sesi olahraga ringan "di mana mereka tidak diawasi," menurut studi tersebut.

"Kelompok ini mungkin senang diberi ruang untuk kemandirian dan privasi selama program olahraga," kata Ronca, karena mereka cenderung merenung dan terlalu banyak berpikir.

Mereka mungkin menghindari olahraga yang menantang atau latihan kelompok karena takut malu, kata Aguirre.

Namun, penelitian sebelumnya menemukan bahwa kelompok ini juga mungkin menyukai pilihan olahraga intensitas tinggi. Karena neurotisisme dikaitkan dengan ketidakstabilan emosi yang lebih tinggi.

"HIIT mungkin lebih dapat ditoleransi daripada sesi olahraga yang panjang dan terus-menerus, di mana kecemasan, kekhawatiran, dan self-talk negatif lebih mungkin memengaruhi kinerja," catat studi tersebut.

Orang yang neurotik khususnya mengalami penurunan stres setelah program olahraga, kata Ronca, sesuatu yang mengejutkan para penulis studi.

"Delapan minggu olahraga menghasilkan pengurangan stres yang signifikan pada mereka yang paling membutuhkannya. Ini adalah pesan yang kuat untuk disampaikan," ujarnya.

Orang dengan Conscientious Biasanya Hanya Ingin Berolahraga

Conscientiousness adalah satu-satunya sifat kepribadian yang tidak memengaruhi kenikmatan olahraga tertentu.

Hal ini kemungkinan karena orang yang Conscientiousness —mereka yang dapat diandalkan, dan menghargai keteraturan serta perencanaan yang matang—berolahraga agar sehat, sehingga kenikmatan mungkin bukan faktor motivasi yang besar, tulis para penulis. Mereka hanya fokus melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi tubuh mereka.

"Namun, orang yang lebih conscientiousness mungkin tertarik pada aktivitas terstruktur dan terjadwal—misalnya kelas tertentu di pusat kebugaran dengan rutinitas yang dapat diprediksi—karena hal ini sesuai dengan sifat mereka yang terorganisir dan berorientasi pada tujuan," ujar Aguirre kepada NBC News.

Namun inti dari semua ini adalah lakukan apa yang Anda suka lakukan.

“Lakukan saja apa yang kamu sukai, dan apa pun yang kamu lakukan, teruslah bergerak,” kata Ronca.

“Tidak ada pendekatan yang cocok untuk semua orang,” tambah Aguirre.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |