Liputan6.com, Jakarta - Seminar bertajuk “Sustainability and Expressive Roofing” digelar di Jakarta Design Center, Jakarta Pusat, pada Kamis, 10 Juli 2025, oleh PT Onduline Indonesia bekerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta.
Seminar ini menjadi bagian dari peluncuran resmi Onduline Green Roof Award (OGRA) 2025, sebuah ajang penghargaan desain arsitektur yang mengangkat pentingnya peran atap dalam menciptakan bangunan yang berkelanjutan dan ekspresif.
Acara ini menghadirkan dua arsitek kenamaan, Ar. Sigit Kusumawijaya, IAI dan Ar. Abimantra Pradhana, IAI, yang mengajak para peserta untuk meninjau kembali peran atap sebagai elemen penting dalam arsitektur masa kini—tak hanya dari sisi fungsi, tetapi juga nilai ekspresi dan identitas.
“Ogra pertama kali diluncurkan pada 2013, menjadi bentuk apresiasi PT Onduline Indonesia kepada para arsitek, yang turut bergerak dalam transformasi praktik pembangunan menuju pendekatan yang lebih sadar akan keberlanjutan," ucap Country Director PT Onduline Indonesia, Esther Pane, dalam keterangannya, Minggu (13/7/2025).
Nampak terlihat biasa saja. Ternyata rumah kayu ini memiliki interior yang luar biasa.
Para Arsitek Didorong untuk Beri Gagasan
Menurutnya, landasan ini memperkuat keselarasan Ogra dengan visi Onduline sebagai produsen atap ringan yang mendukung solusi bangunan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Esther memaparkan tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, bahwa Ogra memperluas pemaknaan atap, bukan hanya sebagai pelindung, tetapi juga sebagai ekspresi identitas pemilik maupun bangunan itu sendiri.
“Ogra tahun ini kami mengangkat tema ‘Expressive Roofing: Beyond Shelter, Toward Identity’, sayembara ini terbuka khusus bagi anggota IAI dengan fokus pada eksplorasi atap sebagai elemen ekspresif dalam arsitektur," jelasnya.
Para arsitek didorong untuk menghadirkan gagasan yang personal, berani, dan berdampak - menjadikan atap sebagai medium ekspresi yang merefleksikan karakter ruang dan penggunanya.
Tak Hanya Jadi Ruang Dialog, tapi Perluas Perspektif
Esther menambahkan melalui sayembara ini, acara ini tidak hanya membuka ruang dialog antara industri dan profesi, tetapi juga memperluas perspektif dalam memaknai peran atap dalam arsitektur masa kini.
“Diharapkan, inisiatif ini dapat menjadi ruang tumbuh bagi gagasan desain yang berlandaskan nilai keberlanjutan, mencerminkan identitas, dan menghadirkan ekspresi arsitektur yang lebih bermakna," tutupnya.